Untuk itu, hendaknya para suami mengerti situasi ini agar tidak mudah memarahi istri ketika sering lambat dalam menyiapkan diri untuk bepergian. Suami dan istri yang sudah sepakat akan berangkat menuju tempat kegiatan jam sembilan pagi, sang suami sudah menunggu di depan rumah sambil memanasi mesin mobil. Namun sampai lewat seperempat jam, sang istri belum juga muncul. Ia masih sibuk mematut diri di kamar. Dandanan dan “make-up”nya belum selesai. Hal seperti ini yang sering membuat suami menjadi uring-uringan.
Apa yang Terjadi Saat Menstruasi
Kaum perempuan mengalami siklus bulanan yang tidak dirasakan oleh laki-laki. Karena para suami tidak mengalami siklus rutin itu, maka seringkali mereka tidak bisa mengerti tentang situasai psikologis maupun fisik istri saat mendapatkan menstruasi. Para suami harus mengerti dengan baik soal menstruasi sehingga bisa empati dengan kondisi istri. Dukungan suami bukan sekedar menyediakan pembalut untuk istri yang tengah menstruasi, namun lebih memberikan perhatian agar kejiwaannya menjadi stabil dan tenang.
Ketika mengalami menstruasi, perempuan sering merasakan nyeri di sekitar perut. Hampir semua perempuan mengalami kram pada perut saat menstruasi, dan biasanya muncul sesaat sebelum atau hari pertama haid. Kram biasanya berlangsung satu hingga tiga hari, penyebabnya karena kontraksi pada rahim. Jika kontraksi pada rahim terlalu intens, bisa mendorong pembuluh darah akibatnya suplai oksigen ke jaringan otot rahim terhambat dan timbullah rasa kram yang mengganggu.
Selain kram, endometriosis menjadi salah satu penyebab utama timbulnya rasa sakit di perut ketika menstruasi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika endometrium (jaringan di sepanjang garis uterus atau rahim) tumbuh keluar uterus. Tanda paling umum terjadinya endometriosis adalah rasa sakit yang tak tertahankan. Perasaan sakit seperti ini masih ditambah dengan situasi psikologis yang berubah saat menstruasi. Ini yang sering disebut sebagai Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).
Menurut istilah medis, PMDD adalah kondisi somatopsikis yang dipicu oleh perubahan level hormon steroid yang dihubungkan dengan siklus ovulasi menstruasi. Kondisi ini berlangsung sekitar satu pekan sebelum terjadinya menstruasi, dengan beberapa gejala psikis seperti cemas, tegang, merasa sulit berpikir, labil, mudah sedih, mudah menangis, lebih sensitif, mudah marah, mudah tersulut konflik, sulit konsentrasi, mudah lelah, dan perubahan nafsu makan. Sedangkan gejala fisik meliputi sakit kepala, sakit di bagian dada, nyeri otot dan sendi serta mual.
Hendaknya para suami memahami situasi istri saat mengalami menstruasi sehingga bisa memberikan dukungan yang memadai bagi istri. Suami harus bersikap lebih sabar saat istri menjelang menstruasi atau saat menstruasi, karena suasana kejiwaan istri lebih emosional dan sensitif. Istri menjadi lebih mudah marah, lebih mudah menangis, lebih mudah tersinggung. Maka suami harus lebih maklum saat menghadapi istri yang tengah labil secara emosi, bahkan berusaha untuk menenangkan dan menguatkan kejiwaannya. Bantuan kecil suami saat istri tengah sibuk mengurus keperluan rumah tangga menjadi sangat bermakna.
Itu hanya contoh-contoh kecil dan sederhana, betapa ada banyak sisi dari istri yang harus dipahami oleh suami. Jika suami tidak mau mengerti kondisi tersebut, akan sangat mengganggu perasaan istri. Maka jadilah suami yang penuh pengertian terhadap kondisi istri. Itu tugas pertama dari suami untuk istrinya.
Apa tugas selanjutnya? Tunggu postingan berikutnya.
Bahan Bacaan :
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/04/20/gangguan-psikologis-saat-menstruasi-358090.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H