Mohon tunggu...
Duppa Ala
Duppa Ala Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis di waktu senggang

—Hanya seorang anak muda yang suka mendengarkan lagu Nirvana, The Strokes, Air Supply, The 1975, SO7, dll. Menulis adalah kerja "sambi" nya sementara fokus utamanya adalah menjadi seorang mahasiswi. Saya suka menonton anime Conan, Hunter x Hunter, Junji Ito, dan Ghibli. Ngomong-ngomong, terimakasih sudah mampir. Sila membaca karya sederhana yang sudah saya tulis. Semoga bermanfaat. Matur suksma!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sudahkan Senyum Hari Ini?

25 Mei 2024   13:47 Diperbarui: 26 Mei 2024   17:26 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hari-hari Anda berjalan seperti gerakan sudut mulut Anda", begitu kata sebuah pepatah. Bila tersenyum, hari-hari Anda akan menjadi lebih baik seperti tanjakan sudut bibir Anda. Bila Anda merengut, maka hari-hari akan terasa buruk, seperti sudut bibir yang turun. Pepatah lain mengatakan, "suatu cara untuk menabur benih yang baik adalah lewat senyuman". Arnold Beisser juga menambahkan "Kebahagiaan dan senyuman adalah anugerah yang tak ada bandingannya dan siapapun boleh menerimanya dengan gratis, kalau mau". 

Tersenyum begitu mudahnya hal ini dilakukan, sebenarnya.  Hanya butuh sedetik saja untuk mencoba bentuk bibir menjadi senyum dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati. Namun kenapa hal sederhana ini jarang terlihat? Wajah-wajah di jalan, kantor, angkutan umum, kantin, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun senyum, justru terlihat buram. Kerutan-kerutan di wajah menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu.

Pada dasarnya semua orang bisa tersenyum. Namun, kadangkala ketidakseimbangan baik fisik maupun mental membuat sebagian orang sulit tersenyum. Senyum adalah suatu lambang komunikasi non verbal yakni gerakan bibir seseorang yang ditujukan pada orang lain untuk menyatakan sesuatu. Lambang ini bersifat universal artinya bentuk bibir seseorang yang tersenyum dan pengertian atas makna yang terkandung dalam senyumannya relatif sama di seluruh dunia.

Sebuah senyuman memiliki arti lebih dalam daripada sebuah ekspresi ceria. Lengkungan di bibir menyiratkan sebuah komunikasi sosial. Penulis Marianne LaFrance dalam bukunya Lip Service menulis bahwa setiap senyuman merupakan sebuah magnet sosial, parameter kepercayaan, sebuah pengikat penebar kemurahan, hingga alat menjaga ikatan sosial.

Setelah membaca beberapa pembahasan di atas, mungkin akan muncul sebuah pertanyaan besar di kepala Anda, "Sebegitu pentingkah seulas senyum?" dan jawabannya tentu saja "Ya". Senyum yang sederhana, mudah, dan tanpa biaya tersebut rupanya menyimpan banyak manfaat, di antaranya:

1. Senyum dapat membuat wajah terlihat lebih muda, dikarenakan senyum melenturkan kulit wajah dan otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat kita terlihat lebih muda.

2. Senyum mengurangi stress. Cobalah untuk tersenyum saat kita merasakan kesal atau sedih dan rasakan perbedaannya. Apapun yang membebani hidup kita akan terasa lebih ringan bila kita tersenyum.

3. Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Ketika fungsi imun mengalami peningkatan, orang tersebut akan merasa lebih rileks.

4. Senyum membuat kita terlihat lebih menarik. Orang yang tersenyum sejatinya mempunyai daya tarik tersendiri dan juga terlihat seperti orang yang selalu berpikiran positif.

5. Senyum mampu mengangkat suasana hati. Percaya deh, hari baik hari buruk itu ya tidak ada. Manusia sendiri yang membuatnya. Hari akan berjalan sesuai keinginan kalau kita sedari awal sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Memulai hari Anda dengan senyuman dapat membantu memperbaiki suasana hati dan memberikan vibes yang lebih menyenangkan untuk diri sendiri.

6. Senyum dapat meningkatkan kepercayaan diri. Sebagai orang yang tidak pandai untuk bersosialisasi dengan orang baru pasti akan sangat relate dengan keadaan insecure, aduh saya takut mau mulai, saya takut salah, gimana ya nanti presentasinya dan masih banyak lagi. Senyum itu dapat memberikan rasa kenyamanan bagi diri kita, ketika kita memulai sesuatu itu dengan senyum setidaknya kita sudah siap to do it.

https://unsplash.com/@homeschoolr 
https://unsplash.com/@homeschoolr 

Dilihat dari berbagai manfaat di atas, sudah seharusnya Anda membiasakan untuk tersenyum mulai sekarang. Dengan begitu akan ada perubahan dalam diri Anda dan orang di sekitar. Akan tetapi, gunakan senyuman pada saat yang tepat. Kapan kondisi yang tepat untuk tersenyum? Pastinya saat kita bertemu orang yang kita kenal sebagai contoh ketika bertemu dengan guru di jalan maka hendaknya menyapa beliau sembari tersenyum. Jangan malah lari pura-pura tidak tahu ya cuyyy. Ingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan akan berakibat buruk, termasuk tersenyum. Maka berikan senyum yang sewajarnya pada waktu dan situasi yang tepat. Jangan sampai orang berpikiran negatif karena senyuman yang kita berikan berlebihan, tidak wajar, dan tidak tepat. Jangan tersenyum ketika mendengar kabar duka atau musibah karena Anda akan dikira orang yang tidak berperasaan. Tersenyum sendiri tanpa sebab yang jelas juga berbahaya karena bisa saja Anda dianggap orang yang mengidap penyakit kejiwaan sehingga perlu dimasukkan ke RSJ. 

Kebanyakan orang tersenyum untuk menampilkan kebahagiaan dan rasa senang. Senyum adalah ibadah, menjalankan sesuatu sembari diikuti dengan perasaan bahagia bermanfaat baik untuk hubungan sekitar. Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia atau lebih. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa kebahagiaan seseorang dimulai dengan senyum. Dengan tersenyum kita telah berusaha untuk menjalani hidup dengan dipenuhi rasa syukur dan bahagia. Dunia selalu terlihat cerah dari balik senyuman. Jadi sudahkan Anda tersenyum hari ini? Oh, atau Anda sudah mempraktikkannya ketika membaca tulisan ini. Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun