Mohon tunggu...
paidjo 1901
paidjo 1901 Mohon Tunggu... karyawan swasta -

just ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Aura Nil Maizar di Indonesia XI

20 Juli 2013   23:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:16 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu diakui, saya kali ini puas menonton bagaimana timnas, yang kali ini bernama Indonesia XI, bermain melawan Liverpool. Kalah 2-0 adalah skor yang wajar dalam permainan sepakbola. Tetapi yang bikin senang, tidak seperti saat melawan Arsenal yang bermain tanpa pola, tanpa stamina, kali ini saya melihat adanya determinasi dan juga tenaga yang dahsyat selama 2 x 45 menit. Perpaduan ini membuat para pemain Indonesia yang kalah skill dari para pemain Liverpool FC, cukup mampu mengimbangi permainan klub legendaris tanah Inggris tersebut. Bahkan beberapa kali Indonesia mampu merepotkan pertahanan Liverpool dan membuat kiper anyar mereka Simon Mignolet bekerja keras.

Heran melihat permainan penuh determinasi dari pemain timnas, saya sempat mencoba menyelidiki sedikit apa sebabnya mereka bisa berubah 180 derajat dari tim yang loyo saat melawan Arsenal menjadi tim bertenaga saat melawan Liverpool. Selidiki punya selidik, saya ternyata menemukan jawabannya pada formasi lini tengah dan lini depan tim ini. Lini tengah ternyata diisi gelandang yang pernah memperkuat timnas emprit yang dibesut Nil Maizar, yaitu M. Taufik. Bekerjasama dengan sesama mantan penghuni tim emprit lainnya, Raphael Maitimo (yang sekarang main di Liga Laki), duet lini tengah ini bermain penuh tenaga, selama 90 menit, mengawal lini tengah sehingga lini belakang yang dijaga pemain Liga Laki, M. Robby dan Igbonefo nggak terlalu kerepotan menghadapi gempuran Steven Gerrard cs.

Duet lini tengah ini pula yang dengan lancar mengalirkan bola kepada Vendry Mofu di sayap dan Titus Bonai (lagi-lagi alumnus emprit besutan Nil maizar) yang membuat repot bek-bek kelas dunia macam Agger dan Kolo Toure. Hehehe, ternyata keempat pemain mantan anak asuh coach Nil Maizar inilah yang menjadi kunci kekuatan stamina tim Indonesia XI. Selebihnya? perlu diakui pemain dari Liga Laki jadi ikut terlecut melihat permainan trengginas mantan pemain timnas emprit ini. Mungkin pikir mereka, masak pemain TRG kalah stamina sama emprit? hohoho jadilah mereka ikut main bertenaga.

Toh, coach JFT cukup jeli juga melihat kalau anak-anak Liga Laki nggak bisa disulap staminanya menjadi mendadak kuat main 90 menit. Di babak kedua, memasuki menit 65 (batas kritis stamina kebanyakan anak-anak dari liga laki), beberapa pemain mulai diganti. Hasilnya, stamina tim tetap terjaga dan, meski kalah, setidaknya tidak kalah memalukan. Melihat kenyataan ini saya jelas-jelas harus berterimakasih pada coach Nil, yang dulu mau repot-repot memikirkan stamina pemain, meningkatkan standar VO2 Max pemain, agar mampu main spartan selama 90 menit, bahkan kalau perlu 120 menit.

Hasil kerja keras itu, kini masih terlihat dari permainan Tibo, Mofu, Taufik, dan Maitimo. Saya nggak bisa membayangkan kalau posisi van Dijk, malam ini diisi si tenaga kuda Irfan Bachdim, boleh jadi Indonesia bisa mencetak 1 gol ke gawang Liverpool. Sekali thank coach Nil, anda boleh tak lagi menangani timnas, atau mungkin akan dibuang oleh rejim PSSI sekarang, tetapi aura kepelatihanmu masih terasa pada permainan mantan anak-anak asuhmu. Mudah-mudahan itu bisa membuka mata rejim yang hanya berniat membuat sepakbola sebagai tambang uang sedikit terbuka mata hatinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun