Mohon tunggu...
Padre Pio Wisnu Amengku Djati
Padre Pio Wisnu Amengku Djati Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Siswa SMA Kolese Kanisius Jakarta

Siswa yang sedang mencari hobi baru.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menilik Aktivitas Warga Deles Indah dalam Menambang Pasir Kali Woro Klaten

27 Maret 2023   09:09 Diperbarui: 27 Maret 2023   09:29 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi : Pemandangan Kali Woro, Klaten, Jawa Tengah

Kali Woro merupakan salah satu aliran yang berada pada lereng Gunung Merapi. Banyaknya material pasir dan batu didukung dengan keringnya kondisi aliran membuat banyak warga sekitar kali bekerja sebagai penambang, pengeruk, dan juga pemecah batu.  Pasir dan batu tersebut merupakan hasil dari muntahan erupsi Gunung Merapi yang akhirnya memenuhi aliran-aliran yang ada di lereng Gunung Merapi, salah satunya Kali Woro ini.

Berawal dari Jambore 

Sebulan yang lalu saya dan teman-teman seangkatan mengikuti kegiatan jambore di Desa Deles Indah, Klaten, Jawa Tengah. Suatu desa yang masih asri dihiasi dengan rimbunnya pepohonan. Berlokasi di tenggara Gunung Merapi atau 22 km dari Alun-Alun Klaten. Jalanan menanjak kami tempuh untuk mencapai lokasi karena terletak di lereng kaki Gunung Merapi. Sepanjang perjalanan kami juga sering menjumpai banyak toko-toko material yang menjual pasir serta bebatuan.  Bagi saya pribadi, ini adalah kunjungan kedua saya untuk berpergian ke Desa Deles Indah. 

Di desa ini, saya dan teman-teman menjumpai para warga yang tinggal di sana. Saya berkenalan dengan Pak Lasono, yang rumahnya tak jauh dari base camp tempat kami tinggal. Beliau merupakan salah satu warga yang bekerja sebagai penambang pasir di Kali Woro yang juga tak jauh dari tempat tinggalnya. Di rumahnya juga terdapat 4 ekor sapi yang beliau ternak dan terawat dengan baik. Saya pun diajak bertamu di rumahnya. 

Satu Hari Bersama Warga

Dokumentasi pribadi : Pekerja tambang pasir Kali Woro yang melakukan penyaringan secara manual. 
Dokumentasi pribadi : Pekerja tambang pasir Kali Woro yang melakukan penyaringan secara manual. 

Seperti Pak Lasono, mayoritas dari warga Desa Deles Indah bekerja sebagai penambang pasir dan batu. Beliau mulai menambang sejak dirinya remaja hingga saat ini. Biasanya Pak Lasono bekerja sebagai penambang di malam hari bersama dengan kawan-kawannya menambang pasir dengan cahaya seadanya. Pak Lasono menjelaskan, pasir yang ditambang akan disaring dahulu sehingga pasir yang didapatkan benar-benar pasir halus berkualitas dan dapat digunakan sebagai bahan material. 

Penyaringan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu secara manual atau menggunakan mesin penyaring. Kedua jenis tersebut juga mempengaruhi harga dan kualitas pasir. Pasir yang disaring secara manual memiliki harga yang lebih murah daripada yang menggunakan mesin. Hal ini disebabkan oleh kualitas pasir yang disaring oleh mesin memiliki butiran pasir yang lebih halus dan sama ukuran daripada secara manual. Pasir-pasir yang telah disaring lalu dikumpulkan dalam karung per sak. Nantinya tiap sak akan dihitung oleh juragan yang menentukan upah harian para pekerja tambang. 

Cuaca hari itu sedang cerah, Pak Lasono pun mengajak saya berjalan menuju Kali Woro. Jika cuaca cerah maka aktivitas tambang akan terus dilakukan, sedangkan bila terjadi hujan aktivitas penambangan akan terhenti karena air hujan dari atas lereng akan mengalir ke bawah, yang bila sangat deras tambang akan terbanjiri air. 

Dari rumah Pak Lasono hanya perlu berjalan 500 m mencapai salah satu titik tambang. "Asal kaki kuat kita bisa ke Kali Woro," ujar beliau sambil berjalan menggunakan sendal jepit di medan yang penuh dengan batu. Saya beberapa kali mengalami kesulitan saat berjalan karena perlu keseimbangan lebih menghadapi jalan berbatu yang dilewati banyak truk ini. Akhirnya setelah 10 menit berjalan, kami tiba di dekat tambang. Terlihat dengan jelas pemandangan Gunung Merapi dari area tambang ditutupi oleh sekapas awan yang mengelilingi atasnya. 

Dokumentasi pribadi : Perjalanan saya dan Pak Lasono menuju dasar Kali Woro melewati jalan berbatu. 
Dokumentasi pribadi : Perjalanan saya dan Pak Lasono menuju dasar Kali Woro melewati jalan berbatu. 

Saya dan Pak Lasono melanjutkan perjalanan ke dasar kali. Terdengar suara truk dan traktor yang terus mengeruk pasir dan bebatuan tanda kami sudah tiba di dasar kali. Kami menjumpai para penambang dan teman Pak Lasono yang sedang bekerja di tempat tersebut. Kini, perjalanan terasa lebih mudah karena medan yang harus kami lewati hanyalah pasir halus, sehingga tidak seterjal jalan menuju dasar kali yang penuh dengan batu.

Kondisi Tambang yang Rawan Longsor  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun