"Sudaaah... kalian diundang ke sini bukan disuruh bertengkar. Tapi membatu memberi masukan biar apa yang dilakukan pemerintah bisa langsung terasa manfaatnya pada kalian!" Baginda memegangangi kepalanya, "Bila begini, kepala saya jadi pusing mikir kalian."
"Mau tidak mau, rakyat harus tunduk pada peraturan pemerintah agar hidup rakyat juga bisa selaras dan berdampingan. Maaf, Pak Tarjo, sebaiknya kita bersatu mencari pemecahan masalah ini. Pak Tarjo dan Bu Tini menyadarkan masyarskat di sepanjang bibir sungai, sedang saya akan menggalang dana dari pengusaha untuk membangun rumah susun buat mereka. Bila ini bisa terlaksana, banjir bisa lebih dikendalikan." kata Adi.
"Nah, begitu dong, Pak Adi. Banjir adalah masalah kita semua. Tidak semua masyarakat di pinggir bibir sungai keras kepala. Tapi mereka diprofokasi agar mereka tidak bersedia pindah. Yang memprofokasi mungkin dari pengusaha yang tidak dapat proyek dalam program ini," jawab Tarjo.
"Sudah... mari saling bahu-membahu agar Ibu Kota negeri ini bisa bebas dari banjir. Mulai besok, laksanakan apa yang bisa kalian lakukan," kata Baginda Raja sambil tersenyum karena kesepakatan telah di capai.
Bila semua bersatu dalam satu tindakan nyata, tidak hanya bicara dan berteori saja, pasti semua masalah bisa teratasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H