Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Anda Stress? Kenali Gejalanya

1 September 2014   18:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:54 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="-ilustrasi, stress. (kurator/Shutterstock)"][/caption]

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan berbagai gangguan mental.

Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa karena adanya sistem kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi di sekitar akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang diberikan terhadap peristiwa tersebut. Bukan karena peristiwa itu sendiri. Maka sesungguhnya, stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau membuat aktif seseorang.

Gejala Stress

Dalam kehidupan modern saat ini, banyak orang mudah terkena stress. Sejak dari gejala yang ringan sampai yang sangat berat. Berikut adalah tanda atau gejala stres yang dirasakan oleh tubuh:

1.Sakit Kepala

Di antara gejala stress adalah mudah merasakan sakit kepala. "Stres yang tiba-tiba dapat mengakibatkan anda terserang migrain," kata Todd Schwedt, MD, kepala University Headache Center di Washington.

2.Rasa Tidak Nyaman di Perut

Pada orang stress, sering muncul keluhan seperti rasa mual, tidak nyaman di perut atau kram perut. Untuk pengidap penyakit lambung atau maag, stress akan menjadi pendorong kambuhnya penyakit tersebut.

Studi di Harvard juga menemukan bahwa wanita yang mengalami stres pada periode menstruasinya akan mengalami kram perut dua kali lipat lebih menyakitkan daripada biasanya.

3.Sakit Rahang

Gigi yang bergemeretak ketika tidur dapat diperburuk oleh stres hingga menyebabkan rasa sakit pada rahang. Saat stress, orang tidak nyenyak tidur dan memunculkan gemertak gigi yang keras, sehingga menimbulkan sakit rahang.

4.Mimpi Buruk

Ketika seseorang sedang stres, akan lebih sering terbangun dari tidur dan memungkinkan citra yang tidak menyenangkan muncul dalam mimpi buruk sepanjang malam.

5.Pendarahan Gusi

Ternyata stress berhubungan dengan sakit di bagian gusi. Menurut penelitian di Brasil, orang yang stres memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penyakit periodontal.

6.Munculnya Jerawat

Stres diketahui dapat meningkatkan peradangan yang menyebabkan jerawat. Maka jika muncul banyak jerawat di wajah, bisa jadi merupakan gejala stress.

7.Kulit Gatal

Sebuah penelitian di Jepang terhadap lebih dari 2.000 orang menemukan bahwa orang yang stress memiliki kemungkinan menderita gatal kronis, atau pruritus dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak stress.

Perasaan cemas atau tegang juga memperburuk kondisi yang mendasari penyakit kulit lainnya seperti dermatitis dan eksim psoriasis. Hormon stres mengaktifkan serabut saraf yang menyebabkan sensasi gatal.

8.Alergi semakin Parah

Pada penelitian yang dilakukan tahun 2008 di Ohio State University College of Medicine menemukan bahwa penderita alergi yang sedang mengalami stress akan menunjukkan gejala alergi yang lebih serius.

9.Tidak Berkonsentrasi Ketika Sedang Berbicara

Melamun serta suka tidak nyambung ketika tengah membicakan suatu tema merupakan salah satu gejala stress. Saat berbicara juga mudah melenceng dari tema yang tengah dibicarakan.

10.Sering Lupa

Hormon yang dilepaskan ketika sedang dalam masa stress dapat menekan memori jangka pendek. Pada umumnya efek lupa ini hanya berlangsung sementara dan tidak bersifat permanen.

Bruce McEwen, PhD, kepala laboratorium neuro-endocrinology di Rockefeller University New York mengatakan stress dapat mengubah struktur sel saraf dan hubungannya dengan otak. Perubahan ini yang akhirnya dapat menyebabkan gangguan mengingat nama atau arah.

11.Merasa Lebih Cepat Lelah

Menurut Monika Fleshner, Ph.D, profesor di departemen Fisiologi Integratif University of Colorado, ketika seseorang sedang mengalami cemas berlebihan, maka sistem kekebalan tubuh keliru menganggapnya sebagai suatu infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, yang berdampak akan memaksa orang untuk beristirahat. Kecemasan juga dapat menyebabkan insomnia (sulit tidur), yang dapat menyebabkan kelelahan.

Selain itu, masih ada beberapa gejala lainnya yang biasa muncul pada orang yang mengalami stress, diantaranya:

·Mudah marah

·Sesak nafas

·Cepat dilanda kecemasan

·Selalu merasa lapar atau justru hilang nafsu makan

·Sering menangis tanpa sebab yang jelas

·Sering sembelit atau diare

·Mudah pusing atau bahkan pingsan

·Timbul gangguan ringan syaraf seperti selalu menggigit kuku

·Mengalami masalah seksual, seperti disfungsi ereksi.

Agar Terhindar dari Stress

Sebagai insan beriman, ada sangat banyak cara agar kita selalu segar, bersemangat dan tidak mudah terkena stress. Di antaranya adalah:

1.Dekat kepada Allah

Orang yang hidupnya dekat kepada Allah, akan selalu memiliki ketenangan, ketenteraman, kebahagiaan lahir dan bathin. Allah telah berfirman: "Ingatlah, hanya dengan mengingat-Nya hati menjadi tenang".

2.Selalu berpikir positif

Semua kejadian dan peristiwa hidup pasti ada hikmah kebaikan bagi orang yang beriman. Oleh karena itu, memandang semua peristiwa dengan kacamata positif akan membuat hidup lebih tenang dan nyaman.

3.Bertemu dan menyatu dengan pasangan

Salah satu manfaat menikah adalah menimbulkan ketenangan jiwa, atau yang disebut sebagai suasana sakinah, mawaddah wa rahmah. Saat menerima wahyu pertama kali di gua Hira, Nabi Saw merasa takut dan cemas. Setelah pulang ke rumah dan bertemu Khadijah, hati beliau menjadi tenang.

4.Berkomunitas dengan orang salih

Para ulama menyebutkan obat hati (tombo ati) itu ada lima, salah satunya adalah bergaul dengan orang-orang salih. Dengan memiliki komunitas orag salih, akan membuat kita selalu berada dalam lingkungan kebaikan dan mendapatkan pola hidup yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun