Mohon tunggu...
Alex Enha
Alex Enha Mohon Tunggu... pekerja di dunia telekomunikasi -

Teknisi sekaligus paranormal, member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cerita Seputar “Ngakak Bareng Bersama Srondol”

21 Mei 2011   11:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:23 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_109475" align="aligncenter" width="640" caption="Dok. Pribadi"][/caption]

Berawal dari undangan Om Hazmi Srondol dalam acara "Ngakak Bareng Bersama Srondol" tanggal 14 Mei 2011 jam 14:00 di Pejaten Village melalui facebook, saya pun meresponsnya dengan "yes". Kebetulan dan bukan kebenaran, saya memang ada acara silaturahmi ke tempat kakak saya di Jakarta jadi saya bisa menghadiri acara Om Srondol tersebut.

Saya sampai di Jakarta sekitar pukul 12 siang, rencana saya segera meluncur ke Pejaten Village biar gak telat datengnya ternyata Tuhan punya rencana lain, saya di "buzz" sama teman saya yang baru pulang dari Singapura dan sedang terlunta-lunta menunggu koper bagasinya yang ketinggalan di Singapura karena salah labeling sehingga kopernya baru terbang dengan pesawat berikutnya (kasian banget loe sob hahaha). Selain ingin silaturahmi karena sudah hampir dua tahun nggak ketemu muka, saya juga kasihan karena dia menunggu sendirian di bandara. Jadinya kami ketemuan dan makan siang bareng sambil nunggu kopernya datang.

Sekitar pukul 13:30 koper teman saya sudah ditangan dan kamipun berpisah, teman saya melanjutkan perjalanan ke Bandung bertemu dengan keluarga tercinta, terkasih dan tersayang, sedangkan saya melanjutkan perjalanan ke Pejaten Village, soalnya sudah janji sama Om Srondol, janji adalah j.a.n.j.i itu prinsip saya hehehe

Hampir pukul 3 sore saya baru nyampe di lantai 1, depan toko buku Gramedia di acaranya Om Srondol, walah saya telat sekali ternyata acaranya sudah mulai dari tadi. Saya bertemu dengan kompasianer Om Ws-thok dan Mas Choirul ketika acara sedang berlangsung. Saya Cuma bisa foto-foto aja pake hape untuk mengabadikan acara tersebut.

Pas ada sesi Tanya jawab, saya coba untuk bertanya, saya penasaran mengenai stadion San Siro, ya akhirnya saya nanya aja ke Om Srondol (sebenarnya sih berharap dapet modem), eh ternyata modem itu dibagikan pas akhir acara dengan harus menjawab pertanyaan dari Om Srondol. Yah mungkin modem itu belum rejeki saya, jadi jatuh ke tangan yang lebih berhak menerima rejeki itu karena bisa menjawab pertanyaan dari Om Srondol hehehe.

[caption id="attachment_109476" align="aligncenter" width="640" caption="Dok. Pribadi"][/caption]

Setelah acara selesai, teman-teman kompasianer masih berkumpul dan ngobrol bareng Om Srondol, istrinya dan Mas Thole, anak Om Srondol yang mbarep. Ada Mbak LH, Om Ws-thok, Mas Choirul dan yang lain saya nggak hafal (maaf yah temen-temen). Kami ngobrol mengenai seputar tulis menulis, kompasiana dan lain-lain.

Saya juga sempat ngobrol empat mata dengan Om Ws-thok mengenai banyak hal dan saya banyak belajar dari Om Ws-thok (terimakasih banyak yah Om, kapan-kapan insyaAllah saya sowan ke rumah). Obrolan mulai tentang penulisan, buku, masa-masa kuliah, anak, keluarga dan tentang kehidupan.

Sebelum pulang saya menyempatkan untuk beli satu buku Om Srondol sebagai oleh-oleh buat kakak saya. Lalu saya minta Om Srondol ngasih coretan dan tanda tangan di buku tersebut sebagai kenang-kenangan. Sorepun tidak bisa direm dan waktu nggak mungkin macet seperti Jakarta, akhirnya perjumpaan dengan Om Srondol dan teman-teman kompasianer pun harus berakhir.

Sesampainya di rumah kakak saya, saya serahkan buku itu ke kakak saya. "Apa ini?". "Ini buku karya temen saya di kompasiana, novel komedi, semoga bisa terhibur Mas". Kemudian kakak saya membukanya. "Lah kok namanya Srondol?". "Iya dia memang asalnya dari Srondol, deket Banyumanik, di Semarang Mas". "Oo begitu toh, pantesan namanya Srondol".

"Apa itu Ayah?" Tanya kedua keponakan saya yang cantik dan ganteng pada Ayahnya. "Ini buku dari Om Alex". "Aku lihat boleh ya Ayah?". "Ya udah sana dilihat sama adik ya, jangan berebut ya". Akhirnya kedua keponakan saya melihat buku Srondol Gayus ke Italy itu. Begitu melihat sampulnya, keponakan saya yang besar tanya, "Ini gambar siapa Om?". "Itu gambarnya Om Hazmi, temen Om". Lalu kedua ponakan saya mulai buka-buka buku tersebut.

Kemudian giliran adiknya bertanya setelah membuka beberapa halaman, "Ini gambar siapa Om?". "Oh itu, itu gambar Om Hazmi, temen Om". Mereka berdua kemudian melihat-lihat lagi buku tersebut. Kemudian yang kecil bertanya, "ini yang nyoret merah ini siapa Om namanya?". Keponakan saya yang kecil nanya nama orang yang menyoret merah tulisan Gayus di cover buku itu. Wah saya sendiri juga nggak tau siapa namanya, anak kecil emang rasa ingin tahunya luar biasa. "Wah Om nggak tau, nanti Om nanya dulu ke Om Hazmi ya hehehe". (Om Srondol, emang yang nyoret merah di tulisan Gayus itu siapa yak namanya?"). Ponakanku tersayang, utang Om udah lunas yah, ini sudah Om tanyain ke Om Srondol hehehe.

Mereka berdua masih asik melihat-lihat buku itu, sampai pada satu halaman dimana ada gambar Om Srondol lagi makan pizza. Ponakan saya yang besar kemudian tanya, "Om, ini Om Hazmi lagi makan apa?". "Oh itu lagi makan pizza Mbak". "Kok makan sambil berdiri?". Waduh saya jadi bingung jawab pertanyaan itu. Akhirnya saya jawab saja, "Iya itu Om Hazmi nakal, makannya sambil berdiri, Mbak Cha sama dedek kalo maem sambil duduk ya, jangan nakal kayak Om Hazmi". "Iya Om". Lega juga saya setelah menjawab pertanyaan itu. Tapi saya masih lumayan lega dan bersyukur, untung kedua keponakan saya nggak nanya begini, "Emang Gayus itu siapa Om?". Kalau sampai kedua keponakan saya itu nanya Gayus itu siapa, paling saya jawab, "Tanya saja sama Ayah ya, Ayah lebih tahu dan kenal sama Gayus dibandingkan Om kamu ini hehehe".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun