Mohon tunggu...
Syam ibnu Ram
Syam ibnu Ram Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

Pegiat Keayahan (https://www.ayahkeren.com/search/label/Kolom%20Ayah?&max-results=6)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menangkar Burung Jalak Bali dengan Instan, Maunya Tiga Bulan Menjadi Jutawan

28 Januari 2017   14:09 Diperbarui: 28 Januari 2017   18:19 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak burung jalak bali usia satu pekan (dok pribadi)

"Usia sekitar tiga bulan," jawab Pak Syam.

"O... masih muda ya. Burung jalak bali produksi pada usia berapa bulan, Pak Syam?"

"Kalau pemeliharaannya bagus dalam usia delapan belas bulan atau paling lama dua tahun insya Allah dia akan bertelur," terang Pak Syam.

"Waduh, masih nunggu lama ya, Pak Syam?"

"Iya, Mas, masih lama. Biasanya begitu," jawab Pak Syam.

Begitulah sebagian cuplikan percakapan yang sering terjadi antara Pak Syam dengan calon penangkar burung jalak bali. Mereka inginnya membeli indukan yang sudah produktif dengan harapan tiga bulan lagi mereka sudah bisa menjual hasil produksinya. Karena dalam perhitungan mereka, jika dia hari ini membeli burung dengan cara bedol kandang, harapannya dua pekan lagi burung sudah bertelur. Ini berarti sebulan sejak dia beli, burungnya sudah menetas.

Dari menetas sampai anakan burung siap dijual butuh waktu sekitar dua bulan. Ini berarti tiga bulan sejak dia membeli indukan produktif dengan cara bedol kandang tersebut dia sudah bisa menghasilkan uang. Enak to... sweger pastinya... he he he.... Jadi, ibarat orang akan merintis usaha kuliner, dia membeli franchise. Dengan cara ini, dia tidak perlu ribet membeli peralatan masak, merekrut karyawan, mencoba menu, promosi, dan lain-lain. Praktis memang. Dan enak... iya to? Sweger... pastinya.... he he he....

Tapi sayangnya pola seperti itu tidak cocok diterapkan dalam bidang penangkaran burung. Itu masalahnya!

Karena dalam banyak kasus, ternyata adaptasi sepasang indukan burung di kandang yang baru bukan perkara yang mudah. Hal ini tidak terlepas dari sifat burung yang sangat sensitif dengan lingkungannya. Suasana kandang seperti bentuk dan ukuran kandang, suhu di dalam kandang, pencahayaan kandang, sirkulasi udara sangat berpengaruh terhadap kemampuan adaptasi si indukan burung tersebut.

Demikian juga dengan suasana lingkungan seperti tingkat kebisingan, jauh-dekatnya kandang dengan aktivitas manusia, terutama yang lalu lalang di depan kandang juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan adaptasinya. Padahal, adaptasi inilah kunci keberhasilan penangkaran burung berbasis bedol kandang. Jika adaptasinya bagus, dia akan cepat berproduksi. Sebaliknya, jika penanganan adaptasinya tidak berhasil dengan baik, sampai lebaran anak kuda pun burungnya tetep ogah bertelur.

Adaptasi yang berhasil biasanya dipengaruhi oleh tiga aktor utama, yaitu kandang, perawatan harian, dan lingkungan. Jika ada kemiripan kandang, perawatan maupun lingkungan antara yang lama dan yang baru, kemungkinan adaptasi di tempat yang baru akan berjalan mulus. Jika keadaannya jauh berbeda, untuk bisa beradaptasi dia masih menunggu anak kuda untuk berlebaran he he he....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun