Mohon tunggu...
Pahlevi Fadhlur
Pahlevi Fadhlur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

بِقَدْرِ مَا نُحِبُّ نُحَبُّ Latinnya : Biqadri maa nuhibbu nuhabbu. Artinya : “Sebagaimana kita mencintai, begitulah kita dicintai“.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyuluhan Eco Enzyme dan Vertical Farming oleh Mahasiswa KKN UNILA Periode 1 Tahun 2024 di Kampung Bengkulu Tengah, Way Kanan

19 Februari 2024   14:24 Diperbarui: 19 Februari 2024   15:01 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Masyarakat Kampung Bengkulu Tengah/dokpri

Pada hari selasa 17 januari 2023 mahasiswa KKN Unila periode 1 di Kampung Bengkulu Tengah melaksanakan penyuluhan dengan Tema “Penyuluhan pertanian tentang pupuk organik cair yang bernama eco enzyme dan vertical farming” di Balai Kampung Bengkulu Tengah.

Praktik Pembuatan Eco Enzyme /dokpri 
Praktik Pembuatan Eco Enzyme /dokpri 

Pemaparan terkait materi eco enzyme dilakukan oleh mahasiswa yang bernama M. Pahlevi Fadhlurrazzaq, beliau merupakan mahasiswa dari jurusan Kehutanan. Pemaparan materi penyuluhan terkait eco enzyme merupakan salah satu kunci dalam pembangunan pertanian berkelanjutan, dikarenakan eco enzyme sendiri merupakan pupuk organik cair dengan bahan dasar limbah organik rumahan, maka dari itu cara membuat pupuk eco enzyme sangatlah mudah untuk dilakukan.

Manfaat dari pupuk eco enzyme yang pertama dapat digunakan dilahan yang telah terdegradasi unsur hara nya dikarenakan pupuk eco enzyme memiliki kandungan unsur hara makro seperti nitrogen (N), lalu fosfor (P), kalium (K), dan karbon organik (C-organik). Selain itu pupuk eco enzyme dapat digunakan sebagai pupuk tanaman pertanian atau bahkan tanaman kehutanan, serta dapat juga digunakan sebagai pelindung tanaman dari serangan hama. Maka dari itu penyuluhan terkait pembuatan pupuk eco enzyme sangatlah bermanfaat bagi kemajuan petani tanpa harus menggunakan pupuk kimia dengan jumlah yang berlebihan guna memajukan pertanian berkelanjutan.

Pemaparan Materi Vertical Farming/dokpri
Pemaparan Materi Vertical Farming/dokpri

Materi terkait teknik menanam vertical farming sederhana dipaparkan oleh mahasiswi Unila dari Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian yang bernama Wahyuni Setiyaningsih. Vertical farming sendiri merupakan salah satu teknik menanam secara bertingkat ke atas atau secara vertical. 

Teknik menanam ini dimaksudkan untuk efisiensi penggunaan lahan dan pemanfaatan lahan sempit atau pekarangan. Manfaat dari teknik menanam secara vertical ini yaitu mengurangi biaya produksi (pupuk, pestisida, dll), efisiensi penggunaan lahan, mudah dalam perawatan, dan mudah dalam transfer (pemindahan). Tujuan utama dari penyuluhan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan sayur keluarga dengan perawatan yang mudah. Sehingga para ibu rumah tangga dapat menanam sayuran sendiri dan bisa berhemat.

Praktik Pembuatan Vertical Farming/dokpri
Praktik Pembuatan Vertical Farming/dokpri

Pada penyuluhan tersebut, praktik penanaman dilakukan dengan pemanfaatan botol plastik bekas, sehingga selain dapat memenuhi kebutuhan sayuran keluarga harapan dari praktik ini adalah dapat mengurangi sampah plastik demi menjaga lingkungan. Praktik dilaksanakan di luar ruangan dengan masyarakat dan juga aparat Kampung Bengkulu Tengah. Setelah penanaman dilakukan, ada juga kegiatan pembagian benih sayuran. Hal tersebut dilakukan agar penanaman secara vertical ini dapat terus dilanjutkan dan dipraktikkan di rumah warga sebagai salah satu cara pemenuhan kebutuhan sayur keluarga.

Pada kegiatan penyuluhan yang mengusung dua materi tersebut berjalan lancar dengan antusias masyarakat. Penyuluhan ini berfokus pada bidang pertanian, hal tersebut dikarenakan mayoritas penduduk Kampung Bengkulu Tengah berprofesi sebagai petani. Dengan demikian pembuatan eco enzyme akan sangat membantu bagi para petani untuk meningkatkan produksi tanaman yang tentunya sehat karena terbuat dari bahan organik berupa sampah dapur yang masih segar. 

Selain itu, ibu rumah tangga juga dapat dengan mudah menanam sayur dengan memanfaatkan botol platik bekas untuk menanam secara vertical farming.  Sehingga kebutuhan sayuran keluarga dapat dipenuhi sendiri dan uang bulanan lebih hemat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun