Mohon tunggu...
Padma Widya Artika
Padma Widya Artika Mohon Tunggu... Mahasiswa - D-III Keperawatan Institut Kesehatan Hermina

Mahasiswa D-III KEPERAWATAN INSTITUT KESEHATAN HERMINA Blogger ini hanya untuk memposting jurnal dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Perokok di Kalangan Remaja pada Kesehatan Tubuh

21 November 2024   22:37 Diperbarui: 22 November 2024   01:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang Prevalensi merokok pada remaja lebih tinggi dibandingkan kelompok dewasa. Salah satu yang menyebabkan perilaku merokok remaja adalah masa transisi menjadi dewasa yang psikologisnya cenderung tidak stabil. (Fauziah dkk., 2020)

Sumber pengaruh terbesar remaja mencoba merokok berasal dari teman (62,65%). Bahaya merokok yang paling banyak diketahui adalah kanker paru (87,4%). Informasi ini paling banyak diketahui dari bungkus rokok (60,2%).

 Sebagian besar responden telah mengetahui bahaya merokok, tetapi tetap mempertahankan sikap merokok (62,2%). Hal ini dipengaruhi oleh aspek psikologi seperti dapat melepaskan stress (69,9%) dan merasa tenang ketika merokok (69,0%). Perilaku merokok dipertahankan untuk memenuhi kepuasan pribadi. (Almaidah dkk., 2020)

Faktor risiko yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan perilaku merokok yakni pengetahuan tentang rokok sehingga dapat mempengaruhi sikap remaja dalam menentukan sikap, kemudian peran orang tua dalam mengomunikasikan bahaya terkait rokok, pengaruh teman sebaya saat berkumpul, pengaruh iklan yang disiarkan di televisi maupun sosial media, uang saku yang diberikan pada sang anak serta adanya rasa ingin tahu atau coba-coba dalam mengonsumsi rokok. (Hasanah & Hayati, 2022)

Perilaku merokok berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Merokok adalah perilaku yang memiliki kecenderungan untuk memulai selama masa remaja. Faktor-faktor yang terkait erat dengan perilaku merokok pada remaja adalah pengetahuan. (Atmasari dkk., 2020)

Remaja cenderung meniru perilaku teman-temannya, terutama jika mereka merasa diterima dalam kelompok tersebut. Jika banyak teman sebayanya yang merokok, mereka mungkin merasa terdorong untuk mencoba merokok agar dianggap "keren" atau tidak tertinggal.

Permasalahan perilaku merokok di kalangan remaja saat ini menjadi permasalahan yang serius. Hasil data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa konsumsi rokok pada remaja usia sekolah dengan prevalensi perokok usia >10 tahun ditemukan terus meningkat dari tahun 2016 hingga tahun 2018. Peningkatan tersebut sebesar 8,8% pada tahun 2016 menjadi 9,1% pada tahun 2016. (Aulya & Herbawani, 2022)

Seseorang remaja memiliki teman teman sebaya yang mencerminkan perilaku-perilaku kenakalan remaja dapat meningkatkan risiko remaja untuk berubah menjadi pribadi yang nakal. (A. R. Ramadhan, 2023) Teman sebaya adalah salah satu faktor yang akan memengaruhi, jika mempunyai teman yang melakukan hal baik pasti akan mengikutinya juga begitupun sebaliknya itu juga.

Hasilnya  menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap (p-value = 0,000), akses ke rokok (p-value = 0,000), dan rokok paparan orang tua di rumah (p-value = 0,022) dikaitkan dengan perilaku merokok remaja. Hasil multivariat menunjukkan bahwa akses ke ketersediaan rokok adalah faktor yang paling berpengaruh pada perilaku merokok. (Muslim dkk., 2023)

Merokok ini menjadi awal terjadi berbagai penyakit dan bisa berujung kematian, oleh karena itu di perlukan adanya penyuluhan dan berbagai cara untuk mengedukasi masyarakat  tentang bahaya dan dampak dari mengonsumsi rokok, Apalagi yang mengkonsumsi adalah remaja dikhawatirkan diusia nya yang masih muda mereka mengidap berbagai penyakit yang disebabkan oleh rokok yang mereka konsumsi.

Asap rokok mengandung sekitar 60% gas dan uap yang terdiri dari 20 jenis gas, diantaranya gas monoksida yang merupakan gas yang sangat berbahaya karena persentasenya yang tinggi dalam aliran darah seorang perokok aktif mampu menyedot persediaan gas oksigen yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu untuk bisa bernafas. (G. E. Ramadhan, 2023)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun