Mohon tunggu...
Rival Pahrijal
Rival Pahrijal Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Pelajar

Long life learning

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tantangan Stop Shoping

29 Desember 2020   06:56 Diperbarui: 29 Desember 2020   08:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di artikel sebelumnya aku sempat menyinggung soal tantangan untuk tidak berbelanja dalam tenggat waktu sekian bulan. Nah, aku membuat satu artikel khusus untuk membahas itu. Di artikel sebelumnya, aku menuliskan bahwa jika kamu belum bisa menyingkirkan barang-barang yang tidak kamu perlukan, kamu bisa menantang dirimu untuk tidak menambah-nambah barang-barang milikmu lagi yaitu dengan menantang dirimu untuk tidak berbelanja barang-barang yang sudah kamu miliki atau tidak sangat diperlukan. Sebenarnya, meskipun kamu sudah bisa menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan, kamu juga harus mencoba menantang dirimu untuk tidak berbelanja.

Ini akan membuktikan seberapa kuat kamu menahan godaan untuk berbelanja. Ini juga akan membuktikan seberapa kamu yakin dan mantap dengan gaya hidup minimalis. Selain itu, ini perlu kamu lakukan agar tidak terjadi lagi penambahan dan penumpukan barang-barang yang akan menyebabkan gaya hidup minimalis yang sedang kamu jalani gagal.

Kamu juga berlatih untuk memilih mana barang yang benar-benar kamu perlukan dan mana barang-barang yang kurang kamu perlukan. Barang-barang yang diperlukan adalah barang-barang yang apabila tidak ada maka kehidupan atau kebahagiaan kita terhambat atau terganggu. Kebutuhan pokok berupa sandang, pangan, dan papan adalah contoh barang-barang yang diperlukan. Tapi ingat bahwa sandang, pangan, dan papan di sini bukan berarti kamu bisa seenaknya membelinya. Kamu harus memberi batasan cukup untuk ketiga komponen itu. Misalnya untuk sandang kamu cukup memiliki 10 pasang baju, untuk pangan kamu cukup makan dengan porsi dan menu yang sehat dan bergizi (tidak harus makanan mewah atau makanan yang mengikuti tren), dan untuk papan kamu cukup hanya dengan memiliki rumah dengan dua kamar dan satu kamar mandi.

Bersikap cukup atau qonaah merupakan tantangan tersendiri. Terkadang kita sering lupa untuk merasa cukup sehingga terus menerus menambah dan membeli barang-barang. Maka latih dirimu untuk merasa cukup atas barang-barang yang kamu miliki. Selain membahagiakan, ini juga termasuk ibadah.

Tapi, andaikan kamu masih bernafsu dan tidak kuat menahan gedoran dalam dada untuk berbelanja, silahkan. Kamu tetap bisa mempertahankan kesedikitan barang-barangmu meskipun kamu masih sering berbelanja. Bagaimana caranya? Adalah dengan ketika kamu membawa satu barang ke rumahmu, maka harus ada satu barang yang keluar. Ketika kamu membawa dua barang ke rumahmu, maka harus ada dua barang yang keluar dari rumahmu. Dengan demikian, penumpukan tidak terjadi.

Apapun itu, kamu harus tetap mencoba melatih dan menantang dirimu untuk tidak berbelanja. Perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, pelan-pelan.

Salam minimalis dan Salam hangat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun