Mohon tunggu...
Syam ibnu Ram
Syam ibnu Ram Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

Pegiat Keayahan (https://www.ayahkeren.com/search/label/Kolom%20Ayah?&max-results=6)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anaknya Tukang Burung Itu Akhirnya Wisuda Menjadi Dokter

21 Februari 2017   15:46 Diperbarui: 21 Februari 2017   15:57 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami deal bahwa burung akan kami antar ke alamat masing-masing padahari Sabtu Tanggal 18 Februari.

Namun sayang seribu sayang, saat hari pengiriman burung sudah semakin dekat saya saya tidak berada di Klaten. Saya sedang ada urusan di luar Jawa. Maka saya mengontak istri saya untuk ngirim burungnya kepada kedua pembeli di atas. Maka hari Jumat sore tanggal 17 Februari 2017 keenam burung tersebut dengan kereta tua melaju menuju Stasiun Jakarta Kota.

Malamnya istri saya menyusul terbang ke Jakarta dengan mengambil penerbangan pukul 20.00 dari Bandara Internssional  Adi Sucipto di Yogykarta. Tujuan utama penerbangan ini adalah untuk menghadiri wisuda anak kami, sampingannya mengantar burung ke pembeli. Di waktu yang hampir bersamaan, dari Borneo saya menyusul terbang. Akhirnya kami bertemu di Bandara Soekarno Hatta.

Dari Bandara Soekarno Hatta, harusnya kami melanjutkan perjalanan ke Ciputat, karena tujuan utama kami adalah menghadiri wisuda putri kami. Namun kami masih tertahan oleh tanggungjawab untuk mengantarkan burung pesanan pembeli. Posisi burung saat ini masih dalam perjalanan dari Klaten ke Jakarta. Di perkirakan, besok subuh dini hari masuk Jakarta. Maka kami melaju menuju ITC Mangga Dua, untuk beristirahat di hotel yang sudah kami booking tadi siang.

Badan capek dan kurang istirahat, membuat tidur kami pulas, tanpa sedikitpun terganggu hiruk pikuk suasana malam di Mangga Dua.

Dan pagipun datang. Suasana jakarta begitu ramai. Kuambil handphone. Sebuah pesan dari Om Joko Sadono tentang perkembangan terbaru rencana Kopdar KPCR terpampang di layar HP saya, seperti yang telah saya singgung di atas.

Pukul 09.00 kami menuju Stasiun Jakarta Kota untuk mengambil burung. Tak lupa selfy dulu tentunya. Setelah itu dengan taksi kami melaju menuju Jalan Panjang Kelurahan Sukabumi Selatan Kebun Jeruk Jakarta Barat. Tengah hari kami melanjutkan menuju Cilandak Jakarta Selatan untuk mengantarkan burung ke tempatnya pak Mukhlis. Sekitar pukul 14.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Ciputat, karena besok pagi akan mengikuti prosesi wisuda di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat. Inilah penalaman pertama kami berangkat menghadiri wisuda dengan membawa burung . . . asyik juga sih . . .

Ini kiriman burungnya (dok Pribadi)
Ini kiriman burungnya (dok Pribadi)
Sekali lagi cerita ini saya maksudkan untuk memotivasi teman-teman kicau mania, terutama teman-teman yang menekuni penangkaran burung, wabil khusus para penangkar burung cucak rawa yang tergabung dalam wadah KPCRI ini.

Menangkarkan burung itu secara ekonomi cukup prospektif. Saya mengenal beberapa penangkar burung di mana mereka memiliki taraf ekonomi yang cukup mapan. Mereka tersebar di berbagai kota. Mulai dari Malang, Surabaya, Kertosono, Klaten, Solo, Bogor, Depok, Cilegon dan lain-lain. Salah satu dari penangkar itu adalah Om Yoewono nara sumber kita di acara Kopdar tanggal 25 Februari ini. Beliau sudah malang melintang di duna penangkaran burung. Tentu beliau sudah merasakan manisnya gula-gula di kandang penangkaran. Demikian juga dengan om Afiat, nara sumber kita yang kedua. Beliau sangat faham soal itu.

Saya pribadi sebagai tukang burung yang masih yunior juga turut merasakan manisnya gula-gula di kandang penangkaran. Saya memiliki hobi touring yang ternyata touring dan breeding itu nyambung banget.

Maka jika ada pembeli burung dari luar kota dan kebetulan saya memiliki waktu, saya selalu mengajak istri saya untuk mengantar burung pesanan tersebut sampai di alamat pembeli. Hal ini saya lakukan karena saya sangat menikmati perjalanan, apa lagi ditemani istri. Sungguh perjalanan santai seperti itu bisa memberikan suasana baru dalam kehidupan keluarga kami yang sudah tidak muda lagi. Itulah berkah dan manisnya menangkarkan burung. Bisa touring ke berbagai kota di Pulau Jawa. Sekaligus menambah paseduluran di berbagai daerah. Touring ala tukang burung . . .

mengambil paket burung di Stasiun Jakarta Kota (dok.Pribadi)
mengambil paket burung di Stasiun Jakarta Kota (dok.Pribadi)
Terus berkah yang kedua menangkut financial. Ceritanya begini . . . Sejak kami mengijinkan putri kami untuk mendaftar SNMPTN dan mengambil jurusan kedokteran, kami sadar bahwa kami membutuhkan back up dana yang tidak sedikit.

Dan hal itu memang benar adanya. Misalnya pada waktu mendaftar ulang, ternyata besarnya uang gedung dan SPP semester pertama, biaya asrama dan tetek bengek kebutuhan kuliah lainnya sudah menguras seluruh tabungan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun