Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menikmati Dengkuran Suami

21 November 2014   16:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:14 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_376985" align="aligncenter" width="560" caption="ilustrasi : www.huffingtonpost.com"][/caption]

Pada suatu malam Budi dan Novi duduk santai berdua di ruang keluarga sambil menonton acara di televisi. Kebiasaan ini sudah rutin mereka lakukan hampir setiap malam setelah anak-anak tidur. Mereka duduk dan menonton acara di televisi sambil mengobrol santai. Namun ada yang tidak biasa pada malam itu.

Budi    : Mah, Mamah itu baik banget. Cuma satu yang selama ini membuat aku terganggu. Mamah itu kalau tidur mendengkur keras sekali. Sampai rumah Pak RT depan sana pun kedengaran....

Novi    : Eh, kok Papah menuduh Mamah mendengkur? Ketahuilah Papah, selama ini justru Papah yang setiap tidur pasti mendengkur.... Bukan Mamah !

Budi    : Mamah gak denger dengkuran sendiri sih... Coba nanti malam Papah rekam ya kalau pas Mamah tidur...

Novi    : Sepuluh tahun menikah dengan Papah, aku menyimpan hal ini, karena khawatir Papah tersinggung dan marah kalau aku sampaikan. Papah itu mendengkur keras sekali kalau tidur.... Kok malah Papah menuduh Mamah... Ini kan jadinya kebalik-balik.....

Malam itu akhirnya mereka bertengkar hebat soal "siapa yang mendengkur di antara kita". Padahal selama ini mereka tidak pernah menyinggung tema "mendengkur" iotu dalam setiap obrolan. Namun sekali dibuka, ternyata memicu pertengkaran yang panas dan saling menyalahkan....

Konflik Karena Mendengkur

Kehidupan berumah tangga memang sangat unik. Ada berbagai kejadian 'biasa' yang ternyata mampu memicu konflik antara suami istri. Salah satu tipe konflik suami istri adalah bab kebiasaan tidur masing-masing yang mengganggu pasangannya. Sepertinya sederhana dan sepele yam tapi itulah kejadiannya. Seperti yang dialami Buidi dan Novi di atas.

Sebuah survei yang dilakukan oleh hotel Premiere Inn tahun 2012 lalu di Inggris menunjukkan, rata-rata pasangan bertengkar tentang urusan tempat tidur ini sebanyak 167 kali dalam setahun. Survei yang dilakukan terhadap duaribu responden tersebut menunjukkan, separuh dari mereka mengaku pasangannya mendengkur. Lebih dari separuh responden bahkan menyalahkan laki-laki sebagai pihak yang sering mendengkur.

Survei dilakukan untuk menyambut "Pekan Nasional Berhenti Mendengkur" di Inggris. Hasil temuan menunjukkan bahwa banyak orang yang sangat terpengaruh akibat pasangannya yang mendengkur dan memonopoli selimut di tempat tidur. Ternyata mendengkur menjadi salah satu tema pertengkaran yang ada di semua bagian dunia ini, bukan hanya di rumah Budi dan Novi.

Menurut sebagian besar kaum perempuan, ternyata kaum laki-laki lah yang menghasilkan dengkuran dalam tidur. Padahal dalam pertengkaran Budi dan Novi di atas, ternyata mereka saling menuding dan saling menyalahkan pasangan sebagai pihak yang mendengkur. Budi menuduh Novi yang mendengkur, sebaliknya Novi menuduh Budi yang mendengkur.

Sepertinya, permasalahannya sederhana saja. Yaitu karena Budi dan Novi tidak kompak dalam jadwal tidur dan bangun. Jika saja Budi dan Novi tidur di waktu yang sama serta bangun di waktu yang sama, sebenarnya dipastikan tidak ada yang mendengkur di antara mereka berdua. Karena tidak ada yang mendengrkannya :)

Dengkuran terjadi karena satu tidur dan satu bangun. Kalau keduanya tidur dan keduanya bangun bersamaan, pasti tidak perlu terjadi pertengkaran akibat dengkuran....

Pemicu Konflik di Tempat Tidur

Selain mendengkur, ada beberapa tema kecil lainnya yang bisa memicu pertengkaran suami istri di tempat tidur. Tidur di sisi ranjang yang salah juga bisa menjadi pemicu pertengkaran suami dan istri. Bukankah ini sesuatu yang sangat sederhana dan terkesan mengada-ada? Namun begitulah realitasnya. Demikian pula tersentuh oleh kaki pasangan yang dingin, bisa menimbulkan pertengkaran suami dan istri.

Adapun sepuluh hal yang menjadi pemicu konflik pasangan di tempat tidur menurut survei tersebut adalah:

1. Memonopoli selimut

2. Mendengkur

3. Kamar terlalu panas

4. Tidak 'mood'

5. Membiarkan anak-anak tidur seranjang

6. Tidur di sisi ranjang yang salah

7. Kamar terlalu dingin

8. Tersentuh oleh kaki pasangan yang dingin

9. Waktu tidur yang tidak kompak

10. Menyalakan lampu untuk membaca.

Nah, betapa mengada-ada alasan pertengkaran di ranjang. Bahkan lupa tidak mematikan lampu baca saja bisa memicu pertengkaran. Ini semua karena suami dan istri belum menemukan kesejiwaan atau chemistry penyatuan. Masing-masing mengedepankan ego-nya dan tidak ada yang mau mengalah. Semoga anda tidak mengalaminya.....

Jika memang suami anda mendengkur, cobalah menikmati irama dengkurannya.... Pahamilah bahwa itu pertanda suami anda masih hidup. Bersyukurlah anda masih memiliki suami.

Tidak perlu bertengkar dan konflik hanya karena urusan sepele seperti itu.

Sumber :

http://health.detik.com/read/2012/11/20/200101/2096395/763/10-hal-yang-paling-sering-membuat-pasangan-bertengkar-di-ranjang?991104topnews

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun