Mohon tunggu...
Pajriana Baeturrohman
Pajriana Baeturrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAILM Suryalaya

Mahasiswa Institut agama Islam latifah mubarokiyah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kitab Tasawuf sebagai Sumber Pengetahuan dalam Kesempurnaan Jiwa

17 November 2024   18:59 Diperbarui: 17 November 2024   19:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Abstrak 

Tasawuf telah lama dikenal sebagai salah satu cabang ilmu dalam tradisi Islam yang mengajarkan tentang penyucian jiwa dan pencapaian kedekatan dengan Tuhan. Kitab-kitab tasawuf klasik, seperti Ihya' Ulum al-Din karya Al-Ghazali, Futuhat al-Makkiyah karya Ibn Arabi, dan Al-Risalah al-Qushayriyah karya Al-Qushayri, menjadi sumber pengetahuan yang membimbing umat Islam menuju kesempurnaan jiwa. Jurnal ini mengkaji bagaimana kitab-kitab tasawuf dapat menjadi peta jalan bagi individu untuk memahami dan mencapai kesempurnaan jiwa, serta relevansi ajaran-ajaran tersebut dalam konteks kehidupan modern. Melalui pemahaman terhadap kitab-kitab tasawuf, jurnal ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana tasawuf menjadi sumber utama pengetahuan untuk mencapai kebahagiaan batin, ketenangan jiwa, dan kedekatan dengan Allah.

Pendahuluan

Tasawuf, dalam pandangan klasik, merupakan disiplin spiritual yang bertujuan untuk menyucikan jiwa dan mendekatkan individu dengan Tuhan. Ajaran tasawuf tidak hanya berfokus pada aspek ritual, tetapi juga pada pembentukan karakter, etika, dan pemahaman batin yang mendalam. Kitab-kitab tasawuf, seperti Ihya' Ulum al-Din oleh Al-Ghazali dan Futuhat al-Makkiyah oleh Ibn Arabi, memberikan panduan bagi individu untuk mencapai kesempurnaan jiwa melalui berbagai latihan spiritual, meditasi, dan pengembangan karakter. Dalam jurnal ini, penulis akan membahas bagaimana kitab-kitab tasawuf menjadi sumber pengetahuan dalam pencapaian kesempurnaan jiwa, serta relevansi ajaran-ajarannya dalam konteks kehidupan kontemporer yang sering kali dipenuhi oleh tekanan dan kebingungan.

Landasan Teori: Konsep Kesempurnaan Jiwa dalam Tasawuf

Kesempurnaan jiwa dalam tasawuf berkaitan dengan transformasi batin, pembersihan diri dari sifat-sifat negatif, dan pencapaian kedekatan dengan Allah. Konsep ini sering digambarkan melalui beberapa tahapan spiritual, yaitu:

Tahap Pembersihan Diri (Tazkiyah): Dalam kitab-kitab tasawuf, pembersihan jiwa dari sifat-sifat buruk, seperti iri hati, keserakahan, dan kebencian, merupakan langkah awal dalam mencapai kesempurnaan jiwa. Al-Ghazali menekankan pentingnya mengendalikan hawa nafsu agar jiwa dapat mencapai kesucian.

  

Tingkat Kedekatan dengan Tuhan (Ihsan): Kitab tasawuf mengajarkan bahwa tujuan tertinggi adalah mencapai tingkat ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya, dan jika tidak bisa, berkeyakinan bahwa Allah senantiasa melihat kita.

Pengendalian Hati dan Pikiran: Tasawuf mengajarkan pentingnya pengawasan terhadap hati dan pikiran, untuk memastikan bahwa setiap tindakan dan perasaan seorang Muslim selaras dengan kehendak Allah. Ibn Arabi dan Al-Ghazali banyak mengulas tentang pentingnya mengarahkan pikiran dan hati untuk fokus pada Tuhan.

Kitab Tasawuf sebagai Sumber Pengetahuan dalam Penyucian Jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun