Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Datang Pak Ahok

24 Januari 2019   10:27 Diperbarui: 13 Maret 2019   07:05 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini
Doaku yang tak pernah putus
Sebagian telah terlihat
Di mata rumput-rumput yang berkilau
Pun di mata-mata liar serigala
Yang resah
Yang cemas
Akan tertusuk panah-panah kebenaran
Dari busur seorang kesatria paninggit

Sebagian masih mengepul
Mencapai pelataran langit
Yang selalu tersemogakan
Oleh nyanyian perut-perut kosong gelandangan
Harap-harap pengangguran
Juga suara-suara sablukkan  Simbok
Yang menunggu terisi beras
Di dapur yang sudah jarang mengepul

Dan sebagian lagi
Turun ke lembah-lembah
Menyusuri kelok sungai yang sunyi
Mencari pelangi pagi
Yang tak terlihat lagi
Sejak durjana-durjana mengiris matahari
Sejak dogma-dogma mengikat dasi
Sejak reformasi tercabik materi

Pada hitungan hari
Kau akan kembali
Mengibarkan panji-panji suci
Membawa doa pagiku
Doa malammu
Doa siang kita semua
Yang terpinggirkan oleh waktu

Malang, 24 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun