Maka kami memutuskan untuk mengambil jalur sungai dengan mencarter speed boat kecil berkapasitas empat orang. Sore itu dengan diiringi goncangan yang tak kalah dahsyatnya dengan kuda liar di jalanan berbukit tadi, akibat ombak yang datang silih berganti, (terutama jika bersimpangan dengan long boat) kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Selor. Alhamdulillah tidak sampai setengah jam kami merampungkan etape kedua ini.
Hari sudah sore ketika kami tiba di Tanjung Selor. Waktu ashar sudah mau menghilang, maghribpun sudah menjelang, Â maka perjalanan mesti diistirahatkan. Kami memutuskan untuk bermalam di Tanjung Selor saja.
Mas Jenar mengontak anggota di Kantor Penyuluhan, Pelayanan dan Konsuktasi Pajak (KP2KP) Tanjung Selor untuk menjemput dan mengantar kami ke mess. Ini masih sepertiga perjalanan. Hari esok masih ada perjalanan. Esok hari kami punya janji dengan pengelola tambang batu bara di desa Tengkapak Kecamatan Tanjung Palas Utara. Yang penting malam ini pulas dululah, itu saja target mereka. Esok pagi kami berpacu lagi . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H