Mohon tunggu...
Duppa Ala
Duppa Ala Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis di waktu senggang

—Hanya seorang anak muda yang suka mendengarkan lagu Nirvana, The Strokes, Air Supply, The 1975, SO7, dll. Menulis adalah kerja "sambi" nya sementara fokus utamanya adalah menjadi seorang mahasiswi. Saya suka menonton anime Conan, Hunter x Hunter, Junji Ito, dan Ghibli. Ngomong-ngomong, terimakasih sudah mampir. Sila membaca karya sederhana yang sudah saya tulis. Semoga bermanfaat. Matur suksma!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tantangan dan Sensasi Kultur Asing: Menaklukkan Gejala Culture Shock di Daerah Baru

27 April 2023   15:25 Diperbarui: 27 April 2023   15:38 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berpindah ke daerah baru atau bahkan ke negara yang berbeda dengan budaya yang berbeda dapat menjadi pengalaman yang sangat menarik dan penuh tantangan. Namun, ada juga kemungkinan mengalami gejala culture shock yang dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan emosional seseorang. Culture shock ini terjadi ketika diri kita tidak siap secara mental dan fisik untuk memulai adaptasi di lingkungan yang baru.

Culture shock adalah sebuah istilah yang mengacu pada perasaan bingung, tidak nyaman, atau cemas yang dialami seseorang ketika ia berada dalam lingkungan budaya yang berbeda dari budaya asalnya. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang bepergian atau pindah ke daerah baru yang memiliki budaya yang berbeda, termasuk perbedaan dalam bahasa, norma sosial, kebiasaan, makanan, dan nilai-nilai yang berbeda.

Gejala culture shock dapat beragam seperti kesulitan berkomunikasi dengan orang setempat, merasa kesepian atau terisolasi, rasa frustrasi atau kebingungan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, rasa kewalahan karena perbedaan budaya yang signifikan, serta rasa kangen dan rindu pada budaya dan lingkungan yang ditinggalkan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi culture shock untuk menjalani pengalaman yang menyenangkan dan produktif.

Ada 10 tips bagi Anda untuk mengatasi culture shock di daerah baru, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Persiapkan diri sebelum berangkat

Sebelum berangkat ke daerah baru, carilah informasi tentang budaya setempat. Mempelajari bahasa, sejarah, dan kebiasaan setempat dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan kesadaran akan kebiasaan baru yang akan dihadapi.

2. Jadilah terbuka dan fleksibel

Saat tiba di daerah baru, jadilah terbuka dan fleksibel terhadap perbedaan budaya. Jangan menganggap bahwa budaya negara asal Anda lebih baik dari budaya setempat. Berusaha untuk memahami kebiasaan dan tradisi setempat dapat membantu Anda memahami lebih banyak tentang budaya setempat dan mencegah Anda mengalami culture shock.

3. Cari teman dan komunitas

Cari teman atau komunitas yang memiliki minat yang sama dengan Anda. Bergabung dengan kelompok tersebut dapat membantu Anda merasa lebih nyaman dan terhubung dengan orang-orang setempat. Dengan bergaul dengan orang-orang setempat, Anda akan memperoleh wawasan tentang kebiasaan dan budaya setempat, serta dapat membangun jaringan sosial.

4. Berbicara dengan orang setempat

Berbicara dengan orang setempat dapat membantu Anda memperluas pengalaman Anda dan mempelajari lebih banyak tentang budaya mereka. Minta saran tentang tempat yang harus dikunjungi atau hal-hal yang harus dilakukan, serta tanyakan tentang kebiasaan dan tradisi setempat.

5. Cobalah makanan setempat

Makanan adalah bagian penting dari budaya dan dapat memberi Anda pengalaman yang unik. Cobalah makanan dan minuman setempat, dan jangan takut mencoba hal-hal baru. Namun, pastikan juga untuk mempertimbangkan kebersihan dan keamanan makanan.

6. Malu bertanya sesat di jalan

Seperti pepatah "malu bertanya sesat di jalan". Jangan merasa malu untuk bertanya jika Anda tidak mengerti atau membutuhkan bantuan. Orang-orang setempat akan senang membantu Anda dan menghargai upaya Anda untuk belajar tentang kebiasaan dan budaya setempat.

7. Terus berkomunikasi dengan orang yang ditinggali

Jangan mengabaikan orang-orang yang ditinggali. Terus berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman di rumah serta dengan orang-orang baru yang ditemui di daerah baru. Hal ini dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan menjaga hubungan sosial.

8. Ciptakan rutinitas

Ciptakan rutinitas yang stabil dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengikuti kelas bahasa atau kegiatan olahraga. Hal ini dapat membantu Anda merasa lebih terstruktur dan teratur dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat membantu mengatasi rasa kebingungan atau perasaan terisolasi.

9. Jangan membandingkan kebudayaan

Jangan membandingkan kebudayaan Anda dengan kebudayaan setempat. Ini dapat menghasilkan perasaan negatif dan membuat Anda sulit beradaptasi. Cobalah untuk fokus pada kesamaan dan perbedaan positif dari budaya setempat.

10. Cari waktu untuk diri sendiri

Cari waktu untuk diri sendiri dan lakukan aktivitas yang Anda nikmati. Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan memberikan waktu untuk merenung tentang pengalaman dan perkembangan Anda di daerah baru.

Kesimpulannya, mengalami culture shock di daerah baru dapat menjadi tantangan yang menguji ketahanan emosional dan psikologis seseorang. Namun, dengan mempersiapkan diri sebelum berangkat, menjalin hubungan sosial dengan orang setempat, dan menciptakan rutinitas yang stabil, Anda dapat mengatasi gejala culture shock dan menikmati pengalaman yang menyenangkan dan produktif di daerah baru. Ingatlah selalu bahwa setiap budaya memiliki keunikan dan keindahan yang berbeda, sehingga Anda dapat menikmati keberagaman yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun