Mohon tunggu...
Syam Jabal
Syam Jabal Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

tukang burung (http://gudangjalakklaten.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penangkar Jalak Bali Klaten: Menangkar Jalak Bali Senikmat Coklat (Bag. 2)

25 Februari 2014   21:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak kuat menghadapi godaan ini, maka dua pasang anakan Jalak Bali saya tukarkan dengan sepasang calon indukan Jalak Bali. Sebulan kemudian saya beli lagi burung Jalak Bali siapan, sepasang. Kini saya memiliki dua calon indukan Jalak Bali yang sudah siap berproduksi. Dan Alhamdulillah sekitar bulan maret kedua indukan Jalak Bali tersebut bertelur. Ini berarti sekitar dua sampai tiga bulan, sudah menunjukkan tanda-tanda keberhasilannya.

Namun sayangnya telurnya dibuang. Kata para senior hal ini disebabkan karena kondisinya indukan Jalak bali belum mapan. Maklum mereka masih perlu beradaptasi terhadap lingkungan barunya. Dan sekitar dua bulan kemudian tepatnya bulan Mei, indukan yang satunya bertelur lagi namun juga belum bisa menetas karena dibuang juga oleh induknya.

Dan alhamdulillah hal yang paling saya tunggu-tunggupun tiba. Di awal bulan juli 2013 tepat di bulan ramadhan satu indukan Jalak Bali bertelur lagi dengan tiga butir telur. Selang sepuluh hari indukan Jalak Bali yang kedua juga turut bertelur. Akhirnya 19 juli 2013 menetas untuk pertama kalinya sebanyak tiga piyik Jalak Bali. Disusul sepuluh hari kemudian menyusul, tepatnya 29 Juli 2013, tiga hari menjelang lebaran 2013 menetas tiga ekor piyikan anak Jalak Bali. Dengan demikian selama ramadhan ini menetas enam ekor piyik Jalak Bali. Subhanallah . . . surprise.

Kini saya telah menghasilkan tiga pasang anakan jalak bali. Kalau saya banderol 10 juta perpasang maka ketiga pasang anakan jalak bali ini bernilai 30 juta rupiah.

Dan alhamdulillah setelah anakan jalak bali berumur tiga pekan, indukan jalak bali pertama kembali bertelur lagi. Ini artiya untuk bertelur berikutnya sepasang indukan jalak bali membutuhkan waktu sekitar lima pekan. Ini juga berarti tiap lima pekan  dua indukan jalak bali saya menghasilkan 30 juta. Mangstab man ! Semoga bisa stabil.

Cerita manis ini mendorong tekad saya untuk menambah indukan jalak bali, insya Allah saya akan mengisi empat kandang yang  saya miliki dengan jalak bali dan menyulap gudang menjadi empat kandang jalak bali lagi. Maklum karena tempatnya sempit, saya hanya bisa membangun sebelas kandang jalak bali saja. Delapan kandang untuk breeding Jalak Bali, sedangkan tiga kandang yang tersisa insya Allah akan saya isi dengan Murai Batu. kondisi sempitnya lahan ini justru menantang kretifitas saya bagaimana lahan yang sempit ini saya sulap menjadi ATM yang berpeluang untuk menghasilkan uang secara maksimal dengan nominal Rp. 120 juta perbulan. Wouw . . . benar-benar mimpi man !

Matematikanya begini. Delapan kandang jalak bali dalam sebulan menghasilkan dua belas pasang anakan jalak bali. Ini asumsinya tiap indukan jalak bali bertelur tiga. Lah bagaimana kalau ternyata indukan jalak bali bertelurnya sampai empat butir ? Itu bonus lah ya. Dua belas pasang anakan jalak bali dibanderol sepuluh juta perpasang maka setiap bulan ATM yang bernama KJB ( Kandang Jalak Bali ) itu menghasilkan duit sebanyak Rp. 120 juta. Dari tiga kandang murai, insya Allah akan dihasilkan sekitar sembilan juta rupiah ( murai saya ekor panjang kelas biasa ). Ini bonus Murai untuk membelikan pisang, jangkrik dan seluruh hajat hidup si Jalak Bali. Ooohh . . . indah nian hidup ini.

Dan sekarang saya sedang meminta kepada Allah agar tanah sebelah saya seluas 300 m2 bisa saya beli. Jika itu terlaksana maka insya Allah saya bisa membangaun sampai 40-an kandang jalak bali. Jika itu terwujud dan Allah berkenan memberikan rejeki sekitar 80% maka produksi per lima pekan sekitar 120 ekor piyikan jalak bali atau 60 pasang jalak bali. Jika perpasang anakan jalak bali saya banderol 10 juta maka per lima pekan saya mendapatkan uang 600 juta. Barokallah sebuah angka yang sangat menyenangkan. Semoga Allah memberkahi mimpiku tentang penangkaran jalak bali ini.

Untuk mewujudkan mimpi itu maka, tak bosan-bosannya saya bersholawat di samping tanah kosong tersebut. Hal ini saya lakukan sebagai ikhtiyar untuk mengundang rejeki dan sekaligus melunakkan hati si pemilik tanah agar bersedia melepaskan tanahnya untuk saya beli. Semoga dalam waktu setahun, tanah itu berpindah kepemilikannya atas nama saya. Amin ! Semoga proyek selanjutnya, yaitu 40 kandang penangkaran jalak bali segera menapi jalan menuju kenyataan,  Amin ya Rob !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun