Mohon tunggu...
Andoko Mardjuni
Andoko Mardjuni Mohon Tunggu... -

Orang yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ngalamuning Ati

28 Agustus 2015   18:37 Diperbarui: 28 Agustus 2015   18:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Dulu Sekolah Dasar atau SD dinamakan SR atau Sekolah rakyat.Saya masuk SR tahun 1950 di kota Sentolo Kulon Progo dan tahun 1952 saat klas dua pindah di SR Demangan yang terletak dibelakang Asrama Polisi Balapan dimana bapak sekeluarga tinggal. Bapakku adalah seorang Polisi Mobrig atau Mobil brigade ( sekarang disebut Brimob )  Sejak klas satu SR sampai dengan klas enam semua teman sekelas tidak ada yang memakai sepatu. Sepatu merupakan barang mewah saat itu.

Setiap kali kenaikan kelas saya selalu dibelikan pakaian baru yang berupa kaos oblong putih merk kijang dan celana kolor yang merupakan kebanggaan saya serta selalu kupakai untuk sekolah. Guru guru saya amat disiplin dan keras dalam mengajar, bahkan cenderung galak. Dilempar pakai kapur tulis atau dipukul pakai penggaris kayu kecil ( ukuran panjang 30 cm ) adalah hal yang biasa bagi murid murid yang nakal dan tidak mendengarkan pelajaran.

Pernah suatu ketika saya berbuat nakal yaitu ramai dikelas sewaktu diajar.... tiba tiba kepala saya dipukul dengan penggaris kayu.... duh sakitnya sampai saya menangis. Sesampainya dirumah saya mengadu kepada Bapak dengan harapan supaya bapak memarahi pak guru yang memukul saya ...... tetapi aneh .... tiba tiba saja saya diseret oleh bapak..... diikat dikursi .... kemudian kaki saya dipukuli dengan keras memakai sabuk kulit. Tentu saja saya menangis meraung raung dan mengatakan kapok tidak akan nakal lagi.

Keesokan harinya dengan berseragam Brimob lengkap saya diantar kesekolah menemui pakguru. Dihadapan pak guru, bapak saya yang angker, tingggi besar mohon maaf atas kenakalan anaknya dan mohon untuk dapat dibimbing kembali disekolah ini. ( catatan : mungkin dijaman ini sudah tidak ada lagi ya sekap ksatria seorang polisi )

Tetapi disamping guru guru yang galak dan angker itu ada seorang guru yang lemah lembut dalam mengajar, sekalipun disiplinnya juga luar biasa. Beliau mengajar pelajaran Agama, namanya Pak Fajar Shodiq Kalau ada murid yang tidak mendengarkan maka beliau cuma mengglung selembar kertas tulis untuk kemudian dipukulkan dikepala murid yang nakal tadi.

Ada nasehat penting yang selalu diajarkan oleh Pak Fajar dan saya pakai pedoman hidup sampai sekarang ini.... walaupun saat itu saya tidak memahami maksudnya. Pak Fajar mengatakan bahwa anugerah Tuhan yang tertinggi itu bukan berupa kekayaan yang melimpah, tetapi berujud KESEHATAN DAN KETENTRAMAN HIDUP

KESEHATAN :

Sewaktu SMA klas tiga.... kakek saya memberikan nasehat : Nikmating urip iku dumunung aneng pucuking ilat lan pucuking perji. ( Kenikmatan hidup itu terletak pada ujung lidah dan ujung kemaluan )

Coba bayangkan kalau orang sakit atau tidak sehat maka ia tidak akan bisa merasakan nikmatnya makanan atau minuman yang enak enak sekalipun. Dia juga tidak bisa merasakan kenikmatan ber rekreasi Seorang yang sakit atau tidak sehat tidak bisa merasakan nikmatnya bersetubuh. Seorang penderita Gagal Ginjal Kronik yang cukup kaya ( berakibat tidak bisa ereksi ) memlih mati karena tidak bisa menikmati kenikmatan bersetubuh.... ditambah lagi istrinya mencari kenikmatan pada priya lain karena suaminya tidak mampu memberikan nafkah batin

KETENTRAMAN :

Maksud dari ketentraman secara bebas adalah kebahagiaan batin. Cobalah bayangkan kalau kita hidup diwilayah konflik, walaupun kita kaya ... tapi selalu diliputi oleh kehawatiran. Bayangkan pula seandainya anak anak kita terjerat narkoba , istri atau suami sering slingkuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun