Mohon tunggu...
Padma Widya Artika
Padma Widya Artika Mohon Tunggu... Mahasiswa - D-III Keperawatan Institut Kesehatan Hermina

Mahasiswa D-III KEPERAWATAN INSTITUT KESEHATAN HERMINA Blogger ini hanya untuk memposting jurnal dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Perokok di Kalangan Remaja pada Kesehatan Tubuh

21 November 2024   22:37 Diperbarui: 22 November 2024   01:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nama : Padma Widya Artika

NIM   : 24051043

Prodi  : D-III Keperawatan

                            Dampak Perokok diKalangan Remaja Pada Kesehatan Tubuh 

Merokok merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi di Indonesia serta menjadi salah satu faktor utama dari munculnya berbagai macam penyakit hingga menyebabkan kematian. Dilihat dari sisi  orang disekelilingnya, merokok menimbulkan dampak negative bagi perokok pasif. Resiko yang ditanggung perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif karena daya tahan terhadap zat-zat yang berbahaya sangat rendah (Safarino dalam Cahyani, 1995).

Saat ini, merokok bukan hanya menjadi masalah di kalangan orang dewasa; itu juga merupakan masalah di kalangan anak-anak dan remaja. Tingkat merokok antara usia 15 dan 24 tahun telah meningkat secara signifikan sepuluh tahun terakhir, dengan tingkat perokok pria meningkat dari 51,7% menjadi 53,6% dan dari 0,1% menjadi 1,6% pada tahun 2021. (Rachmawati et al., 2024)Prevalensi perilaku merokok di Indonesia menunjukkan perbaikan. 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2010, prevalensi perokok secara nasional sebesar 34,7%, sedangkan pada tahun 2013 prevalensinya meningkat menjadi 36,3%. Laki-laki paling banyak melakukan perilaku merokok. (Munir, 2019)

bahwa perokok di Indonesia sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (95%), hanya lulusan SD (35%), bekerja (80%), memiliki ekonomi rendah (79%), dan tinggal di perkotaan (57%). 46% mulai merokok saat remaja dengan jenis rokok yang sering digunakan adalah rokok kretek filter. (Salsabila dkk., 2022)

Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negatif dari perilaku merokok tetapi perilaku merokok bagi kehidupan manusia merupakan kegiatan yang fenomenal Artinya, meskipun sudah diketahui akibat negatif merokok tetapi jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat dan usia merokok semakin bertambah muda.

Ada banyak alasan yang melatar belakangi perilaku merokok pada remaja. Secara umum menurut Kurt Lewin, bahwa perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan oleh factor lingkungan. Teman sebaya juga tidak selamanya membuka pengaruh yang positif bagi perkembangan remaja. Bila orang tuaku orang memberikan pengetahuan yang baik bagi remaja maka akibatnya bisa menimbulkan hal-hal yang negatif. (Wiarto Giri, 2022)

Faktor dari dalam remaja dapat dilihat dari kajian perkembangan remaja. Remaja mulai merokok dikatan oleh Erikson (Gatchel, 1989) berkaitan dengan adanya Krisi aspek psikososial yang dialami pada masa perkembangannya yaitu masa Ketika mereka sedang mencari jati dirinya. Dalam masa remaja ini, sering dilukiskan sebagai masa badai dan topan karena ketidaksesuaian anatara perkembangan psikis dan sosial. Upaya-upaya untuk menemukan jati dirinya tersebut, tidak semua berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun