Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Cara Mencetak Anak Nakal?

24 Oktober 2011   00:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:35 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_143481" align="aligncenter" width="316" caption="gambar : google"][/caption]

Departemen Kepolisian Texas pernah merilis “Postulat untuk Membesarkan Anak- anak Nakal” dalam rangka propa­ganda anti anak nakal. Terjadi kegelisahan yang amat serius pada pemerin­tah kota Houston, Texas, lantaran banyaknya kejahatan yang dila­kukan oleh anak-anak belia, hingga akhirnya dibuatlah kampanye dan propaganda besar-besaran untuk menekan jumlah kejahatan mereka.

Berikut ini beberapa postulat untuk membesarkan anak-anak nakal, mungkin ada manfaatnya bagi kita.

1.Sejak bayi, berikan kepada anak segala yang ia inginkan. Dengan demikian, ia akan percaya bahwa dunia berhutang budi kepadanya.

2.Pada waktu ia mengucapkan kata-kata yang tidak patut, tertawakanlah agar ia merasa bahwa ia lucu.

3.Jangan pernah memberi pendidikan ruhaniah kepada anak. Tunggulah sampai ia berumur21 tahun baru kemudian ia akan memil­ih untuk dirinya sendiri.

4.Jangan pernah mengatakan “salah” kepadanya. Kata itu akan mengembangkan rasa bersalah yang kompleks. Hal itu menjadikan ia di kemudian hari apabila ditangkap karena mencuri mobil akan merasa bahwa penangkapan itu merupakan penganiayaan.

5.Biarkan saja dia berbohong. Lakukanlah segalanya bagi anak, agar ia berpengalaman melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

6.Biarkan ia membaca apa saja yang dapat ia peroleh sendiri. Biarkan pikirannya berpesta pora di keranjang sampah.

7.Sering-seringlah bertengkar di hadapan anak anda. Dengan demikian mereka tidak akan terkejut apabila di kemudian hari keluarganya berantakan.

8.Berilah uang yang mereka butuhkan. Jangan pernah membiarkan anak menabung untuk dirinya sendiri.

9.Puaskan segala keinginan makanan, minuman, dankesenangannya. Lihatlah, apakah segala keinginan nafsunya telah terpenuhi?

10.Pada waktu ia sungguh-sungguh dalam kesulitan, maafkanlah diri Anda sendiri dengan mengatakan, “Aku tak dapat berbuat apa-apa lagi.”

Apakah kita sudah melaksanakan sepuluh postulat di atas, keseluruhan atau sebagiannya ? Jika sudah, artinya kita telah terlibat dalam mencetak dan membesarkan anak-anak nakal.

Berhentilah melakukannya !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun