Jika perusahaan ingin meningkatkan pendeteksi penipuan dan menghindari menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen, mereka haruslah memiliki sistem yang belajar tentang data baru dan menemukan pola-pola baru untuk menyampaikan wawasan yang kaya secara konstan.
Apa lagi yang harus diperhatikan?
Populernya perusahaan yang bergerak di bidang jual beli daring seperti Tokopedia, Lazada, Shopee, dll akan mendorong pemanfaatan sistem pembayaran elektronik lebih luas lagi di Indonesia.
Di satu sisi situasi ini membuat nyaman, baik bagi konsumen, penjual, bank, dan penyedia kartu. Namun di sisi lain, ini adalah ladang emas bagi penjahat siber.
Menurut Nielsen Report, kerugian akibat pembobolan atau penipuan kartu di seluruh dunia naik menjadi US$21 miliar atau sekitar Rp280 triliun pada 2015, naik sekitar US$8 miliar atau sekitar Rp106 triliun pada 2010. Pada 2020, angka kerugian ini diperkirakan menembus US$31 miliar.
Maka dari itu, dibutuhkan solusi yang tepat dan kompeten untuk mengatasi masalah sekaligus mengurangi resiko penipuan yang ditimbulkan. Big data bisa menjadi salah satu jawabannya.
Banyak yang belum mengetahui jika di Indonesia terdapat piranti lunak solusi analisa big data yang bernama Paques Smart Data Lake. Dengan fitur self-service analytics dan mengusung tema smart data lake membuat Paques dapat bekerja lebih maksimal, cepat, namun tetap efisien dibandingkan piranti lunak sejenis di pasaran. Paques juga sudah dilengkapi dengan grafik-grafik serta visualisasi sederhana yang bisa membuat pembuatan laporan untuk para pengambil keputusan menjadi lebih mudah.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, para pelaku kejahatan siber pun terus mencari cara-cara kotor untuk membobol rekening-rekening secara ilegal. Dan jika perusahaan penyedia jasa keuangan dan bank-bank di Indonesia tidak segera memperbaharui sistem keamanannya, maka resiko data-data nasabah dan kerugian yang muncul akan semakin meningkat setiap harinya. Untuk itu, Paques bisa menjadi solusinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H