Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

10 Tindakan Istri yang Memotivasi Suami

5 Desember 2015   05:31 Diperbarui: 4 April 2017   17:24 13684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi sesuatu yang menjengkelkan bahkan menyakitkan bagi suami, ketika ia datang di rumah dari bekerja atau bepergian jauh, istri justru asyik dengan gadgetnya. Seperti tidak peduli kedatangan suami, bahkan menyapa pun tidak. Suami masuk rumah seperti memasuki kuburan yang sepi tidak ada orang. Padahal di dalam rumah ada istri, namun tidak peduli karena sedang asyik sendiri dengan gadgetnya.

Sambutan istri ketika suami datang ke rumah ini menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi suami. Ia merasa berarti dan untuk itu ia akan berusaha untuk lebih baik lagi.

4. Menelepon atau mengirim pesan singkat saat suami di tempat kerja

Saat terpisah jarak, karena suami dan istri tengah beraktivitas di tempat yang berbeda, hendaknya istri menelpon suami, atau sekedar mengirim pesan singkat melalui, SMS, WA, BBM, Line atau fitur komunikasi lainnya. Sekedar say hello, dengan mengirim kalimat roman, atau kata-kata canda, atau menggoda mesra, bahkan mungkin hanya mengirim foto selfie dan gambar yang lucu.

Tindakan seperti itu membuat suami dan istri selalu terhubung dan tersambung. Kata-kata sederhana seperti, “Sudah makan siang Bang?” atau, “Sudah shalat Duhur Bang? Jangan lupa doakan aku ya....” menjadi bermakna untuk selalu mengingatkan dan menguatkan suami.

Ingat, hal ini tidak untuk memonitor, mengawasi dan menginterogasi apalagi menteror suami. Jika yang muncul adalah ketidakpercayaan istri sehingga selalu mengawasi lewat telpon, ini justru menekan jiwa suami. Bukan memotivasi, tapi membuat jengkel, stress dan ketidaknyamanan pada suami.

5. Memiliki waktu istimewa bersamanya

Luangkan waktu bersama suami. Pada saat suami tengah di rumah, sediakan waktu khusus untuk berdua saja dengannya untuk bercengkerama. Mungkin sesaat sebelum beranjak ke tempat tidur bisa menikmati teh panas berdua disertai obrolan ringan. Jangan merasa enggan untuk sekedar menemani suami di meja makan. Mungkin anda tidak ingin makan karena tidak lapar, namun ketika suami tengah makan di rumah, temanilah makannya.

Pada saat libur, miliki waktu istimewa untuk berduaan dengan suami. Manjakan suami dengan hal-hal yang menyenangkan dan privasi bagi dirinya. Hal kecil seperti ini sangat membahagiakan suami sehingga motivasinya selalu terjaga.

6. Memuji kebaikannya

Semua orang memerlukan apresiasi atas keberhasilan dan kebaikan yang dilakukan. Ketika suami melakukan hal-hal yang positif baik bagi diri, masyarakat keluarga maupun instansi tempatnya bekerja, pujilah tindakan kebaikannya itu. Bisa jadi hal rutin yang sederhana dan ringan saja, seperti saat suami membersihkan kamar tidur, atau mencuci piring serta gelasnya sendiri, berikan pujian atas kebaikan itu. Termasuk ketika suami memberikan uang belanja rutin untuk sang istri, hendaknya istri memberikan pujian atas penunaian tanggung jawab suami tersebut. Walaupun jumlahnya tidak besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun