Sudah banyak cerita, orang yang terlibat perselingkuhan membuat pengeluarannya membengkak. Konon, orang yang selingkuh sangat ingin membahagiakan pasangan selingkuhnya. Apapun dilakukan, demi membahagiakan pasangan selingkuh, sampai ke tingkat di luar batas kemampuannya. Jika ia pejabat, bisa melakukan korupsi demi pasangan selingkuhnya. Jika ia orang biasa, bisa menghabiskan harta yang ada di rumah, sampai mentelantarkan keluarganya sendiri.
8. Merusak Nama Baik
Nama baik adalah milik kita yang sangat berharga. Jika uang, jabatan, pangkat, kekayaan hilang, kita bisa mencari lagi bahkan yang lebih banyak. Namun sekali nama baik kita rusak, sangat sulit untuk mengembalikan. Teman, tetangga, keluarga, kerabat, kolega, anak buah mempunyai penilaian negatif karena perbuatan perselingkuhan, yang membuat citranya hancur dan nama baiknya rusak. Sangat sulit untuk mengembalikan kebaikan citra yang sudah terlanjur rusak.
9. Merusak Karakter
Jika selingkuh sudah dianggap sebagai hal biasa saja, rusaklah karakter seseorang. Melakukan selingkuh tidak ada ubahnya dengan makan di restoran atau melakukan olah raga di club fitness. Seperti hal wajar, tidak merasa salah, tidak merasa berdosa, tidak merasa ada yang aneh. Jika sudah hobi selingkuh, maka rusaklah karakter dirinya. Tidak ada lagi batas kebaikan dan keburukan. Jika karakter sudah rusak, masih adakah yang tersisa dalam diri seseorang?
10. Menambah Dosa
Sebagai manusia beragama, kita mengetahui bahwa perselingkuhan adalah sebuah dosa, sebuah kesalahan. Maka perselingkuhan yang dilestarikan akan menambah dosa secara konsisten pula. Semakin banyak dosa, semakin banyak pula kebaikan yang hilang dari dirinya. Bukan saja ancaman balasan siksa di akhirat, bahkan di dunia pun akibat tumpukan dosa sudah bisa dirasakan oleh pelakunya.
Demikianlah sepuluh manfaat dari selingkuh. Seluruhnya adalah manfaat negatif, atau disebut juga sebagai mudharat. Jika ada di antara anda yang ingin mendapatkan manfaat negatif tersebut, silakan saja selingkuh. Hanya soal menunggu waktu, selingkuh akan menghancurkan banyak hal.
Selingkuh Seperti Durian?
Tentu saja tidak tepat penggambaran ini, bahwa selingkuh disamakan dengan durian. Namun ada sisi yang ingin digambarkan, bahwa orang makan durian itu tidak bisa disembunyikan. Walaupun makan durian di Cisarua, lalu ia pulang ke rumahnya di kawasan Jakarta Pusat, menempuh jalan yang macet, tetapi sampai di rumah tetap saja masih tercium baunya.
Mobil yang digunakan untuk mengangkut durian, masih tercium baunya berhari-hari. Sisi ini yang ingin digambarkan persamaan durian dengan selingkuh. Walaupun tidak kelihatan barangnya, namun tetap tercium dari aromanya. Sepanjang pasangan suami istri memiliki hubungan yang mendalam, pasti akan bisa merasakan aroma perselingkuhan yang dilakukan pasangan, walaupun tidak bisa membuktikannya.