Mohon tunggu...
PajarwatiMPd
PajarwatiMPd Mohon Tunggu... Guru - Guru matematika

Saya seorang guru matematika d SMP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunitas Belajar di Platform Merdeka Mengajar Menghantarkanku Bertemu Nadiem Makarim

2 April 2023   10:32 Diperbarui: 2 April 2023   10:54 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Platform merdeka belajar sangat membantu guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Banyak yang dapat dipelajari oleh guru dalam implentasi merdeka belajar. Pada PMM guru dapat mengikuti pelatihan mandiri untuk mengasah kemampuan dalam memahami kurikulum merdeka. Sebagai guru yang menjadi agen perubahan harus banyak mengupgrade diri. Nah di platform merdeka inilah tempat untuk mengasah kemampuan di pelatihan mandiri sebagai tempat pengembangan diri. 

Diusia saya yang sudah 53 tahun masih ingin banyak  berpetualang  sesuai zaman,  dimana murid murid saya dijaman era digital ini, saya harus faham digital. Dimulai event  beasiswa 1000 guru digital di Tanri Abeng university tahun 2018 saya semakin haus tentang digital yang dapat berdampak pada siswa saya. Setelah peluncuran Platform Merdeka Mengajar saya mulai mengikuti pengembangan diri pada pelatihan mandiri. 

Sebelum ada fitur  komunitas saya aktif sebagai sekertaris MGMP selalu mengadakan pertemuan pada Komunitas hanya terbatas pada MGMP Matematika SMP Kota Tangerang, setelah adanya Komunitas pada Platform Merdeka Mengajar dapat meluas pada komunitas di seluruh negeri dengan mengadakan webinar.  Komunitas yang ada di platform merdeka inilah yang dapat membuka jendela mengenal dengan komunitas - komunitas diseluruh negeri. MGMP matematika mengadakan webinar di platform merdeka ini yang dapat diikuti oleh guru-guru seluruh Indonesia. 

Selain Pelatihan mandiri dan komunitas ada  Pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka, Kegiatan Belajar Mengajar ada asesmen Murid dan Perangkat ajar, selain itu kita masih dapat mencari berbagai inspirasi melalui Video Inspirasi dan Bukti Karya. Platform Merdeka Mengajar inilah yang membuat berjuta juta guru berlomba lomba membuat kreatifitas aksi nyata untuk di uploud agar dapat di dibaca dan digunakan  oleh guru lainnya sebagai berbagi praktik baik. 

Dari komunitas Platform Merdeka Mengajar inilah saya mendapat kesempatan mengikuti lokakarya di bali pada 100 komunitas. 

Saya berjumpa dengan guru - guru hebat dari seluruh negeri. Di Bali kita berkumpul saling berbagi cerita yang dibawa dari daerah masing-masing. Cinta saya bertambah mendalam pada Platform Merdeka Mengajar karena selain mengasah kemampuan, saya dapat mengenal orang-orang hebat Seperti mba Faida, Mas Qodri, mba Dea, Mas Danasmoro, mba Ebha, mas Kevin dan alin -lainnya yang dipertemukan pada waktu pembuatan video hari guru nasional dan video iklan Layanan masyarakat tentang Platform Merdeka Mengajar disekolah saya SMPN 16 Kota Tangerang. 

Dari keaktifan dalam Komunitas MGMP Matematika SMP kota Tangerang dalam melakukan kegiatan rutinnya setiap bulan di minggu kedua dan terdaftarnya MGMP Matematika SMP kota Tangerang di Platform Merdeka Mengajar yang mempertemukan saya dengan team kreator Platform Merdeka Mengajar. 

Selain itu ketika saya ditelepon dari kompas yang ingin menggali potensi saya dalam menerapkan kurikulum merdeka bersama team ristek dari  kemdikbud yang pada saat itu mas Danasmoro yang menggali potensi saya sebagai guru, tentang awal mula menjadi guru, masa kecil saya di masa sekolah, guru-guru yang menjadi inspirasi saya,  harapan pada siswa- siswa saya, bagaimana cara saya mengajar agar di fahami siswa bahkan disenangi siswa dan selalu dinanti kehadiran saya dan banyak yang ditanyakan melalu Zoom Metting.

Pada kesempatan itu saya mengatakan bahwa anak-anak itu adalah inspirasi dan semangat saya, jadi ketika saya melangkah untuk memasuki kelas terbayang dibenak saya pemimpin pemimpin masa depan yang handal dan berkarakter. 

Sebelum  adanya Kurikulum Merdeka tanpa sadar suah saya lakukan yang namanya kesepakatan di awal ajaran baru. salah satu cerita yang sampai saat ini masih terpatri pada saya dan siswa saya. pada tahun 2011 saya masih mengajar di SD, saya selalu menanamkan sikap disiplin, jujur dan tanggung jawab yang harus terapkan dalam hati dan tindakan sehari - hari. Suatu hari pada pelajaran lain yang gurunya berhalangan hadir anak-anak keluar kelas, iseng mengambil tutup pentil motor yang diparkir d halaman belakang sekolah yang tanpa saya ketahui. 

Karena  jiwa kejujuran yang saya tanamkan pada anak- anak, sore harinya semua tutup pentil diantarkan salah satu anak kerumah saya sudah di masukkan plastik setiap siswa diberi nama. saya kaget tapi saya bangga atas keberanian untuk bersikap jujur. kesokan harinya saya sepperti biasa masuk kekelas seolah tidak ada kejadian apa-apa, saya memberikan salam, berdoa, menanyakan siswa yang tidaka hadir dan menanyakan hari ini hari apa.

Setelah itu saya tanyakan hari kemarin hari apa dan ada kejadian apa. disitu anak-anak mulai tertunduk tidak ada yang berani menjawab, naah saya seolah curiga dengan diamnya anak-anak, lalu saya mengatakan dari sikap mereka pasti ada kejadian hari kemarin. lalu say berkata yang ada kaitannya dengan kejadian kemarin silakan kedepan tanpa di tunjuk dan tanpa menunjuk orang lain. 

Satu persatu maju kedepan 8 anak dari 9 anak. saya tanya satu persatu saya tanya mengapa mereka kedepan, dan apa jawaban yang saya dapatkan... semua mengatakan dengan jujur bahwa  kemarin iseng  mengambil pentil sepeda motor dan mereka meminta maaf kepada saya tanpa saya minta. dari kejadian itu menunjukkan bahwa sikap yang kita tanamkan yang kita buat kesepakatan kelas sangat membantu siswa dalam membetuk karakter sikap kejujuran tanpa harus dihakimi, ditunjuk, tetapi mereka akan dengan sadar mengakui bahwa yang dilakukan itu salah. 

Selain itu, untuk menghilangkan pendapat bahwa matematika itu menakutkan, saya mencoba mencari cara untuk siswa siswa saya senang dan semangat dalam pelajaran matematika. oleh karena itu saya sebagai guru harus cerdas dalam mencari solusi untuk membantu siswa agar lebih mudah dalam belajar matematika. 

Saya menggunakan blok bilangan dengan tokoh Wayang untuk operasi hitung bilangan, menggunakan sedotan untuk garis dan sudut, menggunakan kotak bekas untuk bangun ruang, juga menggunakan tempat tempat wisata yang ada di kota tangerang atau menggunakan macam macam kue tradisional untuk materi relasi yang memunculkan kearifan lokat . 

Dari pengalaman saya mengajar dan aktif dalam komunitas  MGMP yang menghantarkan saya mendapatkan undangan di hari guru nasional tahun 2022 sebagai talent video guru inspiratif di Hari Guru Nasional tahun 2022   https://vt.tiktok.com/ZS8pKgwcA/   

https://youtu.be/D-e--8iskpcitu

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun