TEFA (Teaching Factory) berbasis keunggulan wilayah merupakan konsep pendidikan vokasi dalam hal ini yang penulis maksudkan adalah SMK yang mengintegrasikan kegiatan pembelajaran dengan produksi nyata oleh guru dan peserta didik, yang sesuai dengan potensi dan keunggulan daerah. Konsep ini di Bengkulu dapat diterapkan dengan memanfaatkan keunggulan lokal yang ada, seperti sumber daya alam, budaya, atau potensi ekonomi khusus daerah khususnya di Bengkulu. Â Secara geografis provinsi Bengkulu terletak di bagian Barat Daya Pulau Sumatera dan berada di pantai barat bagian Selatan Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan garis pantai Samudera Hindia di sisi barat provinsi tersebut. Dengan luas wilayah yang sebesar 19.919,33 km2 sebagian berupa perairan laut dan kaya dengan kekayaan hayatinya sangat mendukung penyelenggaraan TEFA.Â
Beberapa contoh potensi wilayah di Bengkulu yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Tefa berbasis keunggulan wilayah meliputi:
Pertanian dan Perkebunan: Bengkulu dikenal dengan produksi kopi, lada, dan kelapa sawit. Tefa dapat dikembangkan dalam bentuk program pelatihan dan produksi terkait pengolahan hasil perkebunan dan pertanian.
-
Perikanan dan Kelautan: Dengan garis pantai yang panjang, Bengkulu memiliki potensi besar dalam sektor perikanan. Tefa dapat mencakup pelatihan dalam budidaya perikanan, pengolahan hasil laut, dan teknik konservasi laut.
Pariwisata dan Kebudayaan: Bengkulu memiliki berbagai destinasi wisata alam dan budaya yang unik, seperti Pantai Panjang, Benteng Marlborough, dan rumah Bung Karno. Tefa dapat mengembangkan program dalam bidang pariwisata, manajemen event, dan pelestarian budaya.
Kerajinan dan Industri Kreatif: Bengkulu juga memiliki potensi dalam kerajinan tangan seperti kain besurek (batik khas Bengkulu). Tefa bisa fokus pada keterampilan desain, produksi, dan pemasaran produk kerajinan.
Energi Terbarukan: Dengan adanya potensi angin dan tenaga surya, Tefa dapat memfokuskan pada pendidikan dan pelatihan terkait teknologi energi terbarukan dan instalasi panel surya.
Melalui penerapan Tefa berbasis keunggulan wilayah, diharapkan peserta didik didampingi oleh guru dapat memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan lokal, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi daerah dan keberlanjutan sumber daya lokal. Â Beberapa karya nyata oleh Guru dan peserta didik di SMKN 6 Kota Bengkulu dan SMKN 4 Kota Bengkulu telah menghasilkan produk inovasi yang bernilai ekonomi sangat tinggi.Â
Ide awal pembelajaran TEFA di awali dengan paparan oleh masing-masing jurusan untuk memastikan produk atau jasa yang mampu dihasilkan dan diterapkan dalam pola 6M yaitu (1) Menerima Pemberi Order, (2) Menganalisis Order, (3) Menyatakan Kesiapan Mengerjakan Order, (4) Mengerjakan Order, (5) Melakukan Quality Control, (6) Menyerahkan Order., pembuatan perangkat/instrumen pembelajaran, dilanjutkan praktik di masing-masing jurusan yang dimonitoring pelaksanaanya.Â
Guna menghasilkan produk / jasa yang sesuai dengan pesanan / selera konsumen maka selama proses pembelajaran perlu didampingi oleh tenaga ahli dari industri atau orang yang ahli dalam produk/jasa yang ingin dihasilkan.  Berikut adalah  beberapa produk yang dihasilkan oleh SMKN 6 dan SMKN 4 Kota Bengkulu. Kedua SMK ini di kota Bengkulu merupakan sekolah yang memiliki Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi Pengolahan Pertanian.Â
Produk hasil TEFA SMKN 6 Kota Bengkulu yang sudah dihasilkan oleh Guru dan peserta didik selama melaksanakan pembelajaran model TEFA
Produk hasil Tefa SMKN 4 Kota Bengkulu yang sudah dihasilkan oleh Guru dan peserta didik selama melaksanakan pembelajaran model TEFA
Hasil positif yang didapatkan dalam pelaksanaan model TEFA di SMK adalah:
Peningkatan Keterampilan Praktis Peserta Didik:
- Peserta didik mendapatkan pengalaman langsung dalam bekerja pada proyek nyata yang terkait produk/jasa dengan industri yang relevan. Ha ini dapt membantu peserta didik untuk  mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
- Peningkatan keterampilan teknis dan softskills seperti kerja tim, manajemen waktu, dan komunikasi.
- Guru dan peserta didik dapat berlatih menerapkan konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Peningkatan Kualitas Lulusan:
- Lulusan SMK yang telah mengikuti program TEFA cenderung lebih siap untuk memasuki dunia kerja karena telah terlatih dalam kondisi kerja yang sebenarnya.
- Kualitas lulusan yang lebih baik dapat meningkatkan citra sekolah dan kepercayaan industri terhadap lulusan SMK tersebut.
Implementasi link & Macth dengan Industri:
- Melalui program TEFA, sekolah dapat menjalin kerjasama yang lebih erat dengan berbagai perusahaan dan industri. Ini dapat membuka peluang magang, kerja sama penelitian, dan bahkan penyaluran tenaga kerja.
- Peserta didik dapat belajar tentang standar industri dan teknologi terbaru yang digunakan di lapangan.
Pengembangan Kurikulum yang Relevan:
- Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri, sehingga materi yang diajarkan lebih relevan dan up-to-date.
- Pembaruan kurikulum ini membantu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik.
Peningkatan Kemandirian dan Inovasi:
- Program TEFA mendorong peserta didik untuk berinovasi dan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam proyek nyata.
- Peserta didik juga belajar menerapkan kewirausahaan dan bagaimana mengelola usaha kecil, yang dapat memotivasi mereka untuk memulai bisnis sendiri di masa depan.
Pendapatan Tambahan untuk Sekolah:
- Produk atau jasa yang dihasilkan dari program TEFA dapat dijual, sehingga memberikan pendapatan tambahan bagi sekolah yang bisa digunakan untuk pengembangan fasilitas dan program pendidikan lebih lanjut.
Penguatan Identitas Lokal:
- Jika TEFA berbasis pada keunggulan wilayah, ini dapat membantu memperkuat identitas lokal dan mempromosikan produk atau jasa khas daerah kepada pasar yang lebih luas.
Secara keseluruhan, pelaksanaan model TEFA di SMK memberikan banyak manfaat yang mendukung pengembangan kompetensi Peserta Didik dan relevansi pendidikan di SMK dengan kebutuhan industri dan masyarakat maka kiranya Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidikan perlu memberikan perhatian khusus terhadap SMK yang sudah menghasilkan produk/Jasa model TEFA agar produk yang sudah dihasilkan tersebut bisa legal masuk ke Pasar yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H