Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Konflik Pasutri, dari Sindrom “Double Check” hingga Sindrom “Last Seen Online”

3 Juni 2014   14:42 Diperbarui: 4 April 2017   17:25 9329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Kompas.com)

Pertama, anda percaya bahwa si dia tidak hanya berkomunikasi dengan anda. Artinya, pada saat yang bersamaan si dia juga tengah mengobrol dan berkomunikasi online dengan oarang lain. Kedua, anda merasa janggal, karena anda sudah menutup pembicaraan dengan si dia menggunakan kata “Bye”, tetapi si dia masih tampak tetap online. Berarti si dia sedang menjalin komunikasi dengan orang lain.

Ketiga, anda merasa tidak diutamakan. Sudah sekian lama si dia menggunakan waktu untuk online, namun hanya sedikit berkomunikasi dengan anda. Pada titik itu anda berpikir bahwa si dia lebih mengutamakan orang lain dibanding anda. Keempat, anda merasa si dia benar-benar tidak tertarik untuk berkomunikasi dengan anda lagi. Akhirnya anda merasa dijauhi dan tidak dibutuhkan oleh si dia.

Percayalah Kepada Pasangan, Bukan Kepada WhatsApp

Jangan pernah memutlakkan kebenaran teknologi. Sehebat apapun teknologi, tetap ada kelemahannya. Ingat kejumawaan kapal Titanic yang didefinisikan sebagai kapal tercanggih, terkuat, terhebat di zamannya dan antikaram, namun ternyata justru karam pada pelayaran perdananya. Apalagi hanya teknologi komunikasi yang bisa terpengaruh banyak faktor.

Maka lebih percayalah kepada pasangan anda, bukan kepada WhatsApp. Jangan membabi buta menyalahkan pasangan hanya karena fenomena double check, atau curiga serta cemburu karena soal ‘last seen online’. Tidak ada yang mutlak dalam munculnya tanda serta informasi dalam teknologi komunikasi seperti itu.

Bisa jadi anda sudah terlanjur curiga kepada pasangan karena lebih percaya tanda double check, padahal kenyataanya pasangan anda sedang berhenti menggunakan WhatsApp karena kesibukan lainnya. Maka lebih percayalah kepada pasangan anda, dibandingkan percaya kepada WA. Lebih utama mengkonfirmasi sesuatu kepada pasangan, sebelum menaruh perasaan curiga dan cemburu berlebihan kepada pasangan.

Jadikan hubungan dengan pasangan menjadi sesuatu yang paling indah dan paling berharga dalam kehidupan anda. Jangan menjadikan hubungan dengan WA sebagai sesuatu yang paling dipercaya dibanding pasangan anda.

Sumber :
http://androidmarketapps.org/whatsapp-and-facebook-couples-breakers/
https://lexiconin.wordpress.com/2014/04/15/the-last-seen-online-syndrome/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun