Mohon tunggu...
Padmavati Zwie Lissandini
Padmavati Zwie Lissandini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Interested in everything.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyuluhan Terkait Kurangnya Pengetahuan Ibu Mengenai Pola Makan Balita Stunting

28 Juni 2024   08:50 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:29 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang -- Lima mahasiswa Universitas Negeri Semarang menggelar penyuluhan tentang kurangnya pengetahuan ibu balita mengenai pola makan pada balita stunting. Kegiatan penyuluhan berhasil dilaksanakan pada hari Jumat (7/6/2024) di Rumah Pelita Karangdoro. Kegiatan yang bertajuk "Gerakan Edukasi Masyarakat Anti-stunting" atau disingkat GEMA tersebut berlangsung selama sekitar 30 menit dengan rangkaian kegiatan pengisian pre-test, pemaparan materi, post-test, dan penutup.

Antusias ditunjukkan orang tua balita yang hadir dengan menyimak pemaparan materi dengan baik. Materi yang dipaparkan meliputi definisi, tanda, penyebab dan dampak stunting. Selain itu, pemateri memberikan penjelasan dan panduan sederhana tentang pola makan balita, satu porsi makan balita (Isi Piringku), dan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).   

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua balita dalam memberikan asupan gizi balita yang sesuai dengan pedoman isi piringku dan khususnya untuk menyediakan makanan dengan pola dan porsi makan yang sesuai. Selain itu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga menjadi poin penting untuk disampaikan mengingat eratnya hubungan antara higiene dan sanitasi yang buruk terhadap kasus stunting.

Stunting merupakan masalah gizi yang multifaktorial, salah satu faktornya yaitu pengetahuan ibu mengenai zat gizi dan makanan yang kurang. Pengetahuan ibu sangat penting dalam pemilihan makanan pada balita karena dapat mempengaruhi status gizi balita. Pemilihan makanan meliputi pola makan terkait jumlah, jenis, dan frekuensi. Frekuensi makan adalah jumlah makan sehari-hari atau beberapa kali makan dalam sehari meliputi makan utama dan makan selingan. 

Selain melakukan penyuluhan tentang stunting, mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan di wilayah kerja Puskesmas Karangdoro seperti pengukuran antropometri bayi dan balita di Posyandu, Layanan Warga Semarang Sehat Setiap Waktu (Lawang Sewu), Kelas Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Pelita Karangdoro, Kelas Ibu Hamil, penyuluhan pencegahan anemia kepada siswa SMP, serta penyuluhan pencegahan ibu hamil KEK kepada ibu hamil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun