Mohon tunggu...
Akhmad Sugiyono
Akhmad Sugiyono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Manusia Biasa, bagian terkecil dari masyarakat Indonesia yang selalu menginginkan perubahan masyarakat hari ini menuju masyarakat madani

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Keunggulan Jokowi dan Prabowo

21 Mei 2014   04:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 tinggal menghitUng hari. Capres dan Cawapres tinggal penetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Artinya kontestasi Pilpres tinggal menunggu waktu. Dan menjadi hal pasti Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subiyanto berjuang untuk berkompetisi merebut hati rakyat Indonesia dalam Pilpres 9 Juli 2014 nanti. Menjadi ironi hari ini masyarakat dibutakan oleh fanatisme para pendukung dari kedua kandidat orang nomor satu di Indonesia tersebut. Lewat propaganda dan black campaign kita seakan hanya tahu hal – hal buruk dari Jokowi dan Prabowo. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat kita menjadi apatis terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia, jangan sampai Golput menjadi pemenangnya dalam proses demokrasi dewasa ini.


Kali ini saya mengajak untuk mengenal pribadi dari calon orang nomor satu di Indonesia nantinya, Jokowi dan Prabowo. Tak mengenal maka tak sayang, istilah tersebut patut menjadi landasan kita nantinya untuk memilih siapa pilihan terbaik kita. Mari jangan berpikiran negatif dulu kepada mereka, selama ini kita hanya diberi hal – hal yang negatif, tentu dengan dasar subjektif. Terlihat naïf memang tetapi saya mencoba untuk berpikiran positif realistis.


Ir. H. Joko Widodo


Ir. H. Joko Widodo yang akrab disapa dengan Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM). Setelah berhasil meraih gelar Insinyur, Jokowi menjadi pengusaha furniture di Solo. Karir politiknya di mulai ketika beliau menjadi Walikota Surakarta tahun 2005. lewat kepemimpinanya ini Jokowi mampu merubah kota solo menjadi lebih baik lagi. Lewat Branding “Solo : Spirit of Java” Jokowi mampu mengembangkan kota solo menjadi kota batik dan kota budaya.


Pendekatan – pendekatan Jokowi ke masyarakat yang terbilang cukup progresif mampu menarik minat investor untuk msuk ke kota solo. Cara menyelesaikan masalah yang tanpa gejolak, seperti merelokasi pedagang untuk membuka lahan hijau di solo menjadi ciri khas dari Jokowi. Tidak salah kemudian jika para Investor pun tertarik untuk berinventasi di kota budaya ini.


Yang melekat dari Jokowi ketika memimpin Surakarta adalah peran dari Jokowi ketika mendamaikan perpecahan di tubuh keraton Surakarta. Setelah wafatnya Paku Buwono XII keraton Surakarta mengalami konflik keluarga dan peran Jokowi lah turut serta mendamaikan konflik di dalamnya.


Selain itu di kepemimpinan Jokowi banyak hal perubahan – perubahan yang terjadi dari tangan dinginnya. Mulai dari pembenahan pedagang kaki lima melalui pendekatan Nguwongke wong (Memanusiakan Manusia), pembenahan Transportasi umum yang banya perubahan kearah positif, pembenahan kesehatan dan pendidikan melalui PKMS (Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo) dan BPMKS (Bantuan Pendidikan Masyrakat Kota Solo) dan masih banyak lagi perubahan – perubahan nyata dari kepemimpinan Jokowi.


Di tahun 2012, Jokowi mendapat amanah untuk memimpin DKI Jakarta, kembali sosok Jokowi menjadi profil yang dekat dengan masyarakat. Gubernur yang dikenal dengan “blusukannya” ini juga menerapkan program – program yang pro rakyat di DKI Jakarta. Program – program yang cukup terkenal dari Jokowi adalah pembenahan di sektor Transportasi, memang dalam perjalannya belum optimal, karena ini Jakarta, tetapi setidaknya ada setitik cerah di tengah carut marut macet Jakarta, kebijakan – kebijakan Jokowi lainnya yang menjadi trend sekaligus mengangkat nama Jokowi adalah Pengambil alihan Sumber Daya Air, peningkatan Upah Minimum, lelang jabatan, normalisasi beberapa waduk seperti waduk pluit untuk mengatasi banjir, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar dan masih banyak lagi. Tentu dari program – program tersebut Jokowi belum semuanya mampu merealisasikan, tetapi terobosan – terobosan yang dilakukan sedikit banyak mengubah wajah Kota Jakarta.


Letjen TNI (Purn) Prabowo Subijanto Djojohadikusumo


Tegas dan berwibawa terlihat dari sosok yang satu ini, mantan Danjen Kopassus ke-15 ini merupakan putra dari pakar ekonomi Indonesia Soemitro Djojohadikusumo. Akrab dipanggil Prabowo, sosok tegas satu ini megawali karir militernya pada tahun 1970 di akademi militer Magelang. Lulus pada tahun 1974, Prabowo kemudian dipercaya menjadi komandan termuda dalam operasi tim Nanggala di Timor – timur. Letkol Prabowo pada waktu itu mampu menangkap pimpinan fretelin Xanana Gusmao. Di dalam militer ini merupakan prestasi tersendiri bagi Prabowo.


Di tahun 1983 karir Prabowo semakin meningkat ketika jabatan wakil komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dipegangnya. Yang kemudian di beri kepercayaan setelah menyelesaikan latihannya di Amerika Serikat menjadi Komandan Batalyon Lintas Udara. Hingga di tahun 1995 Prabowo kembali diberi kepercayan menjabat Komandan Kopassus dan setahun kemudian Jenderal Komandan Kopassus juga di raihnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun