Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merencanakan Anggaran untuk Pesta Pernikahan

21 Oktober 2014   17:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:16 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_368038" align="aligncenter" width="490" caption="ilustrasi : www.absolutemediaproductions.com"][/caption]

Akad nikah dan resepsi pernikahan adalah momen terindah yang akan dike­nang sepanjang hidup manusia. Oleh karena itu, untuk bisa mendapatkan kenangan per­nikahan yang indah, banyak pasangan mengabadi­kan hari sakral tersebut dengan pesta yang berkesan.

Persiapan acara pernikahan yang panjang dan melelahkan, biaya pernikahan yang cukup besar seolah terbayar oleh kebahagiaan dan kepuasan pengantin dan keluarga. Pada acara pernikahan tersebut, pengantin larut dalam ke­bahagiaan, berbaur dengan canda tawa para sahabat, sanak keluarga, tetangga maupun kolega yang turut hadir merayakan hari bahagia.

Namun tidak sedikit pasangan pengantin ataupun orang tuanya yang pusing usai menggelar pesta per­nikahan. Mereka terpaksa terbelit hutang yang tidak sedikit, demi mengejar gengsi dan kemewahan pesta pernikahan.Padahal ba­gian terpenting dari sebuah perni­kahan adalah prosesi akad yang harus dilaksanakan dengan benar sesuai tuntunan agama dan aturan negara. Bukan meriah dan mewahnya pesta walimah.

Sete­lah acara pesta pernikahan, justru pengantin akan memulai kehidupan rumahtangga­. Mereka memerlukan biaya yang lebih banyak dan lebih penting dibandingkan dengan meriahnya pesta sesaat. Untuk itulah diperlukan perencanaan yang matang untuk mempersiapkan kegiatan akad nikah dan pesta walimah, agar tidak menjadi beban bagi siapapun seusai pesta dilaksanakan.

a.Rencanakan Anggaran dan Tetapkan Besaran Biaya Pernikahan

Ketika sudah mantap memutuskan menikah, segera rencanakan detail acara akad nikah maupun walimah. Rencanakan anggaran yang realistis dan tetapkan besaran biaya pernikahan. Berapa biaya yang bisa anda persiapkan untuk acara akad dan walimah tersebut? Darimana sumber dananya?

Dalam menetapkan besaran biaya pernikahan ini, ada sangat banyak komponen untuk dihitung. Namun, semua harus didasarkan kepada kemampuan riil dari kedua belah pihak keluarga dalam menanggungnya. Dengan ditetapkannya besaran biaya pernikahan, maka segala sesuatu menyesuaikan dengan besaran biaya ini. Misalnya, apakah tempat resepsi di gedung atau cukup di halaman rumah, berapa jumlah tamu, dan lain sebagainya.

Batas anggaran juga berfungsi sebagai alat kendali pasangan pengantin dalam mempersiap­kan pernikahan. Sangat banyak keinginan calon pengantin yang ingin dipenuhi. Namun jika itu melampaui batas maksimal budget yang telah ditetapkan, sebaiknya keinginan tersebut disesuaikan. Yang membuat biaya pernikah­an membengkak adalah keinginan calon pengantin atau keluarga kedua belah pihak yang dipaksakan untuk dipenuhi. Semuanya harus menye­suaikan dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Sebisa mungkin hindari hutang, kalaupun terpaksa hutang, hendaknya dalam jumlah yang masih realistis untuk pengembalian tanpa menjadikan beban bagi pengantin maupun orang tuanya. Dalam perencanaan teknis acara pernikahan, buatlah anggaran yang tidak melebihi besaran biaya yang sudah anda tetapkan.

b.Gunakan Standar Anda Sendiri

Ketika merencanakan besaran anggaran untuk keperluan pesta pernikahan, gunakanlah standar anda sendiri. Masing-masing kita memiliki kemampuan yang berbeda dalam kehidupan sosial dan ekonomi, maka jangan menggunakan standar orang lain yang lebih tinggi dari kemampuan kita. Biarkan saja orang lain memiliki pesta yang sangat meriah dan mewah, jangan terpengaruh oleh mereka, karena semua orang memiliki standar yang berbeda.

Catatan pentingnya adalah : disiplin terhadap anggaran yang sudah ditetapkan. Jika anggaran sangat terbatas, maka jangan mengada-adakan hal-hal yang di luar kemampuan. Jangan minder atau malu atau gengsi karena pesta yang sederhana dan tidak meriah, karena semua orang punya ukuran kemampuan yang berbeda. Ingat pesta hanya sehari atau dua hari, sementara hidup anda setelah pesta masih sangat panjang membentang.

Terlebih lagi, ajaran agama melarang kita melakukan segala sesuatu yang berlebih-lebihan. Agama mengajarkan hidup hemat, tidak boros, menjauhi hutang, dan bersikap sederhana. Maka jangan memaksakan diri mengadakan pesta yang di luar kemampuan, hanya karena mengejar gengsi, atau kepatutan, atau kebanggaan, yang berdampak menjadikan beban dalam kehidupan selanjutnya.

c.Bicarakan Pembagian Porsi Pembiayaan

Pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan, namun juga penyatuan dua keluarga besar menjadi hubungan persaudaraan. Maka dalam merencanakan biaya pernikahan, sebaiknya dibicarakan baik-baik antara kedua belah pihak. Besaran biaya pernikahan tersebut akan ditanggung oleh siapa, dan bagaimana teknis kontribusinya.

Pembicaraan dan keterbukaan seperti itu penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak mengenakkan pada kedua belah pihak. Bisa saja pembahasan itu dilakukan dalam sebuah rapat bersama dari kedua belah pihak keluarga. Atau, kalaupun tidak dalam forum rapat, bisa ditempuh dengan saling menanyakan baik langsung maupun melalui calon pengantin agar dikomunikasikan dengan orang tua masing-masing.

Pembagian pembiaya­an tergantung dari kesepakatan kedua pihak, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan ataupun diuntungkan. Keduanya saling bersepakat, saling rela, dan saling membantu dalam urusan biaya pernikahan. Adat di sebuah daerah bisa berbeda dengan adat di daerah lainnya dalam penentuan porsi besaran biaya pernikahan seperti ini.

d.Buatlah Perincian Rencana Pengeluaran

Sangat penting bagi anda membuat rincian pengeluaran untuk keperluan pesta pernikahan. Rincian ini yang akan digunakan sebagai bahan kontrol, antara daftar keinginan dengan realitas kemampuan. Biasanya calon pengantin memiliki banyak keinginan dan impian. Mereka sudah membayangkan meriahnya pesta pernikahan dengan segala pernik-pernik dan asesoris yang mengesankan.

Tentu saja impian dan keinginan seperti itu tidaklah dilarang, hanya saja semua harus ‘tunduk’ pada batasan anggaran yang sudah ditetapkan. Dengan membuat rincian rencana pengeluaran, akan segera tampak poin-poin yang bisa diwujudkan, dan poin-poin yang harus dilupakan karena tidak mungkin untuk diwujudkan. Anda harus cermat memilahkan, mana yang menjadi daftar keinginan, dengan realitas kemampuan. Dari situlah anda harus ‘tega’ untuk merasionalisasi daftar keinginan dan impian anda.

Perincian rencana pengeluaran ini akan saya sampaikan secara lebih detail dalam tulisan berikutnya, insyaallah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun