*Diolah dari berbagai sumber
Big Data dan Data Lake telah menjadi kata-kata yang populer dalam teknologi selama 1 dekade terakhir. Dan cukup banyak bukti menunjukkan bahwa adopsi teknologi tersebut telah meraih kesuksesan besar.
Saat ini, bisnis menggunakan data untuk menentukan tujuan bisnis internal mereka. Selain itu, data juga digunakan untuk menangani urusan eksternal, dalam hal hubungan antara perusahaan dan pemasok dan pelanggan, dan banyak lagi.
Apa-apa saja yang perlu dikelola perlu diukur, dan big data membantu hal itu karena big data memanfaatkan data yang ada dan mengoptimalkannya untuk operasional perusahaan yang berjalan.
Namun, ada masalah yang muncul: Tidak ada data yang rigid. Data lama memberi jalan bagi yang baru. Artinya, saat menggunakan data untuk mendorong performa bisnis, perusahaan harus siap untuk perbaikan dan melakukan penyesuaian baru. Di sinilah Data Lake muncul. Data Lake menawarkan analisis lincah untuk mendukung berkembangnya bisnis perusahaan.
Apa itu Data Lake?
Data Lake adalah one-stop-shop dari semua data -- tidak masalah apakah terstruktur, atau tidak terstruktur. Sederhananya, pengguna dapat menyimpan data apa adanya tanpa khawatir mengenai bagian structuring atau menjalankan berbagai jenis analisis pada data tersebut.
Kebutuhan Akan Data Lake
Telah diamati bahwa organisasi yang mampu memanfaatkan data untuk membantu bisnis mereka mengalahkan perusahaan-perusahaan saingan yang tidak melakukan hal serupa. Menurut survei Aberdeen, organisasi yang mengimplementasikan Data Lake mengungguli perusahaan sejenis hampir 9%.
Organisasi-organisasi ini melakukan jenis analitik baru seperti machine learning melalui file log, media sosial, dan perangkat yang terhubung ke internet yang tersimpan di Data Lake. Teknologi ini memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi dan menerapkan peluang, membantu perusahaan untuk tumbuh lebih cepat, khususnya, dalam hal produktivitas, menarik dan mempertahankan pelanggan, membuat keputusan bisnis dan lainnya.