Banyak pekerjaan yang menyerbu saya setiap hari. Saya harus membaca, menulis, bicara, menggambar, siap-siap, rapih rapih, ngumplek jadi satu tiada henti. Supaya terkesan bertanggung jawab; saya harus katakan disini (dalam bahasa  tulis bahwa saya mencintai pekerjaan saya. Saya melakukan rutinitas yang sumpek tadi dengan senang spenuh hati.
Meski banyak kerjaan, tetap saja saya senang berceloteh. Tapi saya tau diri. Tidak semua orang senang mendengar celotehan saya. maka saya pilih-pilih kuping siapa yang siap akan saya jejalkan bahan celotehan. Maksunya sih supaya bisa bikin panas kuping tuh orang, tapi gagal. Wal hasil mereka biasanya tertawa. Padahal ngantuk juga dia.
Solusinya, supaya saya tidak dibilang cerewet, padahal pendiam-red, maka saya tuangkan ide-ide celotehan ke dalam tulisan pendek. Maka jadilah saya rajin posting ke media sosial; blog, facebook, twitter atawa blackberry. Disana saya bisa menulis apa saja. Tentu saja frendlist bisa baca tulisan saya. Kalopun tak ada yang membaca ya nggak apa-apa. Toh saya cukup senang apa yang saya lakukan. Saya bisa tulis sendiri, saya baca sendiri, saya menikmati sendiri, saya puas sendiri, saya capek sendiri, lalu tidur pulas. Begitulah setiap hari.
Supaya terkesan dermawan, saya mohon izin untuk membagi beberapa posting yang pernah saya update di media sosial. Sering rekan kerja mentertawakan; rajin banget update status. Saya sich cuma bisa bilang, gak papalah, yang penting rajin update. Hehehe.. Piss bro.. Maka inilah beberapa status yang pernah saya share ;
Adik saya, ketika ditimpa musibah dia segera berSEDEKAH.
Kepada Allah saya turut mendoakan,
Ya Robb, mohon jadikanlah SEDEKAH nya sebagai pintu kemudahan baginya untuk menyelesaikan masalah besar yg tengah dihadapinya.
Dari kemarin pingin banget ngasih dia order.
Tapi begitu ditelpon tuk janji ketemu, malah dia jawab "penting banget gak?"
‎"nyang eni Harganye berapaan bang?"
"murah bu haji," jawabku. "cuman 500 ribu."
Faktanya, anak-anak belum bisa memahami Cara berfikir orang tuanya. Lalu, kenapa kita marah terhadap sesuatu yg sulit dipahaminya?
Saatnya test darah @ RS. Thamrin Salemba. Cek gula darah, kolestrol, Asam urat, lever, ginjal. Semoga everything is oke.
Kita sering menganggap anak-anak senang membantah.
Padahal faktanya, anak-anak sedang menggunakan hak konstitusionalnya yaitu kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat.
Tak perlu risaukan kelakuan anak bila reaksi kita yang justru merisaukan.
Kita pernah menjadi anak-anak.
Tapi anak kita belum pernah menjadi orang tua.
Maka kitalah yang harus dituntut MENGERTI.
Bukan sebaliknya.