Mohon tunggu...
Agus Sukamto
Agus Sukamto Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gunakan Pembelajaran Diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

6 Juli 2023   00:06 Diperbarui: 7 Juli 2023   15:54 4380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Pembelajaran

Bel tanda istirahat berbunyi. Tampak Bu Surti dan Bu Fika diskusi di ruang. Bu Surti tampak serius bercerita tentang muridnya di kelas saat mengajar. Bu Surti merasa kuwalahan dengan kelakuan murid-muridnya. Menurut Bu Surti banyak dari muridnya yang tak menghargainya. Hal ini dialaminya saat mengajar.Saat mengajar, banyak dari murid-muridnya yang tak memperhatikannya. Ada yang berbicara sendiri, ada yang melamun, bahkan ada yang berpindah-pindah tempat asyik dengan kegiatanya. Saat ditegur mereka tenang, namun fikiran mereka kosong. 

Sebenarnya Bu Surti ingin berlaku keras pada siswanya, tapi dia takut terkena Undang-undang perlindungan anak jika melakukan hal tersebut. Diskusi dengan teman sejawat memang diperlukan untuk mencari solusi permasalahan di kelas.Memang benar, kita tidak bisa memaksa kehendak kita kepada siswa bahkan kepada semua orang di luar diri sendiri. Setiap orang memiliki kehendak masing-masing. Orang yang mau kita perintah itu bukan berarti kita bisa memerintah orang itu. 

Sebenarnya orang yang kita perintah mau melakukan perintah kita karena orang tersebut memang dari hatinya/kehendaknya mau kita perintah. Jadi untuk siswa kita, sebenarnya kita hanya bisa menuntun siswa kita itu.Siswa dari rumah sudah memiliki bekal karakter dan pengetahuan masing-masing. Sebagai guru  di sekolah, kita tidak bisa menganggap siswa kita itu hanya sebagai kertas kosong. Siswa kita itu sudah memiliki potensi baik dan buruk. Tinggal tugas kita menebalkan kompetensi atau karakter baik itu sehingga siswa kita dapat tumbuh dengan selamat dan bahagia.

Seperti diketahui bahwa di kelas siswa memiliki tingkat kesiapan belajar, minat, bakat, dan gaya belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, mereka kita perlu menyiapkan pelayanan yang berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.Saat ini di sekolah sedang menggunakan kurikulum merdeka untuk kegiatan pembelajaran di kelas. Di kurikulum merdeka ini ada istilah pembelajaran diferensiasi. 

Pembelajaran diferensiasi merupakan proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya (Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017)Di dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru memperhatikan kesiapan belajar siswa, minat bakat dan gaya belajar

 Guru tidak bisa memaksa siswa, tetapi guru dapat berkuasa membuat konten, melakukan proses pembelajaran dan menentukan produk serta membuat lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa sehingga mereka dapat belajar dengan nyaman. Dengan pembelajaran diferensiasi dapat memerdekakan siswa, karena pembelajaran tidak menuntut siswa harus sama, karena siswa memiliki keunikan sendiri-sendiri.

Dalam pembelajaran diferensisasi guru harus memahami dan menyadari  tidak ada hanya satu cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran. Guru perlu menyusun  bahan pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas harian baik yang dikerjakan di kelas maupun yang di rumah, dan asesmen akhir sesuai dengan kesiapan peserta didik-peserta didik.
Ciri-ciri pembelajaran diferensiasi:

Bersifat proaktif: secara proaktif dari awal sudah mengantisipasi kelas yang akan diajarnya dengan merencanakan pembelajaran.
Menekankan kualitas dibandingkan kuantitas. kualitas tugas lebih disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

Berakar pada asesmen. Guru selalu mengakses para peserta didik dengan berbagai cara untuk mengetahui keadaan mereka dalam setiap pembelajaran guru dapat menyesuaikan pembelajarannya dengan kebutuhan mereka.
Menyediakan berbagai pendekatan dalam konten, proses pembelajaran, produk yang dihasilkan dan lingkungan belajar. ada 4 unsur yang dapat disesuaikan dengan tingkat kesiapan peserta didik dalam mempelajari materi, minat, dan gaya belajar mereka.

Berorientasi pada peserta didik. banyak mengatur waktu, ruang, dan kegiatan  yang akan dilakukan peserta didik daripada  menyajikan informasi kepada peserta didik.
Merupakan campuran dari pembelajaran individu dan klasikal. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk kadang-kadang belajar bersamasama secara klasikal dan dapat juga belajar secara individu.
Bersifat hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun