Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ingin Selalu Bahagia bersama Keluarga? Ini Resepnya

7 Mei 2014   20:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13994457581818282572

[caption id="attachment_335115" align="aligncenter" width="600" caption="ilustrasi : www.pinterest.com"][/caption]

Dalam kehidupan berumah tangga, terdapat suasana yang berbeda-beda antara satu keluarga dengan keluarga lainnya, walaupun secara umum tedapat banyak hal yang sama di antara mereka. Misalnya, ada dua keluarga, sama-sama miskin, memiliki anak dua, penghasilan suami di bawah UMR, istri tidak bekerja, namun suasana kedua keluarga ini tidak sama. Atau ada dua keluarga, sama-sama kaya, memiliki anak dua, penghasilan suami di atas 50 juta tiap bulannya, istri bekerja, ternyata suasana kedua keluarga inipun tidak sama.

Faktor-faktor kesamaan yang saya sebut di atas, tidak otomatis menyebabkan suasana keluarga tersebut menjadi sama. Ada faktor lain yang relatif tidak tampak di permukaan, namun sangat menentukan suasana keluarga. Faktor itu adalah : pertama, apa yang memenuhi memori hati dan pikiran anda, dan kedua, bagaimana anda memandang serta mempersepsi setiap peristiwa.

Apa Yang Memenuhi Memori Anda?

Kita diberikan hati dan pikiran, salah satunya untuk menyimpan memori atau ingatan. Tergantung memori apa yang paling banyak kita simpan, dan memenuhi hati serta pikiran. Ini adalah pilihan, dan masing-masing kita bisa memilihnya. Setiap pilihan menimbulkan konsekuensi yang berbeda-beda pada diri kita.

Apabila hati dan pikiran anda penuhi dengan memori keburukan, kesalahan, kelemahan dan hal-hal negatif dari pasangan, niscaya tidak ada tempat lagi untuk mengingat kebaikan-kebaikannya. Dampaknya akan sangat melelahkan jiwa, karena anda akan merasa sedih, jengkel, marah, kecewa bercampuraduk jadi satu. Setiap melihat pasangan, yang terbayang hanya kekurangannya. Seakan tidak pernah ada kebaikan yang dimiliki pasangan sama sekali.

Anda akan selalu mengeluh tentang pasangan. Curhat kepada semua orang tentang kekurangan pasangan. Membandingkan dengan pasangan orang lain yang seakan-akan lebih baik dan lebih sempurna dari pasangan anda. Seumur hidup akan diliputi rasa sedih dan kecewa, jika anda memilih memenuhi memori hati dan pikiran anda dengan sisi kekurangan pasangan.

Namun apabila hati dan pikiran anda penuhi dengan memori kebaikan, kekuatan, keutamaan, keistimewaan dan hal-hal positif dari pasangan, niscaya tidak ada tempat lagi untuk mengingat kekurangan-kekurangannya. Dampaknya akan sangat menyehatkan jiwa karena anda akan merasa bahagia dan bangga dengan pasangan anda. Setiap melihat pasangan, yang tampak hanya kelebihan dan kebaikannya. Seakan ia manusia paling istimewa yang diciptakan Allah bagi hidup anda.

Tergantung kepada pilihan anda. Sesungguhnyalah yang membuat kita selalu bersyukur dalam hidup, adalah apabila selalu mampu melihat sisi kebaikan lebih banyak dan lebih dominan, dan mampu cepat melupakan serta melupakan sisi kekurangan pasangan. Syukur kita akan melemah bahkan bisa hilang, apabila selalu cenderung fokus pada kekurangan pasangan, dan tidak pernah mengingat kebaikannya.

Bagaimana Anda Mempersepsi Sebuah Peristiwa?

Jika anda masuk ke dalam rumah, lalu mendapatkan rumah dalam keadaan berantakan, mainan anak bertebaran di semua tempat, barang-barang tergeletak tidak pada tempatnya, rumah tampak seperti kapal pecah, maka apa persepsi anda atas peristiwa ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun