Mohon tunggu...
Pakar Bigdata
Pakar Bigdata Mohon Tunggu... Administrasi - Test

Test

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Big Data, Mengoptimalkan Proses Bisnis (1)

30 Oktober 2018   12:30 Diperbarui: 30 Oktober 2018   12:31 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang anda pikirkan saat terdengar kata "big data"?

Bagi banyak orang, big data merupakan istilah samar yang memberi gambaran tentang belasan server yang berisik. Atau mungkin masih ada yang berpikir bahwa big data hanya sejenis iklan yang dipersonalisasi dari peritel.

Kenyataannya, big data lebih dalam dan lebih luas daripada itu semua. Tumpukan data yang jumlahnya besar, semua bisa dipakai untuk bermacam tujuan.

1. Memahami dan Menyasar Konsumen

Ini merupakan salah satu area terbesar dan paling disorot dari penggunaan big data saat ini. Di bidang ini, big data digunakan untuk memahami konsumen, beserta kesukaan dan perilaku mereka dengan lebih baik. Banyak perusahaan ingin memperluas data set tradisional mereka dengan data media sosial, log browser dan juga analitik teks dan data sensor untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang konsumen mereka. Tujuan besarnya, dalam banyak kasus, adalah untuk menciptakan model prediktif.

Salah satu contoh suksesnya adalah peritel Amerika Serikat, Target, yang kini mampu memprediksi kapan konsumennya akan memiliki bayi secara akurat. Menggunakan big data, perusahaan Telecom dapat memprediksi keluh kesah konsumen; Wal-Mart dapat memprediksi produk apa yang akan dijual; dan perusahaan asuransi kendaraan memahami sebaik apa konsumen mereka berkendara.

Resort ski bahkan menggunakan big data untuk memahami dan menyasar pelanggan mereka. Penanda RFID (Identifikasi Frekuensi Radio) yang dimasukkan pada tiket lift dapat mengurangi penipuan dan waktu menunggu di lift, serta membantu resort ski memahami pola lalu lintas, lift dan jalur mana yang paling populer pada waktu-waktu tertentu, serta bahkan membantu melacak pergerakan dari pemain ski jika dia tersasar atau hilang.

Bahkan kampanye pemilu pemerintah juga dapat dioptimalkan menggunakan analitik big data. Beberapa orang percaya kemenangan Obama setelah pemilihan presiden 2012 adalah berkat kemampuan timnya menggunakan analitik big data.

2. Memahami dan Mengoptimisasi Proses Bisnis

Big data juga semakin banyak digunakan untuk mengoptimalkan proses bisnis. Peritel sanggup mengoptimalkan stok mereka berdasarkan prediksi yang dihasilkan data media sosial, tren pencarian internet dan prakiraan cuaca.

Satu proses bisnis yang menggunakan banyak analitik big data adalah rantai pasokan atau optimisasi rute dengan mengintegrasikan data lalu lintas secara real-time. Proses bisnis HR juga ditingkatkan menggunakan analitik big data.

Peningkatan bisnis HR termasuk optimisasi perekrutan pegawai serta pengukuran budaya perusahaan dan keterlibatan staf menggunakan big data. Sebagai contoh, satu perusahaan, Sociometric Solutions, menaruh sensor ke dalam kartu id karyawan yang dapat mendeteksi dinamika sosial di tempat kerja. Sensor tersebut melaporkan bagaimana para karyawan bergerak di sekitar tempat kerja, dengan siapa mereka berbicara, dan bahkan nada bicara yang digunakan saat mereka berkomunikasi.

Penanda RFID dapat dipasang pada bermacam benda kecil seperti ponsel, kunci, atau kacamata, yang mana akan sangat membantu jika benda-benda tersebut hilang. Bayangkan jika teknologi seperti itu diproduksi secara massal dalam bentuk smart label yang dapat menempel pada apapun. Ditambah lagi, penanda itu dapat memberitahu banyak hal, lebih dari lokasi sebuah benda; mereka dapat mengukur temperatur, tingkat kelembaban, apakah benda itu bergerak atau tidak, dan lain lain.

Fenomena di atas membuka dunia 'data kecil' yang baru; jika big data melihat sejumlah besar informasi dan menganalisa untuk mencari pola, maka data kecil adalah tentang melihat data pada sebuah produk individual -- contohnya, satu kontainer yogurt dalam pengiriman -- dan mampu mengetahui apakah produk tersebut akan kadaluarsa sebelum mencapai toko.

Teknologi ini terlihat sangat menjanjikan untuk meningkatkan segala hal dari logistik hingga pelayanan kesehatan, dan bahkan teknologi ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

3. Kuantifikasi Personal dan Optimisasi Kinerja

Big data bukanlah hanya untuk para perusahaan dan pemerintah saja tetapi juga dapat digunakan secara individu. Setiap orang kini dapat diuntungkan dari data yang dihasilkan dari perangkat wearable seperti smart watch atau smart bracelet. Sebuah perangkat tersebut dapat mengumpulkan data seperti konsumsi kalori, tingkat aktivitas, dan pola tidur. Walaupun perangkat tersebut memberikan setiap individu wawasan yang luas, nilai sebenarnya adalah menganalisa data yang telah dikumpulkan.

Bidang lain di mana analitik big data dapat menguntungkan adalah percintaan daring. Kebanyakkan situs kencan daring mengaplikasikan alat big data dan algoritma untuk mencarikan pasangan yang paling cocok bagi pengguna.

Tiga hal di atas baru secuil dari apa yang bisa dilakukan analitik big data, masih banyak potensi lain yang bisa digali dari big data. Jika membicarakan analitik big data, apalagi di Indonesia, tentu pernah mendengar Paques. Paques adalah analitik big data asli Indonesia yang mengadaptasi fitur data lake di mana data-data yang ada tidak harus diubah terlebih dahulu sebelum diolah sehingga mampu menghemat waktu dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi. Bila anda mencari analitik big data mumpuni di Indonesia, Paques sangat layak untuk dicoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun