Suami tidak percaya penjelasan sang istri ketika mengatakan dirinya belum sempat membuka WA.
“Aku benar-benar belum membuka WA, jadi tidak tahu kalau ada pesan masuk dari kamu Bang”, ungkap istri.
“Ini sudah ada tanda double check di WA kamu. Artinya kamu sudah membacanya. Mengapa kamu tidak membalas juga? Kamu anggap apa aku ini....” sergah sang suami dengan emosi.
Demikian pula istri yang tidak percaya saat sang suami memberi penjelasan –atas nama Tuhan—bahwa ia belum membuka pesan WA istrinya.
“Demi Allah aku belum membaca pesan kamu. Aku tadi sibuk mengurus pekerjaan kantor”, kata suami.
“Lihat Bang, ini kan sudah ada tanda double check di WA Abang. Artinya Abang sudah membaca pesanku. Memang Abang lebih perhatian ke yang lain sih, makanya ga mau balas pesanku...”, ungkap istri.
Demikianlah konflik terjadi gara-gara tanda centang ganda. Padahal teknologi tidak selalu tepat. Tanda centang ganda tidak selalu menandakan pesan kita telah dibuka dan dibaca oleh pasangan. Terlalu banyak faktor yang mempengaruhinya.
‘Last seen online’ adalah tulisan yang bisa kita baca ketika sedang berkomunikasi menggunakan WhatsApp. Tulisan itu tampak pada tampilan WA pasangan komunikasi kita, dalam bahasa Indonesia tertera kalimat “terakhir dilihat hari ini pada 07.10”. Dengan tampilan itu, kita bisa mengetahui kapan pasangan terakhir membuka fitur WA di gadgetnya. Informasi seperti ini ternyata tidak selalu memberikan manfaat. Bahkan tidak jarang memberikan persoalan dalam komunikasi.
"Aku lihat koneksi terakhir kamu adalah lima menit yang lalu dan aku sudah mengirim pesan sejak limabelas menit lalu, artinya aku mengirim pesan saat engkau masih online. Kenapa engkau tidak menjawab pesanku?" Begitulah kejadian dari sindrom ini pada pasangan suami istri.
Persoalan yang muncul dari ‘last seen online’ adalah ketika pasangan suami istri saling curiga satu dengan yang lain, karena menganggap pasangannya tidak mengutamakan atau tidak memperhatikan dirinya. Teknologi WA telah mengelabui perasaan suami dan istri sehingga mudah curiga satu dengan yang lain. Web lexiconin.wordpress.com menyebutkan empat kemungkinan kejadian dari sindrom ‘last seen online’ tersebut pada pasangan suami istri.