Mohon tunggu...
pahrur fahika
pahrur fahika Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Begawat 01

Saya adalah seseorang yang sedang mencoba keluar dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

26 Maret 2023   10:12 Diperbarui: 26 Maret 2023   10:18 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya pelaksanaan supervisi akademik didasarkan pada kebutuhan dan tujuan sekolah dan dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan supervisi, dan tindak lanjut. Pada tahap perencanaan, supervisor merumuskan tujuan,

melihat pada kebutuhan pengembangan guru, memilih pendekatan, teknik, dan model, menetapkan jadwal, dan mempersiapkan ragam instrumen.

B. Peran Saya sebagai Coach di Sekolah dan Keterkaitan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akdemik dengan Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi dan Modul 2.3 Pembelajaran Sosial dan Emosional 

Peran saya sebagai coach di sekolah yaitu membantu membantu murid menemukan kekuatan dan kelemahan mereka sendiri, serta membantu mereka dalam menetapkan tujuan yang realistis dan merencanakan strategi untuk mencapainya. Saya sebagai coach harus memberikan tuntunan dan arahan agar murid (coachee) tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya melalui pertanyaaan pertanyaan efektif dalam suatu komunikasi asertif.

Materi coaching ini berkaitan erat dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional.

Kaitan dengan Pembelajaran Berdiferensiasi.

Dalam materi pembelajaran berdiferensiasi, kita sebagai guru diminta untuk melakukan penyesuaian agar dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan murid-murid kita. Guru harus dapat memetakan kebutuhan belajar muridnya berdasarkan aspek kesiapan, minat dan profil belajar murid. Langkah untuk memetakan kebutuhan murid tersebut, guru bisa berperan sebagai coach untuk melakukan proses coaching dengan murid sebagai coachee. Hal tersebut mampu mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri murid sehingga akan menemukan cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan individu murid.

Kaitan dengan Pembelajaran Sosial dan Emosional

Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) yang harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah untuk menumbukan kompetensi tentang kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab pada diri siswa. Proses coaching sejalan dengan PSE karena kompetensi sosial emosional tersebut dapat diterapkan oleh guru dalam proses coaching.

C. Keterkaitan Keterampilan Coaching dengan Pengembangan Kompetensi Sebagai Pemimpin Pembelajaran.

Coaching merupakan salah satu proses yang dilakukan untuk dapat menggali dan meningkatkan potensi dan memberdayakan kemampuan guru. Proses coaching melalui supervisi akademik juga dapat memastikan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat berpihak kepada murid, sehingga coaching juga dapat menjadi salah satu proses perbaikan diri kita sebagai seorang pendidik. Jika keterampilan coaching sudah meningkat maka pengembangan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran akan meningkat pula. Percakapan-percakapan coaching membantu para guru berpikir lebih dalam (metakognisi) dalam menggali potensi yang ada dalam diri dan komunitas sekolahnya sekaligus menghadirkan motivasi internal sebagai individu pembelajar yang berkelanjutan yang akan diwujudnyatakan dalam buah pikir dan aksi nyata demi tercapainya kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun