Rintik hujan kemarin masih sama
Membawa dukaÂ
Pelapis dingin telah diberi
Pada ia gadis pelipur laranya
Rintik hujan kemarin masih sisa
Membendung mataÂ
Penyair hangat telah hambarÂ
Pada sajak hanya untuknya
Rintik hujan kemarin masih ada
Menatap selembar bukuÂ
Penutup kepalanya dari runtuhan air
Padam sajalah cinta iniÂ
Sisakan apa yang masih adaÂ
Tuai yang masih tersisa
Hanya cintaku bukan kamu apalagi ia
*terima kasih yg masih setia membaca puisi ku yang merana di hari valdayÂ
Selalu tebar kasih sayang walau ia tak bersamamu lagi*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H