menangislah di ujung malam
hingga bulan tenggelam
pagi cerah kan datang
menyinari bekas kegelapan
bungaku indah bermekaran
menangis lah di ujung malam
sampai semuanya tenang
aku adalah awan yang selalu menutupi mu
dari terik sang surya
dan dingin sang malam
aku akan menyelimuti mu
dalam benak dan sanu bariku
burung burung pun bernyanyi
melihat bunga tersenyum kembali
besar pohon ku tebang
kuat akar ku tumbangkan
ku pahat sedemikian rupa
ukir ukiran sudah menjelma
kau datang berikanku cahaya
kau hadir membawa kesejukan lewat senyummu
aku ingin menyandarkan hasrat ku di hatimu
memeluk erat jiwamu
bunga
aku mencintaimu
ijinkan aku selalu bersama
untuk hidup berdua
dan memiliki sang putra
aku cinta padamu belahan jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H