Mohon tunggu...
Syam ibnu Ram
Syam ibnu Ram Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

Pegiat Keayahan (https://www.ayahkeren.com/search/label/Kolom%20Ayah?&max-results=6)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Ketenteraman Hati Seorang Penangkar Burung Jalak Bali

1 Maret 2016   20:51 Diperbarui: 1 Maret 2016   21:34 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun ada satu hal yang patut di catat; di tengah kekecewaan itu, pas umroh Bulan Desember kemarin, di masjid Nabawi persisnya di dekat Rhoudhoh pak Syam masih menyempatkan diri untuk memanjatkan doa kepada si pembeli burung dari Bandung itu agar kiranya Allah berkenan memberikan kesuksesan pada bisnis distro yang dimilikinya, dan karir di perusahaan IT di sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Prof DR Dimitri Mahayana tersebut.

Sudah gitu, pada waktu thowaf di Baitullah pak Syam masih menyempatkan untuk mengulang doa yang sama. Di tengah kekecewaan itu pak Syam masih tidak tega untuk berdoa yang jelek-jelek bagi dia, mengingat dua tempat yang saya sebutkan tadi adalah dua tempat yang cukup istijabah untuk berdoa.

Beberapa hari setelah pulag dari umroh pak Syam mendapatkan kiriman WA dari yang bersangkutan, memintqa ijin untuk membayar dengan cara mencicil. Pak Syam menyetujui, walaupun sebenarnya pak Syam lebih senang memilih agar burungnya di kembalikan saja kemudian pak Syam memberi ganti rugi atas biaya pakan perawatannya selama ini. Sayang yang bersangkutan tidak bisa dihubungi lagi

Namun begitu pak Syam tidak mau larut dalam persoalan orang tersebut. Walau dengan hati yang berat dan belum bisa mengikhlaskan, pak Syam tidak mau terbawa dalam persoalan orang tersebut. Dan ini adalah kejadian pertama sepanjang pengalaman pak Syam dalam menanagkarkan burung di mana burung dilepaskan ke pembeli sebelum burung dilunasi . sebelumnya pak Syam tidak pernah melepas burung jalak balinya berpindah tangan ke pembeli sebelum burung jalak bali tersebut dilunasi. Pengalaman pertama yang pahit . . .

Tetap jaga hati dalam kejernihannya agar fikiran kita tak terkontaminasi elemen negatif orang lain . . .begitulah cara menjaga ketenteraman hati ala tukang burung jalak bali. Bagaimana cara anda ?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun