Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Menjadi Orang Tua Durhaka

27 Maret 2014   13:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:24 4515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1395874799703520985

[caption id="attachment_328831" align="aligncenter" width="509" caption="ilustrasi : www.thelibertybeat.com"][/caption]

Istilah anak durhaka sudah biasa kita dengarkan. Namun sesungguhnya harus dilihat terlebih dahulu bagaimana kondisi orang tuanya, karena bisa jadi orang tua justru terlebih dahulu melakukan kedurhakaan kepada anak. Orang tua melakukan tindakan kekerasan dan kekasaran kepada anak, orang tua melakukan kezhaliman kepada anak, yang akhirnya dibalas dengan kezhaliman pula oleh si anak.

Kita masih ingat kisah yang terjadi di zaman Khalifah Umar bin Khathab. Seorang ayah datang menghadap Khalifah, melaporkan tentang kedurhakaan anaknya. Khalifah Umar segera memanggil anak yang dikatakan durhaka itu serta mengingatkannya tentang larangan durhaka kepada orang tua.

“Wahai Amirul Mukminin tidakkah seorang anak mempunyai hak yang harus ditunaikan oleh orang tuanya?” tanya si anak.

“Ya benar,” jawab Khalifah.

“Apakah itu?” tanya si anak.

Ayah wajib memilihkan ibu yang baik untuk anak-anaknya,memberi nama yang baik dan mengajarinya Al Qur’an,” jawab Khalifah.

“Wahai Amirul Mukminin. Tidak satupun dari tiga hak itu yang ditunaikan ayahku. Ibuku Majusi, namaku Ja’lan, dan aku tidak pernah diajarkan membaca Al Qur’an”, ungkap si anak.

Khalifah menoleh kepada sang ayah.  “Engkau datang mengadukan kedurhakaan anakmu, ternyata engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia durhaka kepadamu. Engkau telah berlaku tidak baik terhadapnya sebelum ia berlaku tidak baik terhadapmu.”

Adakah Orang Tua Durhaka?

Kasus kekerasan terhadap anak adalah contoh tindakan kledurhakaan orang tua kepada anak. Kasus ini sangat memprihatinkan dan kejadiannya cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), jumlah kekerasan yang dialami anak di tahun 2011 sebanyak 2.509 kasus dan tahun 2012 sebanyak 2.637 kasus.

Dari data kekerasan terhadap anak di tahun 2012 tersebut. pelaku kekerasan terbanyak dilakukan oleh ayah tiri, yaitu 226 kasus. Jumlah ini terdiri dari kekerasan fisik sebanyak 91 kasus, kekerasan seksual 129 kasus dan kekerasan psikis 6 kasus. Kekerasan yang dilakukan ayah kandung sebanyak 123 kasus, terdiri dari 86 kasus kekerasan fisik, 17 kasus kekerasan seksual atau incest, dan kekerasan psikis 20 kasus. Sedangkan kekerasan yang dilakukan ibu kandung sebanyak 32 kasus.

Dari 2.637 anak yang mengalami kekerasan di tahun 2012 itu, sejumlah 1.075 anak merupakan korban kekerasan seksual (40,77%), 819 anak korban kekerasan fisik (31,06%), dan 743 anak korban kekerasan psikis (28,1%). Dilihat dari jenis kelamin, 1.657 adalah anak perempuan dan 980 anak laki- laki. Tampak kekerasan seksual paling dominan dan anak perempuan cenderung rentan terhadap perilaku kekerasan.

Kekerasan terhadap anak dengan berbagai macam bentuknya itu sangat tidak pantas dilakukan oleh orang tua yang seharusnya melindungi, merawat, mendidik, membimbing anak-anak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Anak adalah buah hati yang merupakan amanah dari Allah untuk dijaga, dipelihara dan dikembangkan potensinya, bukannya disiksa dan diperlakukan semena-mena.

Aneka Ragam Kedurhakaan Orang Tua Sepanjang 2013

Berikut ini saya cuplikkan beberapa contoh kasus kekerasan terhadap anak di sepanjang tahun 2013 yang lalu. Hal ini untuk menjadi peringatan kepada kita semua bahwa di sekitar kita masih sangat banyak perlakuan kekerasan terhadap anak. Menjadi kewajiban kita bersama untuk mencegah kejadian serupa di masa-masa yang akan datang.

1.Gadis Diperkosa Ayah Kandung Hingga Meninggal Dunia

Sungguh biadab. Pada tanggal 6 Januari 2013, seorang gadis umur 11 tahun diperkosa ayah kandungnya hingga meninggal dunia. Kejadian di Jakarta ini telah mengagetkan kita semua, bangsa yang terkenal santun dan religius. Berikut link beritanya.

2.Ayah Memperkosa Anak Kandung

Kejadian terulang lagi. Pada tanggal 13 Januari 2013, di Depok, seorang ayah terungkap memperkosa anak kandungnya sendiri. Betapa jahat perbuatan ayah ini, tidak pantas menjadi teladan dan pendidik bagi anak-anaknya. Berikut link beritanya.

3.Ayah Memperkosa Anak Kandung Selama Lima Tahun

Tragedi kembali terulang lagi. Pada tanggal 18 Februari 2013, seorang ayah terbongkar telah memperkosa anak kandungnya sepanjang waktu 5 tahun. Ayah bejat yang tinggal di wilayah Jakarta ini sungguh tidak memiliki perasaan keayahan sama sekali. Berikut link beritanya.

4.Anak Lima Tahun Meninggal Dunia karena Dianiaya Ibu Tiri

Stigma negatif tentang ibu tiri seakan diperkuat dengan munculnya kasus ini di tahun 2013. Pada tanggal 16 Maret 2013, seorang bocah umur 5 tahun ditemukan meninggal dunia karena dianiaya ibu tiri. Kejadian di Tangerang ini mengingatkan orang dengan fim jadul “Ratapan Anak Tiri”. Link beritanya di sini.

5.Leher Bayi Disayat Ayah Kandung

Setan darimana yang menggoda ayah yang tinggal di Banten ini. Ia tega menyiksa bayi yang merupakan anak kandungnya sendiri. Pada tanggal 25 April 2013, seorang bayi usia 10 bulan lehernya disayat oleh ayah kandungnya sendiri. Berikut link beritanya.

6.Ayah Memperkosa Anak Tiri

Perkosaan kembali terjadi, kali ini terhadap anak tiri. Pada tanggal 19 Mei 2013 terungkap. Seorang ayah memperkosa anak tirinya. Kejadian di Jember ini mencoreng citra ayah tiri. Link beritanya di sini.

7.Ayah Memperkosa Anak Kandung dan Anak Tiri

Masyaallah, ayah bejat ini sungguh keterlaluan. Ia memperkosa dua anak kandung dan satu anak tirinya sekaligus. Pada tanggal 11 Juni 2013 terungkap, seorang ayah memperkosa 2 anak kandung dan 1 anak tiri. Kejadian di Pontianak ini telah menggegerkan dunia parenting. Tidak terbayang bagaimana kejadian ini bisa terjadi. Link beritanya di sini.

8.Anak Dihamili Ayah Kandung

Di Batam, seorang gadis diperkosa ayah kandung hingga hamil dan melahirkan bayi. Pada tanggal 12 November 2013 terbongkar, seorang anak diperkosa oleh ayah kandungnya hingga melahirkan. Link beritanya di sini.

9.Bayi Meninggal Dunia Dianiaya Ayah Kandung

Penganiayaan terhadap bayi kembali terjadi di Jakarta, sampai menyebabkan si bayi meninggal dunia. Pada tanggal 2 Desember 2013 terbongkar, bayi berumur 1,5 tahun meninggal dunia karena dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri. Link beritanya di sini.

10. Anak Disiram Air Keras oleh Ayah

Kekerasan terhadap anak terjadi juga di Magetan, Jawa Timur. Pada tanggal 11 Desember 2013, seorang anak umur 6 tahun telah disiram air keras oleh ayahnya. Sangat kejam dan sadis perbuatan si ayah ini. Berikut link beritanya.

11. Anak Kecil Disiksa Orang Tuanya

Di Riau, seorang anak kecil umur 7 tahun disiksa oleh ibu tiri dibantu suaminya, yang menjadi ayah kandung anak ini. Bukan hanya disiksa, bahkan dengan tega anak ini dibuang ke kebun sawit. Kejadian itu terbongkar pada tanggal 15 Desember  2013. Berikut link beritanya.

12. Anak Dibanting Ayahnya Hingga Meninggal Dunia

Penyiksaan terhadap anak kembali terjadi dan membawa korban jiwa di Batam. Pada tanggal 18 Desember 2013 terungkap, seorang bocah 3 tahun dibanting ayahnya hingga meninggal dunia. Berikut link beritanya.

Hentikan Semua Bentuk Kekerasan terhadap Anak

Sudah saatnya kita semua bertindak untuk menghentikan semua bentuk kekerasan terhadap anak-anak. Mereka adalah aset utama masa depan Indonesia. Harusnya mereka kita lindungi, kita rawat, kita didik, kita asuh, kita bimbing dengan sepenuh cinta dan kasih sayang. Jangan berlaku durhaka kepada anak-anak, jika tidak ingin mencetak anak-anak yang durhaka kepada orang tua.

Semua komponen anak bangsa, sejak dari individu, keluarga, komunitas masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, lembaga adat, tokoh-tokoh masyarakat, para pejabat, artis, ulama, kaum profesional, dan semua komponen bangsa, harus bersatu padu menghentikan kekerasan terhadap anak. Jangan menjadi orang tua durhaka.

Ayo selamatkan masa depan Indonesia, dimulai dari rumah kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun