[caption id="attachment_149560" align="aligncenter" width="500" caption="gambar pinjam Google"][/caption]
Terlambat bicara kepahlawanan ? Dari segi momentum, mungkin sudah terlambat. Kemarin saat Hari Pahlawan sudah sangat banyak tulisan tentang kepahlawanan, sehingga saya tidak perlu lagi ikut menulis, karena bahan sudah habis ditulis oleh rekan-rekan Kompasianer lain. Namun sekarang menulis tema kepahlawanan, karena nanti siang diminta mengisi Kajian di Masjid Baitul Hasib, Kompleks Perkantoran BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) RI, dengan judul Kepahlawanan dalam Keluarga. Jadi, secara subyektif, tulisan ini menjadi tidak terlambat dari segi momentum, karena Kajian baru akan dilaksanakan siang nanti jam 12.00 wib..... (Hehehe.... maksa banget....) Makna Pahlawan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pahlawan memiliki makna "orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani". Makna ini terbayang jelas saat bangsa Indonesia berperang melawan penjajah, dan akhirnya muncullah para pahlawan yang namanya tercatat dan diabadikan dalam sejarah. Namun kepahlawanan bukan hanya terjadi dalam peperangan mengusir penjajah. Untuk konteks saat ini, kepahlawanan bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Semua orang hendaknya berusaha untuk menjadi pahlawan, untuk dirinya sendiri, untuk keluarga, untuk masyarakat sekitar, untuk perusahaan atau instansi tempatnya bekerja, dan lebih luas lagi untuk bangsa dan negara. Saat ini kita juga menyaksikan munculnya para pahlawan SEA Games XXVI yang tengah berlangsung. Secara sederhana bisa dipahami, pahlawan selalu memiliki keterkaitan dengan keberanian, pengorbanan, perjuangan, kesetiaan, dan kebenaran. Setiap pahlawan pasti memiliki karakter yang mudah dibaca dalam sisi keberanian, pengorbanan, perjuangan, kesetiaan maupun kebenaran. Oleh karena itu, makna pahlawan bisa dibawa dalam berbagai bidang kehidupan. Menjadi pahlawan merupakan usaha yang cakupan dan dimensinya sangat luas. Dalam Kehidupan Keluarga Menurut Robert MZ. Lawang, keluarga dalam terminologi sosial adalah kelompok orang-orang yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi; yang membentuk satu rumah tangga; yang berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan melalui peran-perannya sendiri sebagai anggota keluarga; dan yang mempertahankan kebudayaan masyarakat yang berlaku umum, atau bahkan menciptakan kebudayaan sendiri. Dalam kehidupan keseharian kita, keluarga terdiri dari suami, isteri dan anak-anak. Kadang ada anggota keluarga lain yang berada di dalam rumah, seperti saudara atau pembantu rumah tangga. Setiap anggota keluarga, memiliki peran masing-masing yang harus dilaksanakan dengan baik. Selain pembagian peran, setiap anggota keluarga juga memiliki corak interaksi dan komunikasi yang khas, agar bisa tercipta suasana keluarga yang harmonis dan memberikan kebahagiaan bagi semua anggotanya. Menjadi pahlawan dalam kehidupan keluarga, artinya selalu berusaha dan bersungguh-sungguh berjuang untuk membahagiakan keluarga, selalu setia dan rela berkorban untuk keluarga. 1. Bersungguh-sungguh berjuang untuk membahagiakan keluarga Kebahagiaan bukan hanya didapatkan dari tercukupinya sisi material, namun harus dilandasi dengan kuatnya sisi spiritual. Oleh karena itu, seorang suami yang bersungguh-sungguh berjuang untuk memberikan kebahagiaan bagi isteri dan anak-anak, dengan jalan yang benar, adalah pahlawan keluarga. Seorang suami bekerja mencari nafkah agar bisa mencukupi kebutuhan material isteri dan anak-anak. Ia juga berjuang dengan bersungguh-sungguh untuk bisa mencukupi kebutuhan spiritual keluarga. Itulah pahlawan dalam keluarga. Seorang isteri yang berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk membahagiakan suami dan anak-anak, dengan jalan yang benar, adalah pahlawan keluarga. Ia rela melakukan berbagai aktivitas di dalam dan di luar rumah, demi kebahagiaan suami dan anak-anak. Ia berusaha menyeimbangkan kehidupan spiritual dan material dalam kehidupan keseharian, agar tercipta suasana bahagia bagi semua anggota keluarga. Itulah pahlawan dalam keluarga. Suami dan isteri berusaha bersungguh-sungguh untuk menghindarkan diri dari sikap, kata-kata dan perbuatan yang menyakiti pasangan serta tidak menyenangkan pasangan. Suami dan isteri berusaha untuk menjauhi segala sikap, kata-kata dan perbuatan yang mendatangkan kemarahan, emosi dan kebencian pasangan. Itulah di antara makna pahlawan dalam keluarga. 2. Setia terhadap keluarga Keluarga akan menjadi harmonis apabila disertai dengan kesetiaan dari semua anggotanya. Seorang suami yang setia terhadap isteri dan anak-anaknya adalah sifat kepahlawanan. Di tempat kerja atau di lingkungan pergaulannya, ia memiliki banyak kesempatan untuk selingkuh atau melakukan affair dengan teman-teman perempuan. Namun ia tidak melakukan itu, karena kesetiaan terhadap isteri dan anak-anak. Ini merupakan epos kepahlawanan. Seorang isteri menjaga diri dengan baik, tidak mudah terjebak oleh rayuan atau pujian lelaki lain yang banyak menggoda. Di tempat bekerja, di lingkungan pergaulannya, ada banyak kesempatan untuk selingkuh dan membuat affair dengan teman-teman lelaki, namun semua kesempatan itu tidak ia gunakan. Ia memilih untuk selalu setia dengan suami dan anak-anak, walaupun ada banyak kekurangan pada suaminya. Sementara banyak lelaki yang menawarkan kelebihan yang tidak dimiliki suaminya, namun ia tetap memilih setia dengan keluarga. 3. Rela berkorban untuk keluarga Untuk menciptakan kebahagiaan keluarga, harus ada kerelaan berkorban dari semua anggota keluarga. Suami rela berkorban waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan jiwanya untuk keperluan isteri dan anak-anak. Dalam suasana lelah, letih dan mengantuk, di tengah malam ia harus mengantar isteri atau anak ke rumah sakit. Ia harus menunggui saat isteri atau anak dirawat di rumah sakit, padahal ia juga harus bekerja memenuhi kewajibannya di instansi tempatnya bekerja. Isteri rela berkorban waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan jiwanya demi suami dan anak-anak. Dalam suasana lelah, isteri tetap melayani suami dengan baik, padahal ia juga harus menemani anak-anak belajar dan menyiapkan keperluan sekolah mereka esok hari. Setiap hari isteri melakukan berbagai macam aktivitas kerumahtanggaan yang sangat melelahkan dan -bisa jadi membosankan-demi kebahagiaan hidup berumah tangga bersama suami dan anak-anak tercinta. Suami dan isteri rela mengorbankan sebagian privasi dirinya demi kebahagiaan keluarga. Kendati sudah sangat lelah pulang dari kerja, suami tetap harus menampakkan suasana yang fresh saat pulang ke rumah, karena isteri dan anak-anak berhak menjumpainya dalam suasana segar. Kendati sudah sangat lelah karena kerja atau karena mengurus rumah tangga, seorang isteri harus selalu tampak fresh di hadapan suami dan anak-anak, karena mereka berhak mendapatkan isteri dalam suasana segar setiap saat. Ini jelas memerlukan pengorbanan. Itulah beberapa sikap kepahlawanan dalam kehidupan keluarga. Kita semua harus selalu berusaha untuk menjadi pahlawan dalam keluarga, agar tercipta ketahanan keluarga yang mantap dan terjauhkan dari konflik serta perpecahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H