Apa yang terjadi pada mereka yang terjebak perselingkuhan? Sebuah perasaan kenyamanan yang tidak didapatkan dari pasangan. Ada suasana jiwa yang indah dan melayang-layang, itulah gejala orang jatuh cinta. Merasakan keindahan yang luar biasa. Masa-masa seperti itu mungkin saja pernah ia dapatkan dari pasangan saat awal pernikahan atau menjelang pernikahan mereka. Namun seiring berjalannya waktu, perasaan itu hilang, dan kini ia kembali mendapatkan dari orang lain.
"Kami bisa mengatasi gravitasi, namun kami tidak bisa mengatasi cinta". Kalimat di atas adalah cuplikan syair lagu dalam film Rusia, "Black Lightning" atau "Chernaya Molniya" (2009), yang disutradarai oleh Dmitriy Kiselev dan Alexander Voyinskiy.
Ungkapan itu sangat menggelitik, menggambarkan kemampuan manusia yang sangat hebat dalam mengendalikan kehidupan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Film itu menggambarkan mobil berbahan bakar premium yang bisa terbang, sebuah imajinasi tentang kehebatan iptek dalam mengendalikan gravitasi. Manusia dengan iptek yang canggih, bisa 'mengalahkan' gravitasi. Namun rupanya lebih rumit bagi iptek untuk 'mengalahkan' cinta. Betapa banyak manusia yang menguasai iptek namun tak berdaya menghadapi perasaan cinta.
Rupa-rupanya cinta justru sedemikian powerful menguasai jiwa manusia sehingga membuat mereka merasa tidak berdaya. Berapa banyak lelaki gagah perkasa yang bertekuk lutut dan menjadi lemah di hadapan kehalusan perempuan.
"Saya biasa berdebat dengan dosen soal teori kuliah. Saya berani berdebat dengan rektor soal kebijakan kampus. Saya berani berhadapan dan menantang aparat saat turun ke jalan. Namun saya tidak berdaya menghadapi kecantikan dan kelemahlembutan wanita," ujar seorang demonstran, aktivis mahasiswa, kepada saya.
Itulah gejala jatuh cinta. Selalu bercerita tentang ‘kekalahan’ dan ‘ketidakberdayaan’. Sedemikian hebat pengaruh cinta dalam diri manusia. Rasionalitas bisa hancur berantakan, dikalahkan oleh dahsyatnya perasaan jatuh cinta. Jatuh cinta memang luar biasa. Ia bisa mengalahkan siapa saja orang-orang kuat di muka bumi ini.
Yang diperlukan adalah ketrampilan untuk mengendalikan perasaan. Agar bisa mengendalikan perasaan terhadap orang ketiga, ada lima cara yang bisa dilakukan. Ini sekaligus menjadi cara untuk menjauhi perselingkuhan.
Pertama, selalu ingat keluarga. Ingatlah bahwa anda sudah menikah, sudah memiliki rumah tangga sendiri, bahkan sudah memiliki anak. Anda diikat oleh akad nikah yang sakral dengan pasangan, maka jangan mencederai akad itu dengan tindakan yang bisa merusaknya. Banyak orang memasang foto keluarga di tempat kerja, di dompet dan di gadget agar selalu ingat keluarga. Dengan mengingat keluarga, itu bagia dari penjagaan kebaikan diri anda.
Kedua, jaga etika pergaulan. Salah satu hal yang membuat orang mudah melakukan perselingkuhan adalah pergaulan yang melampaui batas-batas etika. Sebagai orang yang sudah menikah, tentu harus semakin pandai menjaga diri dalam interaksi. Saking mudahnya komunikasi dan interaksi ---baik secara langsung maupun melalui teknologi--- kadang membuat orang lupa diri. Interaksi dan komunikasi yang rutin dan intens paling bertanggung jawab atas munculnya benih-benih cinta di antara dua anak manusia.
Ketiga, taati ajaran agama. Dalam setiap agama, selalu mengajarkan kebaikan. Perselingkuhan bukan merupakan ajaran agama apapun. Dalam ajaran Islam yang membolehkan poligami, tetap saja ada etika dalam melakukan. Tidak didahului dengan perselingkuhan atau bebasnya pergaulan. Tapi dilakukan dengan proses yang sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri. Karena menikah itu ibadah, tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang melanggar aturan agama.
Keempat, pilih teman bergaul. Salah satu yang berpengaruh sangat kuat dalam membentuk perilaku manusia adalah teman pergaulan. Jika bergaul dengan orang-orang salih, orang-orang baik, akan cenderung memberi pengaruh perilaku yang baik pula. Demikian pula sebaliknya. Jika banyak bergaul dengan para ahli selingkuh, akan banyak mendapat inspirasi dan motivasi tentang perselingkuhan.