Buang air kecil dengan posisi berdiri dapat meningkatkan risiko terjadinya ISK pada laki-laki. Saat buang air kecil dengan posisi berdiri, bakteri pada kulit penis dapat masuk ke saluran kemih melalui lubang uretra. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada kandung kemih, uretra, atau bahkan ginjal.Â
Gejala umum ISK meliputi sering buang air kecil, nyeri atau terbakar saat buang air kecil, urin berwarna keruh atau berbau tak sedap, serta nyeri di daerah pinggang atau perut bagian bawah. Pengobatan biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk menghilangkan infeksi.
Pembesaran prostat
Buang air kecil dengan posisi berdiri juga dapat mempengaruhi kesehatan prostat. Prostat adalah kelenjar yang terletak di depan rektum, di bawah kandung kemih, dan mengelilingi bagian atas uretra. Buang air kecil dengan posisi berdiri dapat mengganggu aliran urin dan menyebabkan penumpukan urin dalam kandung kemih.
Hal ini dapat memberikan tekanan tambahan pada prostat dan menyebabkan pembesaran prostat atau kondisi yang dikenal sebagai hiperplasia prostat jinak (BPH).Â
Gejala BPH meliputi kesulitan buang air kecil, aliran urin yang lemah, perasaan tidak puas setelah buang air kecil, sering buang air kecil terutama di malam hari, dan penundaan saat memulai buang air kecil. Pengobatan BPH melibatkan penggunaan obat-obatan, terapi hormon, atau dalam kasus yang parah, tindakan bedah.
Penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor lain, seperti kebersihan pribadi yang buruk atau kebiasaan tidak sehat lainnya, juga dapat berkontribusi terhadap risiko terjadinya infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat.Â
Untuk mengurangi risiko, penting untuk menjaga kebersihan yang baik, mengurangi buang air kecil berdiri, dan mengadopsi gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Itulah sedikit pembahasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan saluran kencing salah satunya dengan memperhatikan cara kita buang air kecil. Kalau kalian tim mana? Jogkok atau berdiri?
