Aku merenung dan berkata dalam hati "Sia-sia latihanku selama ini di dunia sepakbola, hampir setiap hari aku berlatih padahal"
Keesokan harinya, di hari Jumat sedang ada lomba lari maraton di SMAku, seluruh siswa dan guru ikut lomba tersebut. Sekaligus untuk memperingati hari jadi sekolah. Hadiahnya gak main-main, juara 1 mendapat satu unit sepeda motor Beat.
Aku ikut dengan tanpa ambisi. Saat peluit lomba maraton dibunyikan aku mulai berlari dengan tenang dan kecepatan konsisten. Tak disangka dari sekita 400 orang yang ikut. Aku berhasil menjadi juara 1. Aku menangis kala itu. Aku begitu yakin fisikku yang kuat ikut lari maraton pasti karena aku hampir setiap hari latihan sepakbola di terik yang panas itu.
Ternyata gak ada yang namanya usaha itu sia-sia, perjuangan pasti terbayar. Hanya saja terkadang kita belum tahu saja terbayarnya kapan, dimana dan seperti apa. Asalkan terus berusaha dan berdoa, berprasangka baik dengan takdir, usaha pasti ada hasilnya, tidak akan menghianati hasil ternyata.Â
Aku begitu bersyukur. Mulai saat ini, aku akan terus berusaha dengan sungguh-sungguh dalam urusan apapun. Masalah gagal atau berhasil kuserahkan pada Tuhan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H