Sebagai warga yang baik, tentu saja kalau ingin membangun rumah perlu IMB. Jadi mulai deh browsing gimana sih caranya bikin IMB sekarang ini..pasca covid. Â di Google susah juga cari yang update untuk jakarta selatan..Jadi mampir aja deh ke kecamatan, karena tanahnya kan dibawah 200 meter luasnya..bbrp tahun yang lalu sih seingatnya begitu. kalau dibawah 200 meter di kecamatan aja.
Di kecamatan tempat pelayana terpadu satu pintu nya belum menerima off-line. tapi tanggung juga nih. di bagian pengurusan PBB, di gedung kecamatan juga nih..sudah boleh off-line. kita ngantri nomor dan nunggu di ruangan. Tapi kalau untuk pelayanan di PTSP masih harus nunggu di luar ruangan..lalu nanti ada pegawainya yang keluar ketemu kita, nanya perlunya apa. Disebutkan kalau IMB itu ada nomor WA nya. silakan di WA saja nomor yang ditempel di pintu kaca.
Gw WA dan jawabnya untuk kelurahanku hubungi AJIB nya..ini nomor WA nya. AJIB itu kira kira account officer yang akan mengurus keperluan kita..jadi aku WA segera. Sigap dan cepat responsnya. Dikirim persyaratannya termasuk formulir yang harus diisi. Jadi kita isi semua formulirnya, discan..lalu kirim ke WA AJIB nya. Tidak perlu hardcopy dikirimkan.
Prosesnya terdiri dari 2 bagian besar..pertama, penerbitan Informasi Rencana Kota-IRK..seingatku bbrp tahun lalu namanya KRK nih. Disini diberikan panduan berapa luas yang bisa dibangun, jarak sempadan jalan..jarak tembok rumah kita ke jalan di depan rumah. dll detail. Kedua, kalau sudah terbit IRK barulah memohon IMB dengan melampirkan gambar format IMB serta jangan lupa, ijin dari tetangga kiri dan kanan lengkap dengan foto copy KTP nya. yang lebih penting lagi, nama di KTP harus sama dengan nama yang tandatangan. Jadi kalau tetangga kita sertifikatnya nama orang tuanya, lalu sekarang yang tandatangan anaknya..maka fotocopy KTP yang dilampirkan ya ktp anaknya.Â
Jadi kita upload dulu sertifikat, surat permohonan bermeterai untuk kemudian nanti AJIB membawa tukang ukur untuk buat IRK. Ini cepat saja, baru diupload, besoknya sudah datang AJIB dan tukang ukur. proses mengukur juga singkat, dan kita akan difoto memegang sertifikat di depan rumah.Â
Sekitar seminggu, dapat WA dari AJIB nya kalau IRK sudah terbit. Mau diantar saja karena butuh foto sebagai tanda sudah menerima IRK nya. Oke gampang saja..dan IRK itu ada file format DWG-autocad sepertinya. Nah IRK inilah yang kita kirim ke arsitek atau siapapun yang kita minta menggambar untuk persyaratan IMB. Khusus untuk IMB di DKI, maka selain gambar IMB dalam format dwg, perlu juga bikin format 3D. nah ini yang agak khusus sepertinya. Jadi kalau mau minta bantu orang untuk gambar IMB, bilang juga perlu format 3D nya.Â
Ini pengalaman baru. aku pakai tenaga freelancer yang tergabugn dalam Fastwork. Jadi aplikasinya kita donlot dan kemudian bisa pilih siapa yang akan kita minta bantuannya. Bagusnya sih yagn sudah banyak mengerjakan order dan reputasinya baik, terutama respons. Fastwork ini agak menyusahkan juga karena kita gak bisa komunikasi langsung dengan freelancer nya via video atau call. JAdi semua lewat tulisan..hadeh, agak repot kalau menerangkan sesuatu yang complicated ya. jadi kita gak bisa WA, telfon, video call dengan freelancer selain via aplikasi.Â
Dapet deh satu orang yagn kayaknya bereputasi baik dan sudah bbrp penugasan IMB dikerjakan. Tapi waktu ditanya pernah untuk IMB DKI ternyata belum pernah. Waduh..ya sudah deh, dikirim aja file IRK nya dan ditunggu hasilnya. MEnggambar butuh 2-3 hari saja..dan biayanya 1 juta saja. ini untuk gambar rumah 2 lantai di atas tanah 80 meter persegi. SEsudah dikirim, ternyata butuh yang versi 3D, jadi aku bayar lagi untuk dibuatkan 3D nya 450 ribu. Selesai pekerjaan, aku WA ke AJIB nya dan menunggu. 2 minggu kemudian di WA AJIB nya kalau surat permohonan katanya kurang meterai. OK, aku tempel meterai, foto pake HP dan WA ke AJIB. Demikian kalau ada yang kurang menurut review PTSP nya akan dikabari ke kita via AJIB. beberapa minggu lagi, ada yang kurang, ternyata file autocad gambarnya harus disave di versi 2007 saja supaya bisa dibuka. Aku komunikasikan ke arsiteknya via fastwork untuk disave sesuai permintaan. Setelah itu datang berita gembira. Silakan bayar untuk retribusi IMB nya berdasarkan penetapan yaitu 700 ribuan. Jadi kita scan aja QR nya, lalu bayar pakai gopay. Selesai langsung, bukti bayarnya WA lagi ke AJIB.
Dari waktu awal penyampaian permohonan untuk IRK sampai jadi dan keluar surat IMB nya butuh waktu 3 bulan. ada keterlambatan di tempatku..mencari arsitek, waktu pengerjaan arsitek, respon arsitek yang tidak bisa seketika dan lainnya. Kira kira proses bersihnya di pemda 2.5 bulan. Semua resmi dan tidak ada pungutan selain retribusi IMB. Jadi kira kira 2 bulan lah proses totalnya.Â
Jadi alurnya baru aku ngerti. AJIB ini setelah menerima seluruh file elektronik dari kita, lantas mendaftar di JAKEVO dan menguplod semua file yang dibutuhkan. Sambil nanya juga..kenapa gak kita aja ya yang langsung daftar dan upload di jakevo? fungsi AJIB ini apa ya..karena dari AJIB lah kita terupdate tentang status permohonan kita. Rasanya malah nambah panjang jalur pelayanan ya...disamping responnya yang tidak seketika ya..karena AJIB harus lihat notifikasi di JAKEVO..bukan hanya kita yang dilayani pastinya. Berikutnya dia harus sampaikan pesan koreksi ke kita..via WA juga. kita koreksi dan beri file koreksinya ke mereka juga.
Tapi senang juga akhirnya bisa keluar IMB nya, dengan biaya yang serba resmi. Tapi tanda IMB yang plang kuning itu nanti keluarnya. 2 minggu lagi dan bisa kita print digital sendiri. Dan yang lebih top lagi, tidak diminta lagi tuh hard-copies dari semua dokumen yang kita ajukan di awal. jadi semua file electronic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H