Mohon tunggu...
Syam ibnu Ram
Syam ibnu Ram Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

Pegiat Keayahan (https://www.ayahkeren.com/search/label/Kolom%20Ayah?&max-results=6)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pajak Bertilawah, Spirit Baru Insan Pajak Kalimantan Utara dalam Mengisi Pundi-Pundi Negara

18 Juli 2019   08:26 Diperbarui: 18 Juli 2019   09:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siraman Rohani, Pajak Bertilawah Masjid Assalam (dok. pribadi)

Bertempat di aula utama Masjid Assalam Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tarakan dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Redeb, jama'ah Masjid Assalam melaksanakan kegiatan Pajak Bertilawah, Senin 15 Juli 2019. Acara dibuka oleh wakil ketua takmir Masjid Assalam, Sutiyono, SE.MM yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Dua KPP Pratama Tanjung Redeb.

Tak kurang dari lima puluh orang karyawan dan karyawati KPP Pratama Tarakan dan KPP Pratama Tanjung Redeb mengikuti khataman qur'an yang digelar secara berjamaah tersebut. Sebelum melakukan khataman secara berjamaah, kepada jamaah dibagikan jatah membaca Al Qur'an antara setengah juz sampai dua juz Al Qur'an per orang. 

Mereka diberi waktu untuk menyelesaikan bacaannya dalam rentang waktu tertentu, dan melaporkan kepada koordinator jika sudah merampungkannya. Pada puncak acara, jama'ah melakukan khataman secara simbolis, kemudian dilanjutkan dengan siraman rohani.

Pajak Bertilawah merupakan salah satu rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Pajak. Meski Hari Pajak jatuh pada tanggal 14 Juli, namun KPP Pratama Tarakan dan KPP Pratama Tanjung Redeb sudah menggelar berbagai kegiatannya sejak beberapa hari sebelumnya. Salah satunya adalah kegiatan Pajak Bertilawah ini.

Acara yang diinisiasi DKM Shalahudin Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak ini berlangsung cukup meriah. Secara nasional acara diikuti oleh 6748 karyawan dan karyawati dari 220 unit kerja di seluruh Indonesia. Sebagai muslim dan muslimah kami meyakini bahwa kesuksesan pengumpulan pajak terkait erat dengan pertolongan dari Allah SWT. Dan salah satu cara untuk mendapatkan pertolongan itu dengan cara membaca Al Qur'an.

Humas DKM Salahuddin Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Bapak Khusaeri menjelaskan bahwa kegiatan Pajak Bertilawah ini sudah berlangsung sejak tiga tahun yang lalu. Lahirnya acara ini bersifat bottom up, yang diinisiasi oleh karyawan dan karyawati Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gresik Utara dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gresik Selatan tahun 2017 yang lalu.

"Jadi Pajak Bertilawah ini inisiatif teman-teman di daerah," ucapnya.

Saat itu para karyawan dan karyawati Kantor Pelayanan Pajak di seluruh Indonesiaah merasakan ada tantangan yang tidak ringan dalam mencapai target penerimaan pajak. Sementara di pihak wajib pajak, masih ditemukan adanya kesadaran untuk membayar pajak yang masih belum maksimal. Makanya usaha secara lahiriyah sudah maksimal dilakukan, namun hasilnya masih belum seperti yang diharapkan. 

Dari situ kemudian disimpulakan bahwa dalam upaya untuk memaksimalkan hasil dalam mengumpulkan pajak, samping usaha keras yang dilakukan dalam penggalian potensi pajak, perlu juga dibarengi dengan doa dan upaya mendekatkan diri pada Sang Maha Kuasa.

Lebih dari itu agar dalam setiap pekerjaan kita mendapatkan "tali penuntun" dari Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah menyatakan dalam salah satu haditsnya,"Bergemberilah kalian semua, sesungguhnya Alqur'an ini ujung (tali) satunya ada di tangan Allah, dan ujung lainnya ada di tangan kalian. Peganglah ia dengan kuat, maka sungguh kalian tidak akan binasa dan tidak akan sesat setelahnya, selamanya."

Sejarah mencatat bahwa pada Bulan September tahun 2017 kegiatan Pajak Bertilawah digelar untuk pertama kalinya. Alhamdulillah sambutan para pegawai pajak luar biasa, dan hampir semua unit kantor pajak turut berpartisipasi mensukseskan acara. Para pimpinan Ditjen Pajak juga sangat mendukung acara ini. Mereka menyambut gembira tumbuhnya semangat membaca Al Quran ini, sekaligus berharap bisa menjadi salah satu variable dalam penguatan integritas pegawai pajak.

Saat ini kegiatan Pajak Bertilawah sudah menjadi kegiatan rutin di kantor pajak di seluruh Indonesia dalam memperingati momen-momen penting seperti peringatan Hari Pajak, Tahun Baru Hijriyah maupun Tahun Baru Masehi. Bahkan sebagian unit kantor pajak sudah membiasakan bertilawah dengan konsep OWOJ (One Week One Juz) sebuah kegiatan tilawah berjamaah dengan cara menghatamkan pembacaan al qur'an sepekan sekali.

Untuk di Masjid Assalam KPP Pratama Tarakan dan KPP Pratama Tanjung Redeb sendiri, kegiatan Pajak Bertilawah sudah dilaksanakan sejak tahun yang lalu. Tahun ini sambutan jamaah semakin besar di bandingkan tahun kemarin. Tahun lalu kami mengkhatamkan satu kali. Untuk tahun ini kami melakukannya dua kali. Satu kali oleh karyawan karyawati KPP Pratama Tarakan dan satu kali oleh karyawan karyawati KPP Pratama Tanjung Redeb.

Tanggapan jamaah sangat positif. Dio, salah seorang jamaah Assalam, dengan hati-hati dia menyampaikan pujian bahwa Pajak Bertilawah sangat bermanfaat. Dia mengharapkan acara ini dilakukan setiap bulan, dengan varian acara yang lebih banyak seperti kajian fikih misalnya.

"Acaranya keren," katanya.

Sementara Muhammad Sodikin, koordinator Pajak Bertilawah KPP Pratama Tanjunh Redeb mengatakan bahwa sambutan karyawan dan karyawati di lingkungan KPP Pratama Tanjung Redeb sangat antusias. Pembagian jatah untuk membaca cepet habis. "Luar biasa untuk bapak, ibu dan kawan-kawan semua. Thank You banget ... keren pokoknya," kata mas Sodikin.

Beramah-tamah, pasca sholat berjamaah (dok. pribadi)
Beramah-tamah, pasca sholat berjamaah (dok. pribadi)
Sementara tanggapan yang lebih bersifat filosofis disampaikan oleh Bapak Edi Santosa, Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama.

"Pak Edi, kan kerja kita mengumpulkan uang pajak ini berada di ranah lahiriyah, sementara membaca Al Qur'an itu kan ranahnya spiritual. Apa ada korelasi antara keduanya. Maksud saya apa hubungan antara membaca Al Qur'an dengan peningkatan penerimaan Negara ?"

"Begini Friend. Memang bener kerja kita itu adanya di tataran riil. Semua jenis kegiatan kita semuanya berada di ranah lahiriyah. Tapi jangan lupa Frien itu semua hanya ikhtiyar, sementara kesuksesan itu milik yang di atas. Kita mesti mohon kepadaNya. Nah Pajak Bertilawah ini sarana kita untuk memohon. Makanya di kunci sukses kita itu ada dua; kerja keras dan menengadahkan tangan ke atas. Agar kerja kita jadi tuntas. Itu Friend," imbuhnya.

"Ooo . . . gitu ya Pak Edi," kata saya.

"Ya iya laahhh. Masa ya iya dooonngg . . . ha ha ha," jawabnya sambil tertawa.

"Ah . . . ada-ada saja bapak ini."

Jika dipikir-pikir benar juga kata pak Edi. Semua kerja kita sifatnya hanyalah ikhtiyar, sementara yang menentukan berhasil dan tidaknya ikhtiyar kita adalah Allah. Makanya di samping kita mesti bekerja keras, kita juga meminta kepada Allah agar menyempurnakan kerja-kerja yang kurang bagus dan memberkahi yang sudah bagus. Pak Edi ini memang luar biasa. Layak mendapatkan nilai A++ dan cepat balik ke home base dah.

Mudah-mudahan semua upaya yang sudah kita lakukan ini mampu menjadikan kita orang yang lebih baik. Dengan menjadi orang yang lebih baik, semoga pekerjaan kita juga menjadi lebih baik. Dengan bekerja lebih baik, semoga Zat yang Maha Baik memberikan hasil yang lebih baik. Dan lebih dari itu semoga Allah SWT memudahkan pekerjaan kita dalam menghimpun uang pajak sehingga target penerimaan pajak di tahun 2019 ini bisa tercapai dengan lebih baik, aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun