Mohon tunggu...
Yani Boediantono
Yani Boediantono Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Perempuan Biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Kaum Manipulator

24 Mei 2011   13:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:17 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Negeri kaum manipulator
Yang paling bebas adalah koruptor
Yang paling bahagia adalah investor
Keuntungannya terus bertambah
Gubuk-gubuk digusur jadi kantor

Negeri para manipulator
Yang paling dicetak kebudayaan adalah otak kotor
Agar otak cerdas hilang dan hanya muncul provokator
Hanya bisa melawan dengan gaya teror
Maka larislah pemilik pabrik pelor
Yang hanya tahu kejahatan adalah milik rakyat kotor
Pada hal kejahatan banyak terjadi di kantor-kantor.

Negeri yang dimanipulasi
Pemimpinnya pandai bersolek diri
Banyak menjual ayat-ayat suci
Untuk menakuti-nakuti
Untuk menyebar ilusi
Katanya miskin tak apa-apa yang penting jangan anarki
Berdoa saja pasti akan diberkati
Selamat dunia akhirat jika asal percaya Illahi.

Manipulasi memang nyata
Miskin kaya katanya sama saja
Pada hal miskin itu sengsara, kaya itu banyak harta
Harta tak punya dengan harta berlimpah jelas tak sama
Miskin malu kaya bahagia
Miskin pura-pura bahagia
Kaya sok paling kuasa
Karena orang yang jiwanya manipulatif harus berpura-pura.

Manipulasi kian keterlaluan
Caranya menghilangkan pengetahuan dan menumpulkan pikiran
Miskin dianggap takdir, kaya dianggap warisan
Lalu dimanakah letaknya kerja sebagai kehidupan
Kerja keras penuh keringat darah dan airmata tak menghasilkan
Kerja ongkang-ongkang kaki main perintah membuat jadi hartawan
Makan uang negara dan menghisap darah rakyat adalah masalah kekuasaan Ketimpangan nyata adalah hasil kebijakan, bukan takdir Tuhan.

Tapi ini negeri manipulasi
Isi otak dikebiri
Pengetahuan dihabisi
Sekolah tak diberi
Kesehatan dan pendidikan dikomersialisasi
Pada hal itu adalah hak anak-anak negeri

Di sekolah ada buku, dibuat dari kayu yang menanam petani
Ada gedung-gedung yang membangun para kuli
Tapi kenapadi sekolah dan universitas hanya anak-anak orang kaya yang mengisi?

Di rumah sakit juga ada obat yang bahannya di tanam petani
Ada suntik yang bahannya dibuat oleh para buruh-kuli
Ada semuanya yang tak mungkin bisa tersedia tanpa kerja anak negeri Tetapi kenapa orang-orang miskin yang sakit dicueki, dan yang kaya cepat dilayani?

Negeri manipulasi
Manusia-manusianya cuek seperti makhluk hewani
Dihela oleh penguasa sesuka hati
Dicekoki kotbah-kotbah sok manis penjual ayat suci
Intelektualnya hanya bisa masturbasi
Kaum mudanya hanya bisa meniru-niru selebriti
Penguasanya terus saja korupsi.
Negeri manipulasi
Orang-orang tak lagi mampu melihat hukum kontradiksi.

Negeri manipulasi
Sampai kapan kan begini
Tak mungkin selamanya begini
Kecuali manusia adalah makhluk penuh manipulasi
Biasanya masih akan terus ada yang mencintai hati nurani
Mencintai akal pikiran dan harga diri
Tidak mau terus-terusan dibohongi
Mereka bangkit untuk menyebarkan ideologi
Hingga manipulasi pantas dikencingi!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun