Mohon tunggu...
Agus Sukamto
Agus Sukamto Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dan Kejujuran

6 Juni 2023   12:03 Diperbarui: 6 Juni 2023   12:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar dan Kejujuran

Minggu ini siswa sekolah dasar menghadapi Penilaian Akhir Semester (PAS). Jadwal mata pelajaran yang diujikan sudah dipasang papan pengumuman. Namun, saat ditanya siapa yang sudah belajar? Siapa yang belum belajar? Ternyata ada saja yang tunjuk jari. 

Dari alasan yang ditanyakan ke siswa, ada berbagai alasan mereka tidak belajar. Ada yang lupa waktu, ada yang karena kelas sore dan ada juga yang beralasan karena membantu orang tua. 

Anak yang lupa waktu biasanya karena kebanyakan bermain. Walaupun bermain baik bagi anak, tapi setelah ditanya lebih lanjut mereka menjawab bermainnya adalah bermain HP. saat ditanya kegiatan hari kemarin, yang diingat hanya tidur dan main HP.

Sebagian anak beralasan tidak belajar karena kelas sore. Setelah pulang sekolah anak akan melakukan kegiatan belajar atau sekolah sore. Tentu saja setelah makan dan sholat istirahat sebentar. Sekolah sore biasanya materinya tentang agama.

Beberapa anak beralasan membantu orang tua. Ada yang memang membantu pekerjaan orang tua yang di rumah. Kegiatannya seperti berdagang atau sekedar membuat sesuatu untuk dijual. Ada juga yang hanya membantu sekedar menyapu, mencuci dan mengepel. 

Ada hal yang perlu diapresiasi. Anak-anak berani berkata jujur. Jika mereka belajar, berani berkata bahwa mereka belajar. Sebaliknya anak yang tidak belajar berani berkata tidak belajar. 

Penanaman kejujuran juga dilakukan saat berlangsungnya PAS. Sebelum mengerjakan PAS tas dan buku dikumpulkan di depan kelas. Hal ini untuk mencegah niat anak membuka buku. Walaupun jika tidak dikumpulkan anak juga kemungkinan tidak berani.

Kejujuran lebih penting dari nilai. Nilai baik didapat dengan jujur lebih berharga dibandingkan dengan nilai sempurna yang didapat dengan tidak jujur. Tapi nilai baik hanya bisa didapat dengan usaha. Usaha yang benar adalah dengan cara belajar dan berdoa. Untuk membuat anak mau belajar perlu usaha dari orang tua untuk mendampingi dan mengingatkan.

Beberapa anak yang belajar biasanya ada inisiatif dan perhatian orang tua. Beberapa orang tua mengingatkan anaknya untuk belajar. Sebagian lagi ada yang mendampingi saat anak mereka belajar. Bagi yang merasa kurang mampu untuk mendampingi, orang tua biasanya memanggil guru les untuk mendampingi anak mereka. 

Semua usaha pasti ada hasilnya. Ketenangan anak terlihat bagi anak yang sudah belajar. Kegelisahan, perasaan menyesal dan tatapan kosong akan terlihat pada anak yang tidak belajar. Jadi semua kembali ke orang tua. Mau anaknya tenang mengerjakan PAS atau membuat anak mereka merasa kurang percaya diri dan gelisah?

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun