Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Istri Cemburu, Suami Hanya Boleh Melihat Acara Flora Fauna

9 April 2015   05:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_408733" align="aligncenter" width="550" caption="ilustrasi : www.jezzylala.com"][/caption]

Dalam kehidupan berumah tangga, interaksi antara suami dan istri bercorak sangat fluktuatif, dan memiliki sangat banyak ‘rasa’. Kadang mengalami situasi kegembiraan yang luar biasa, kadang mengalami kesedihan. Kadang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi kepada pasangan, namun kadang merasakan kecemburuan. Semua rasa itulah yang membantuk keutuhan sebuah rumah tangga.

Banyak orang menyatakan, cemburu adalah tanda cinta. Pernyataan ini benar, selama kecemburuannya proporsional. Namun jika cemburu sudah berlebihan, justru bisa membahayakan. Sikap berlebihan dalam cemburu justru membuat pasangan merasa terkekang dan tidak memiliki kebebasan. Bukan kebahagiaan yang didapatkan, namun justru bisa memunculkan penderitaan.

Tidak Boleh Melihat Perempuan Lain

Salah satu contoh sifat cemburu yang berlebihan adalah seperti yang dimiliki oleh Debbi Wood. Perempuan ini sangat pencemburu karena takut suaminya selingkuh. Untuk itu dia menetapkan hal-hal yang sangat aneh untuk suaminya, seperti suami tidak boleh nonton film atau iklan yang ada wanitanya, selalu menyadap telepon suami, bahkan punya alat deteksi kebohongan untuk suami.

Pasangan Debbi Wood (43 tahun) dan Steve Wood (32 tahun) menikah pada tahun 2011 lalu. Debbi memiliki sifat sangat pencemburu. Dia tidak ingin suaminya tergoda perempuan lain dan meninggalkan dirinya. Karena itulah, Debbi menerapkan berbagai aturan yang sangat berbeda dengan kehidupan keluarga pada umumnya. Debbi khawatir, Steve akan tergoda perempuan lain apabila melihat iklan di televisi, atau berkomunikasi dengan perempuan secara langsung.

Setiap hari, Steve hanya boleh menonton acara TV yang bertema flora dan fauna. Acara TV seperti ini lebih banyak menayangkan ilmu pengetahuan tentang dunia tumbuhan dan binatang, sehingga sedikit menayangkan gambar manusia. Jika saat menonton acara flora dan fauna itu mendadak ada lintasan iklan yang memperlihatkan perempuan cantik, Debbi akan langsung mengganti channel-nya. Ia selalu berusaha menemani Steve saat menonton acara TV sehingga bisa memantau apa saja yang dilihat oleh suaminya itu.

Debbi juga mengetahui semua password sang suami sehingga bisa melacak dengan siapa saja Steve berkomunikasi. Tidak cukup sampai di situ, Debbi bahkan punya alat pendeteksi kebohongan. Setiap kali Steve pulang ke rumah, Debbi langsung memasangkan alat itu dan menanyakan berbagai hal untuk meyakini bahwa suaminya tidak tertarik perempuan lain atau berselingkuh. Tindakan ini dilakukan rutin setiap hari guna menjaga agar Steve selalu setia kepada dirinya.

"Pada suatu malam, saya panik karena ada perempuan cantik dalam iklan televisi dan berpikir Steve menyukainya," ujar Debbi yang langsung melarang suaminya menonton acara apa pun kecuali flora fauna. "Saya bahkan membeli detektor kebohongan secara online, untuk memastikan suami saya tidak menggoda wanita lain," tambahnya.

Banyak orang merasa kasihan terhadap nasib Steve yang seperti  hidup dalam penjara. Namun Steve mengatakan bahwa dia sangat mencintai Debbi. Karena itu Steve tidak keberatan dengan semua perlakuan Debbi yang membatasi kebebasannya dengan berlebihan. Steve merelakan teleponnya disadap oleh sang istri, ia juga rela memakai alat deteksi kebohongan setiap kali pulang ke rumah. Ia juga rela tidak bisa menyaksikan film Hollywood di bioskop ataupun televisi, karena hanya dibolehkan melihat tayangan acara tentang flora dan fauna.

Kondisi itu tentu saja sudah tidak wajar dan tidak lazim. Semua orang memiliki rasa cemburu, namun tidak seperti Debbi. Hal ini karena ternyata ia mengalami gejala Othello Syndrome, sebuah sindrom yang membuat seseorang mendapatkan ‘rasa memiliki’ berlebihan dalam dirinya, dan takut pasangannya melakukan selingkuh. Untuk mengatasi kecemasan itu, Debbi mengonsumsi obat anti depresan.

[caption id="attachment_408734" align="aligncenter" width="257" caption="ilustrasi : www.onislam.net"]

14284895691030528096
14284895691030528096
[/caption]

Tidak Menyalahgunakan Kepercayaan

Hendaknya suami dan istri bisa membangun sikap saling percaya di antara mereka. Tidak mudah untuk membangun suasana saling percaya, karena hal ini memerlukan pembuktian dan komitmen. Namun jika suasana ini tidak terbentuk, akan sangat menyulitkan bagi kedua belah pihak untuk mendapatkan ketenangan dan kenyamanan dalam hidup berumah tangga.

Kadang kepercayaan yang sudah terbangun harus rusak karena perilaku pasangan yang tidak bisa dipercaya. Kepercayaan yang sudah diberikan ternyata disalahgunakan, sehingga membuat retaknya kebahagiaan hidup berumah tangga. Ketika salah satu pihak melakukan perselingkuhan, ini membuat  rumitnya suasana. Istri yang berusaha percaya kepada suami, ternyata dikhianati dengan perselingkuhan suami. Seperti kisah Bunga--- bukan nama sebenarnya, yang ditulis di blog www.mommiesdaily.com berikut:

*****************

Baru-baru ini Bunga menemukan bahwa suaminya menjalin hubungan mesra melalui teks dengan perempuan lain. Bunga tidak sengaja membaca pertukaran BBM di antara keduanya ketika sedang mengambilkan smartphone suaminya tersebut. Biasanya dia tidak pernah sok cek isi HP, email, Twitter, Facebook suami karena sudah saling percaya. Namun kali ini, tidak tahu digerakkan oleh kekuatan apa,  dia iseng mengetik password smartphone tersebut dan langsung terbuka window chat yang berisi percakapan antara suaminya dengan perempuan bernama “P”.

Bunga awalnya sama sekali tidak menaruh rasa curiga, namun sambil terburu-buru hendak memberikan gadget tersebut kepada suami yang menunggu di ruangan sebelah, terbaca olehnya kata-kata “Honey”, “Aku baru sampai”, “Hujan di sini”, dan “Kangen”.

Seperti tersengat sesuatu yang berkekuatan sangat besar, Bunga tercenung, rasa dingin mulai menjalari sekujur tubuhnya dan dengan mata kabur, perlahan ia melanjutkan membaca teks tersebut. Baru setengah terbaca, suaminya sudah menghampiri dan mereka saling berpandangan. Lidah Bunga terasa kelu namun akhirnya sedetik kemudian ia berhasil mengeluarkan jeritan dan bertanya kepada suaminya.

“Ada apa ini? Ini siapa? Kenapa dia memanggilmu “Honey” Kenapa kamu harus tahu dia ada di mana? Kenapa harus kangen?” tanya Bunga.

Mereka lalu terlibat aksi saling rebut gadget tersebut. Bunga penasaran sekali ingin melihat semuanya, sementara suaminya dengan mata yang memancarkan sinar ketakutan yang sangat, berusaha mempertahankan supaya alat tersebut tidak jatuh ke tangan istrinya dengan ancaman kehancuran rumah tangga tepat di hadapan mereka.

Malam itu mereka bertengkar hebat dan berakhir damai. Bunga pikir hanya sekedar hiburan sesaat dan mereka berdua sepakat untuk melupakannya saja karena, toh, hubungan antara mereka sebagai suami-istri juga terasa baik-baik saja selama ini. Bunga meminta semua password suaminya: email, Facebook, Twitter, dan semua yang menggunakan password.

Namun keesokan paginya, Bunga berhasil merebut gadget tersebut dari tangan sang suami dan membaca pertukaran teks melalui SMS di antara sang suami dengan perempuan yang sama. Kali ini dalam episode berjanji untuk bertemu di sebuah tempat dalam rangkaian teks yang panjang berbelit, mulai dari si perempuan berada di toilet dan bersiap-siap, penentuan lokasi pertemuan, sampai soal penjemputannya. Semua dipenuhi kata-kata “Yang”, “Love” (!), dan “Peluk”.

Bunga juga berhasil menemukan jejak kemesraan mereka melalui teks lewat rangkaian DM Twitter dan timeline Twitter yang terjadi di antara mereka berdua. Sebagian sudah dihapus namun masih ada sisa yang terbaca oleh Google.

Dari rangkaian DM Twitter tersebut terbaca tren peningkatan hubungan mereka berdua, mulai dari sekedar sapa apa kabar, saling bertukar PIN BB, Skype, sampai akhirnya melanggar suatu titik yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh dua orang yang sudah terikat janji perkawinan dengan pasangan masing-masing, walaupun hanya melalui teks.

***************

Demikian cuplikan kisah sedih Bunga yang saya kuti dari blog mommiesdaily. Mungkin karena adanya kasus-kasus seperti itu, membuat beberapa istri memiliki kecemburuan yang berlebihan terhadap suami. Ada pertanyaan besar yang selalu mereka simpan, “seberapa besar kepercayaan bisa diberikan kepada suami?” Demikian pula ketika ditemukan kasus istri yang melakukan perselingkuhan, akan membuat suami menjadi pencemburu dan sulit mempercayai istri.

Maka kuncinya hendaklah saling percaya dan menjaga kepercayaan yang diberikan pasangan. Jangan menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan pasangan untuk melakukan tindak penyimpangan atau perselingkuhan.

Bahan Bacaan :

Vemale.com, Debbi Wood: Istri Paling Cemburuan di Dunia Sampai Punya Detektor Kebohongan, Selasa, 31 Maret 2015, dalam: http://www.vemale.com/relationship/keluarga/80131-debby-wood-istri-paling-cemburuan-di-dunia-sampai-punya-detektor-kebohongan.html

http://mommiesdaily.com/2013/02/08/nrselingkuh-teks-di-era-socmed/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun